Sabtu, 16 September 2017

Pesawat Pembom Tukik / Dive Bomber - JUNKER JU 87 STUKA


Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 16 September 2017

Postingan kali ini akan membahas tentang pesawat pembom kecil, besutan dari firma perancang pesawat Junkers  dari NAZI Jerman pada era Perang Dunia ke II, yaitu Junkers Ju 87. Pesawat ini demikian terkenal (saat itu), karena memang, pada saat kemunculannya, belum ada pesawat dari poros lain yang memiliki kemampuan seperti pesawat ini. Seperti sudah disebutkan pada awal tulisan, pesawat ini adalah pesawat pembom ringan, dengan sistem pengeboman menukik. 

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Perancang pesawat ini mengambil satu filosofi ketepatan alias presisi sebagai dasar perancangannya. Melalui berbagai penelitian, didapatkan hasil, bahwa pengeboman dengan sistem menukik, mampu meningkatkan ketepatan perkenaan target, daripada sistem pengeboman datar. Dan, karena kebutuhan perang juga, berbagai peningkatan dilakukan pada pesawat ini, sehingga muncul banyak varian dari Ju 87. Dan yang paling kesohor dari berbagai varian, adalah JU 87C dan Ju 87 G, yang akan dibahas tersendiri dalam postingan ini.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Nah, singkatnya, dibawah ini adalah artikel tentang pembom tukik Ju 87, dikutip dari sumber majalah angkasa "MESIN PERANG NAZI JERMAN".

Sturzkampfflugzeuge atau Stuka nama kecilnya. Dalam Bahasa Jerman berarti pembom tukik. Nama ini kemudian disandang oleh pembom berukuran kecil milik Luftwaffe (AU Jerman), Junkers Ju 87. Dibuat pada masa tenang setelah peristiwa Perang Dunia I (di kisaran tahun 1935), Ju 87 menjadi kunci kemenangan pola serangan kilat Jerman, Blitzkrieg, dalam masa Perang Dunia II. Pembom ini juga terkenal karena suara peluit kematiannya sebelum menjatuhkan bom.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Punya profll yang kecil, sepintas mirip dengan pesawat tempur yang umum pada zamannya yang condong ringan dan praktis. Tapi banyak yang mengatakan bentuk pesawat ini ugly (jelek) dan tidak lincah. Dengan mesin Jumo 210 Ca (versi Anton) yang memiliki daya 640 Tenaga Kuda, kecepatan terbangnya pun lambat, hanya 285 km/jam. Senjata pertahanannya juga terbilang minim, yakni satu senapan mesin MG 17 kaliber 7,92 mm di sayap. Dalam beberapa hal, satu senapan manual MG 15 kaliber 7,92 mm digunakan gunner (penembak) di kokpit belakang.

Pada versi G (Gustav) senjata ini diganti dengan sepasang kanon Flak 18 (BK 3,7) 37 mm, dengan kapasitas 12 peluru masing-masing. Maka jadilah Ju 87G sebagai pembom dan penghancur tank yang sangat mematikan. Oleh karenanya, julukan sebagai Kanonenvogel atau Canonbird maupun Panzernacker (pembelah tank) disandang pula oleh pembom yang masuk ke jajaran kekuatan udara Luftwaffe tahun 1937 ini. Bukti konkritnya, dalam Battle of Kursk (rangkaian penyerbuan Jerman ke Uni Soviet, 1943-1944), Hans-Ulrich Rudel yang terbang dengan pembom ini sebanyak 2.530 sorti (meskipun tertembak jatuh 30 kali hingga sebelah kakinya harus diganti dengan kaki palsu dari besi) berhasil memporak-porandakan 519 buah tank pasukan tentara Beruang Merah itu, diantaranya adalah T-34. Hasil yang jelas menakjubkan.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Peluit Kematian

Oleh karenanya banyak sejarahwan penerbangan kagum dan menggolongkan pembom buatan firma Junkers Jerman ini sebagai yang legendaris. Bila di udara, pesawat ini ibarat sebuah predator yang mengerikan. Kecepatan terbangnya yang rendah tiba-tiba bisa berubah menjadi sebuah tukikan burung besi yang mengantarkan bom-bom SC 250 kg sambil melengkingkan suara khas, "peluit kematian" dari terompet Jerricho yang dipasang para penerbangnya di batang roda utama. Tentara musuh yang menjadi sasaran hanya terbengong-bengong sebelum menyadari makhluk aneh baru di angkasa.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Salah satu sejarahwan yang memberikan komentarnya terhadap Ju 87 adalah William Green dengan mengatakan Stuka sebagai "An evil looking machine with something of the predatory bird in its ugly contours." Selain itu, dalam buku Warplane of the Luftwaffe (1994) disebutkan, Junkers Ju 87 adalah pesawat yang menenggelamkan kapal dan tank terbanyak dalam sejarah Perang Dunia II untuk semua jenis pesawat. Kecuali tidak menyaingi Ilyushin Il-2 Shturmovik buatan Uni Soviet (Baca juga artikel tentang Il-2 Shturmovik di sini). Dapat dimaklumi memang, karena Il-2 merupakan pesawat yang diproduksi terbanyak dalam sejarah yakni sekitar 35.000 unit, sementara Stuka hanya dibuat sejumlah 5.700 unit saja.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Kehebatan Ju 87 dalam melakukan pemboman tidak diragukan banyak kalangan pada saat itu. Dalam sejarah penerbangan, dua pembom lain yang disebut mampu menandingi keefektifannya adalah SBD Dauntless dan Pembom Aichi D3A Val milik Jepang.

Kiprah pertama Ju 87 dimulai manakala pembom ini ditugaskan AU Jerman dalam Legion Condor untuk menyokong kekuatan front Nasionalis dalam Perang Sipil (civil war) di Spanyol (1936-1939). 

Dalam ajang perang melawan pasukan tentara sosialis Republik sayap kiri yang ditopang kekuatan Uni Soviet ini, Ju 87 membuka cakrawala baru diantara seliweran pesawat tempur di udara seperti Heinkel He 51, Fiat CR.32, Messerschmitt Bf 109D (Nasionalis), Hawker Fury, Polikarpov I-16 (Republik) maupun pembom lain yakni Savoia Marchetti, Junkers Ju 52/3m (Nasionalis) dan Tupolev SB-2 (Republik). 

Tentara Republik berhasil dipukul mundur, dan nama Stuka melambung ke permukaan.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Gempur Warsawa

Kesuksesan Stuka berlanjut dan mencapai momentumnya dalam penyerangan kilat Jerman ke Polandia sekaligus menandai dibukanya Perang Dunia II di belahan Eropa pada 1 September 1939. Sebanyak sembilan Stukagruppen (grup pembom Stuka) atau 366 pesawat bergantian menutupi angkasa Polandia melengkapi pengiriman 300 pembom berat Heinkel He 111 dan pembom medium Dornier Do 17. Bahkan, dengan Stuka juga genderang perang terhadap Polandia dikumandangkan Hitler sebelas menit setelah tiga pembom ini terbang dari Elbing menuju sasarannya yakni Jembatan Dischau di atas Vistula pada pukul 04.36 pagi.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Ibukota Warsawa dibombardir. Begitupun dengan Pangkalan Udara Krakow dan Lemburg yang dihuni penempur tua PZL P.11c dan P.7, Pangkalan Angkatan Laut Putzig/Rahmel serta industri pesawat tempur PZL sendiri diberangus tanpa ampun.

Polandia melakukan perlawanan dengan pembom ringan PZL P.23b Karas. Namun usahanya masih terlampau kecil untuk mengimbangi kekuatan Jerman. Pasukan darat Nazi Jerman terus merangsak dan mengepung wilayah-wilayah militer Polandia. Maka dalam tempo 10 hari saja sebanyak dua belas divisi tempur di Kutno berhasil diisolasi tentara Nazi. Polandia mendapat dukungan Inggris dan Perancis, namun terlambat sebelum akhirnya bertekuk lutut.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Dengan peran dan fungsinya inilah, tidak heran, Stuka yang muncul dan menggemparkan musuh ini disebut sebagai pembuka jalan dan tulang punggung (backbone) bagi kekuatan darat tentara Nazi. Jerman makin mendapat angin dan terus melakukan invasi di negara-negara Eropa. Begitupun dalam penggempuran ke Kota Rotterdam, Belanda (Mei 1940), Stuka tak jua dapat dibendung. Pembom ini adalah monster baru bagi musuh-musuh Hitler.

Istilah pembom tukik, dimana pesawat melakukan gerakan tukik dan membom (dive and bombing), sebenarnya sudah tercetus dalam masa PD I. Bahkan, disebutkan, para perancang Jerman sebenarnya mempelajari teknik ini dari Angkatan Laut Amerika yang akhirnya diwujudkan dalam sayembara tahun 1933 dan dimenangkan Junkers Ju 87 Stuka (1935). Junkers sendiri sebenarnya mulai mengotak-atik teknik membom tukik ini tahun 1920, yakni dengan mengeluarkan pembom bersayap ganda K-47, yang dua belas buah diantaranya pernah dijual ke Cina (1928).

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Kemampuan menukik dan keluar kembali dari lintasan tukik adalah kelebihan tersendiri dari pembom bersayap camar terbalik (inverted-gull) Ju-87. Selain untuk mengakuratkan pemboman juga karena mekanisme ini dikendalikan secara otomatis atau auto pilot. Penerbangnya hanya men-set altimeter serta sudut tukik yang diinginkan. Setelah itu tinggal menurunkan bilah rem (brake) dibawah sayap dan pesawat akan bergerak sendiri.

Sejak dibuat tahun 1935 Stuka terus mengalami berbagai penyempurnaan dan versi khusus. Dari versi Anton hingga Gustav seperti disinggung di depan (meskipun untuk versi G ini sebenarnya terjadi pergeseran peran dimana kemampuan tukiknya hilang, akibat bilah rem di sayap bawah untuk tukik dihilangkan bagi sempurnanya penempatan pod kanon penghancur tank).

Versi lain misalnya adalah Stuka model C (Clara) yang dibuat untuk mengisi kapal induk Graf Zeppelin. Pembom ini dilengkapi tail hook (pengait tali), sayap lipat (folding wing) dan kemampuan batang roda yang jettisonable (bisa dilepaskan) untuk pendaratan (ditching) di laut. Namun versi ini hanya 12 unit saja dibuat, menyusul dihentikan pengembangan kapal induknya. Versi lain adalah pembawa bom torpedo yakni Ju 87D (meski dalam kenyatannya fungsi pembom torpedo ini masih jauh lebih baik dilaksanakan oleh pesawat berkemampuan terbang lebih cepat dan berkapasitas muatan besar yakni Henschel He 11H dan Ju 88A). Versi jarak jauh Ju 87R dengan penambahan kapasitas fuel tank serta versi latih Ju 87H.

Versi Berta dikembangkan dalam beberapa versi lain. Misalnya versi Trop yang digunakan oleh korp Afrika. Versi B juga digunakan di Front Timur oleh negara lain yakni Slovakia, Rumania, Bulgaria, Hungaria dan oleh Regia Aeronautica Italia.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Selepas versi A penambahan kemampuan senapan ditingkatkan. Yakni dengan pemasangan dua senapan mesin Rheinmetall MG 17 7,92mm, kanon 20mm MG 151/20 (Ju 87D-5, D-8), dan kapasitas bom yang lebih dari satu ton. Begitupun dengan penggantian mesinnya agar menambah kecepatan terbang.

Namun, bukan berarti Stuka tak bisa dilumpuhkan dalam sejarah pertempurannya. Hal ini sebenarnya sudah mulai terlihat dalam peperangan besar dengan Inggris. Dalam Battle of Brittain, sebanyak 280 unit Ju 87 diterbangkan untuk menyerang Inggris. Dalam perang ini meski Stuka meraih kemenangan dengan menjatuhkan pesawat tempur RAF, namun pada babak-babak berikutnya Stuka berguguran. Hal ini tidak lain akibat pengepungan yang dilakukan dua pemburu cepat nan tangguh Supermarine Spitfire dan Hawker Hurricane. Versi B, yang turun dalam peperangan menyeberang Selat Inggris ini sering diolok-olok sebagai sitting duck (sasaran empuk) di udara bagi pesawat tempur Inggris. Bayangkan, dalam enam hari peperangan, 60 Ju 87 dijatuhkan pihak lawan.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Oleh sebab itu, guna menyiasati bergugurannya Stuka dalam pertempuran berikutnya yang masuk dalam medan lebih ganas, Ju 87 sering dikawal oleh fighter. Disamping pada perkembangan berikutnya dibuat pula sebagai pembom malam (night bomber).

Dalam Battle of Kursk (1943-1944) Ju 87 pun mulai menemukan lawan tanding yang lebih hebat. Tidak lain dia adalah pesawat serang darat Il-2 Shturmovik. Gerak langkah Ju 87 yang dikawal Bf 109G dan Fock-Wulf Fw 190A dimatikan oleh pesawat tempur taktis Lavochkin La-5FN dan Yakovlev Yak-9 yang bersenjatakan senapan mesin kaliber 12,7 mm 200 peluru dan kanon shVAK 20 mm 120 peluru. Dalam pertempuran hebat ini, dua pihak memang saling memukul. Namun Jerman kehilangan pesawat lebih banyak yakni 900 buah dibanding Soviet yang kehilangan 600 pesawat. Dua Ace Jerman Heinz Schmidt (173 kemenangan) dan Max Stotz (189 kemenangan) juga tamat riwayatnya dalam perang besar ini.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Selepas tahun ini, peran pembom tukik Ju 87 yang terasa menua akhirnya bergeser menjadi pesawat pendukung dekat (close support) atau Schlachtflugzeug, yakni dimulai pada versi D-5. Alasannya jelas, mengingat Ju 87 tidak bisa terus menerus dikawal fighter.

Bahkan, lebih dari itu, akhirnya Stuka juga digunakan untuk menarik glider.

Ada kemenangan, ada kekalahan. Namun dalam PD II Ju 87 Stuka tentu adalah fenomena tersendiri. Apalagi pembom ini dikenang sebagai pembom legendaris. Berkaitan langsung atau tidak, pembom ini disebut-sebut mengilhami pembuatan pesawat serang darat penghancur tank A-10 Thunderbolt (Warthog) milik AS, yang kejayaannya sempat kita saksikan dalam Perang Teluk 1991.

Pesawat Pembom Tukik/Dive Bomber
Junkers Ju 87 "Stuka"
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Pembom Tukik / Dive Bomber - JUNKER JU 87 STUKA


Awak: 2 orang
Panjang: 11.00 m (36 ft 1.07 in)
Rentang sayap: 13.8 m (45 ft 3.30 in)
Tinggi: 4.23 m (13 ft 10.53 in)
Wing area: 31.90 m² (343.37 ft²)
Bobot kosong: 3,205 kg (7,086 lb)
Bobot dengan muatan penuh: 4,320 kg (9,524 lb)
Max takeoff weight: 5,000 kg (11,023 lb)
Mesin: 1× Junkers Jumo 211D liquid-cooled inverted-vee V12 engine, 1200 PS (1184 hp, 883 kW)
Propellers: Three-blade Junkers VS 5 propeller, 1 per engine
Diameter propeller: 3.4 m (11 ft 1.85 in)

Junkers Ju-87C

Dikembangkan dari Junker Ju-87B, Ju 87C adalah varian untuk penempatan di kapal induk dari pembom tukik yang siulan terompetnya sangat menakutkan itu. Rencananya, Ju-87C akan ditempatkan di kapal induk Graf Zeppelin yang mampu membawa 40 lebih pesawat, dimana 28 diantaranya adalah Ju-87C.

Untuk penempatan di kapal induk, dilakukan perombakan. Sayap dibuat lebih kecilbentangannya dan bisa dilipat. Pola pelipatan pesawat mirip dengan Grumman F4F Wildcat: sayap dilipat kebelakang dengan leading edge berbelok ke bawahsehingga pesawat bisa ditempatkan Ju-87C tentu saja mempunyai penambahan cantelan untuk katapel pelontar dan lai pengait ketika mendarat. Roda pendarat dibuat dapat dibuang jika pesawat harus ditching. Selain itu kantong pelampung juga ditambahkan.

Ju-87C juga mempunyai kemampuan membawa tangki bahan bakar cadangan dibawah sayap untuk menambah jarak tempuh, dari 800 km menjadi 1600 km. Kemampuan mengangkut tangki bahan bakar cadangan ini dipertahankan pada varian Ju-87R. Karena kapal induk Graf Zeppelin tidak pernah selesai, Ju-87C akhirnya hanya dioperasikandi pangkalan darat. Lebih dari 6.000 Ju-87 dibuat sejak tahuin 1936 hingga Agustus 1944.

Junkers Ju-87G

Ju-87G dikembangkan dari varian sebelumnya, untuk memenuhi tuntutan di medan pertempuran yang di dominasi oleh perang antar tank. Dari berbagai pertempuran antar tank yang didukung oleh pesawat, didapat hasil, ternyata, metode melumpuhkan tank dengan cara di "guyur" bom, kurang efektif. Karena tank yang menjadi target dapat bergerak dengan lincah, dan melakukan manuver-manuver penghindaran, maka, angka keberhasilan metode ini menjadi sangat kecil.

Berdasarkan analisis tersebut, akhirnya, pesawat Ju-87 tadi dimodifikasi, persenjataan utamanya, yang tadinya adalah bom, pada pylon dibawah kedua sayapnya kemudian dipasang meriam Pak kaliber 37 mm, walaupun modifikasi ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan manuver menukik pesawat, akibat dihilangkannya bilah rem pada sayap demi penempatan meriam 37mm. Berkat penambahan senjata tersebut, kemampuan pesawat varian ini menjadi sangat meningkat. kemampuannya dalam menghancurkan tank lawan menjadi meningkat drastis. terutama di front timur, dimana tank dari uni soviet menjadi momok yang menakutkan, terutama dari tipe T-34. Dari berbagai pertempuran, didapat hasil, bahwa T-34 ternyata sangat rawan terhadap tembakan yang berasal dari atas, karena lapisan baja bagian atas dari tank (terutama di kompartemen mesin) lebih tipis, sehingga mudah dijebol oleh kaliber 37mm.

Karena kehebatannya, Ju-87G ini menjadi pionir sekaligus referensi dari perancangan pesawat tempur anti tank di dekade selanjutnya.

Demikian informasi sederhana mengenai pesawat Junkers Ju-87. Akhir kata, artikel ini masih sangat jauh dari kata sempurna, saran dan juga kritik akan sangat membantu kesempurnaan artikel-artikel selanjutnya.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista di laman kilas copas

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Terima kasih kepada para sumber:

1. MESIN PERANG NAZI JERMAN - Edisi koleksi majalah ANGKASA
2. Wikipedia-tentang Junkers JU-87
3. Blog dari alifrafikkhan.blogspot.co.id
4.Blog dari duniamatapena.wordpress.com


#Helicopter

2 komentar:

  1. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus
  2. Luar biasa, sungguh luar biasa! bentuk kreasi yang boleh dikatakan hasil cipta dari mahakarya!

    BalasHapus