Beraban,Tabanan, Bali, Jum'at, 12 September 2025
Sambungan dari Bagian Kelima
Pada bulan April 1944, Me 410B pertama dikirimkan ke medan tempur Eropa dan bergabung dengan unit pesawat tempur dan pembom cepat untuk menghadang lajunya pasukan Sekutu. Unit-unit yang dibentuk secara darurat tersebut biasanya terdiri dari tipe pesawat pembom cepat yang dikonversi, seperti Junkers Ju 88. Untuk menghadapi pendaratan Sekutu di Normandia, gelombang pesawat Me 410 berulang kali diterbangkan untuk melawan pasukan Sekutu yang datang. Walaupun mampu menorehkan prestasi yang cukup baik, tetapi karena jumlahnya yang sedikit serta dalam kondisi keterbatasan yang ketat, peranannya tidak lagi mampu mengubah jalannya perang.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2)
Sejak pertengahan tahun 1944, meskipun dikenal sebagai pembom perusak favorit Adolf Hitler, unit Me 410 ditarik dari tugas Pertahanan Reich (atau garis depan) dan produksinya dihentikan untuk prioritas produksi pesawat tempur bermesin tunggal yang dipersenjatai berat sebagai pesawat tempur dan penyergap, dengan Me 410 tetap bertugas terbang hanya untuk tugas pengintaian.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7)
Spesifikasi Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter (Me 410 A-1/U-2)
Karakteristik umum
Awak: dua orang
Panjang: 12,484 m (40 kaki 11,5 inci)
Rentang sayap: 16,3513 m (53 kaki 7,75 inci)
Tinggi: 4.280 m (14 kaki 0,5 inci)
Luas sayap: 36,2031 m2 (389,687 kaki persegi)
Airfoil:
Root: NACA 23018-636.5; Tip: NACA 23010-636.5
Berat kosong: 7.518 kg (16.574 lb)
Berat kotor: 9.651 kg (21.276 lb)
Kapasitas bahan bakar: 550 imp gal (660 US gal; 2.500 L) di empat tangki pada kedua sayap
Dapur pacu: 2 × mesin piston berpendingin cairan terbalik Daimler-Benz DB 603A V-12, masing-masing 1.290 kW (1.750 hp) untuk lepas landas
1.360 kW (1.850 PS) pada 2.100 m (6.890 kaki)
1.195 kW (1.625 PS) pada ketinggian 5.700 m (18.700 kaki)
Bilah Propeller: Baling-baling kecepatan konstan VDM 3 bilah
Performa
Kecepatan maksimum:
507 km/jam (315 mph, 274 kn) di permukaan laut, 624 km/jam (388 mph; 337 kn) di 6.700 m (21.980 kaki)
Kecepatan jelajah: 587 km/jam (365 mph, 317 kn)
Jarak jelajah: 1.200 km (750 mil, 650 nmi) pada kecepatan jelajah kontinu maksimum, 1.690 km (1.050 mil) pada kecepatan jelajah ekonomis
Jarak jelajah feri: 2.300 km (1.400 mil, 1.200 nmi)
Elevasi operasional: 10.000 m (33.000 kaki)
Waktu mendaki: 6.000 m (20.000 kaki) dalam sepuluh menit dan 42 detik
Persenjataan
Senjata: 2 × 7,92 mm (0,31 in) senapan mesin MG 17 dengan kapasitas magasen 1.000 butir peluru, arah tembak ke depan
2 × meriam MG 151/20 20 mm (0,79 in) dengan magasen berisi 350 butir peluru, arah tembak ke depan
2 × 20 mm (0,79 in) meriam MG 151/20 dengan kapasitas magasen 250 butir peluru di ruang bom, arah tembak ke depan
2 × 13 mm (0,51 in) senapan mesin MG 131 dengan magasen berisi 500 peluru, masing-masing menembak ke belakang dari turret FDSL 131/1B yang dioperasikan secara remote, satu turret di setiap sisi pesawat.
Roket: Roket Werfer Granate 21 4 × 21 cm (8,3 inci).
Bom: hingga 1.000 kg (2.200 lb) bom jatuh bebas dengan pembidik optik
Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain
Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Berat
#Perang_Dunia_II