Jumat, 27 Juni 2025

Messerschmitt Me 323 Gigant, Pesawat Angkut/Transport Raksasa Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)


Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Jum'at, 27 Juni 2025

Sambungan dari Bagian 1

Sementara itu, desain Messerschmitt mengalami beberapa kali perubahan nama, dari Me 261w menjadi Me 263, dan akhirnya menjadi Me 321. Meskipun Me 321 banyak digunakan di Front Timur sebagai pesawat angkut, pesawat ini tidak pernah menjalankan peran aslinya sebagai pesawat layang (glider) serbu.

Pada tahun 1941, berdasarkan pada masukan dari para komandan satuan yang bertanggungjawab pada logistik di front Rusia, diambillah keputusan untuk membuat varian dari glider Me 321 namun dilengkapi dengan mesin, dan pesawat angkut yang baru ini diberi nama Me 323.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Senapan Penembak Jitu / Designated marksman rifle - SVD (Bagian 1)")

Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Untuk urusan dapur pacu dipilih mesin radial Gnome et Rhône GR14N buatan Prancis. Mesin ini memiliki kekuatan sebesar 1.180 PS (1.164 hp, 868 kW) untuk lepas landas, seperti yang digunakan pada pesawat Bloch MB.175. Mesin ini dipilih karena pada saat itu industri mesin Jerman sedang kewalahan karena permintaan di medan perang yang terus meningkat. Untuk itulah, pesawat ini menggunakan mesin yang tidak terlalu ”vital” (tidak terlalu banyak dibutuhkan) sebagai tenaga penggeraknya.

Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Uji coba pada tahap awal menggunakan empat mesin Gnome pada sayap Me 321 yang strukturnya diperkuat, dan pesawat ini mampu mencapai kecepatan yang tergolong sedang, yaitu 210 km/jam (130 mph). Kecepatan ini lebih lambat jika dibandingkan dengan pesawat versi angkut Junkers Ju 52, sekitar 80 km/jam (50 mph). Para perancang menerapkan konfigurasi roda pendarat tetap (tidak bisa dilipat atau dimasukkan ke body pesawat pada saat terbang), yang terdiri dari empat roda depan kecil dan enam roda badan pesawat yang lebih besar, yang setengah bagiannya terlindungi oleh fairing aerodinamis.

Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Selain itu, roda belakangnya dilengkapi rem pneumatik, yang menghentikan pesawat dalam jarak 200 m (660 kaki). Me 323C dengan konfigurasi empat mesin menjadi dasar untuk seri D yang memiliki enam mesin.

Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Meskipun di atas kertas pesawat ini dapat terbang dengan baik, pada saat lepas landas, pesawat ini ternyata membutuhkan tenaga bantuan berupa pesawat pengerek Heinkel He 111Z Zwilling bermesin lima atau formasi Troika-Schlepp “gaya vic” yang berbahaya, ditambah unit roket Walter HWK 109-500 Starthilfe yang dipasang di bawah sayap untuk lepas landas dengan muatan penuh.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Martin Maryland")

Pesawat Angkut (Transport) Raksasa, Messerschmitt Me 323 Gigant
Pesawat Angkut/Transport Raksasa
Messerschmitt Me 323 Gigant
militerbanget.blogspot.com

Walaupun memiliki kemampuan terbatas, pesawat ini dapat terbang kembali ke pangkalan dengan tenaganya sendiri pada saat kosong, yang mana sedikit mengungguli Me 321 (yang merupakan glider murni alias tak dapat terbang kembali ke pangkalan setelah mendarat). Oleh karena itu, purwarupa V2, yang dilengkapi dengan enam mesin dan pertama kali diterbangkan pada awal tahun 1942, menjadi purwarupa seri D.

Catatan Tambahan:
Glider adalah pesawat yang dapat terbang (lebih tepatnya adalah melayang) tanpa menggunakan mesin. Pesawat ini murni bergantung pada kekuatan alam seperti arus udara untuk dapat tetap terbang dan melayang di udara. Ada berbagai jenis glider, mulai dari pesawat kertas, sailplane (pesawat layang) yang canggih dan yang paling fenomenal adalah glider yang memiliki dimensi yang besar untuk mengangkut manusia dan juga peralatan tempur ke medan perang. Glider militer ini digunakan dalam jumlah yang sangat besar pada saat Perang Dunia II berkecamuk. Saat ini bahkan ada modifikasi dimana bom-bom tanpa pemandu yang biasanya dijatuhkan di sasaran, mulai dilengkapi dengan sayap dan juga sistem kendali sehingga dapat dikategorikan sebagai bom glider.

Bersambung ke Bagian 3

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Airplane
2. Miltari-Wiki
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Transport
#Perang_Dunia_II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar