![]() |
Kendaraan Lapis Baja Alvis Saladin militerbanget.blogspot.com |
Beraban, Tabanan, Bali, Jum’at, 25 April 2025
Bagi pecinta alutsista dan pemerhati militer Indonesia, kendaraan lapis baja ini memang tidak asing lagi. Hal ini dikarenakan kendaraan lapis baja ini memang dioperasikan oleh TNI, dan tergolong alutsista yang punya masa operasional yang cukup lama. Terbukti, kendaraan ini masih dioperasikan hingga sekarang (walaupun telah dimodernisasi dan juga tidak diposisikan di alutsista garis depan). Agar artikel ini bisa lebih mudah dimengerti, baca juga artikel yang sudah diupload sebelumnya yang berjudul: “Alvis Saladin, Panser Lawas Era Perang Dingin Yang Masih Memperkuat TNI di Era Millenium (Bagian Pertama)”, dan ini adalah artikel kelanjutannya:
![]() |
Kendaraan Lapis Baja Alvis Saladin militerbanget.blogspot.com |
Meskipun demikian, dimensi lambungnya yang kecil mampu menekan bobot operasional kendaraan tersebut di bawah 11,6 ton. Pengemudi ditempatkan di bagian depan dengan posisi di tengah (seperti untuk Ferret) dengan palka penglihatan lipat dan celah penglihatan. Dua celah penglihatan lainnya ada di setiap sisi, menutupi sudut depan, dilindungi oleh deflektor. Di antara roda jalan besar itu terletak empat tempat penyimpanan, total delapan box penyimpanan pada kedua sisinya.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Pengintai / Reconnaissance Helicopter - Ansat 2RC")
![]() |
Kendaraan Lapis Baja Alvis Saladin militerbanget.blogspot.com |
Turret memiliki permukaan miring yang sempit dan sisi-sisinya memiliki ceruk belakang yang membentuk pelat belakang setengah belah ketupat. Penembak dan komandan posisinya berdampingan, dengan palka satu bagian. Penembak dilengkapi satu periskop, sementara komandan dilengkapi dengan tiga yang menutupi sudut depan dan cal.30 yang dipasang pada pintle (Browning M1919A4).
![]() |
Kendaraan Lapis Baja Alvis Saladin militerbanget.blogspot.com |
Penembak pada kendaraan ini mengoperasikan senjata Royal Ordnance Factory L5A1 kaliber 75 mm middle velocity yang dapat menembakkan berbagai peluru dari tipe HE, AP, dan HESH. Senjata ini dirancang bukan untuk tujuan antitank melainkan untuk mengeliminir benteng dan kendaraan ringan lainnya. Selain senjata utama meriam, penembak juga dapat mengoperasikan senapan mesin Browning M1919A4 koaksial yang menembakkan peluru biasa dan pelacak sebagai pelengkap untuk membidik. Selain itu, pada dua sisi miring bagian depan turret dilengkapi dengan deretan peluncur granat 3x2, yang dapat menembakkan granat asap dan granat fragmentasi.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur Ringan Amfibi / Amphibious Light Tank 2S25 Sprut-SD")

Kendaraan Lapis Baja Alvis Saladin
militerbanget.blogspot.com
Negara Pengguna

militerbanget.blogspot.com
Kendaraan lapis baja Saladin cukup sukses di Timur Tengah, mungkin namanya tidak asing lagi, karena Saladin merupakan tokoh legendaris di dunia Arab (Saladin adalah sebutan bangsa barat untuk Salahuddin Ayyubi, tokoh besar Islam saat Perang Salib). Bahkan, Saladin dibeli oleh Yordania, Oman, Qatar, Kuwait, Lebanon, dan Uni Emirat Arab. Kendaraan lapis baja ini merupakan opsi alutsista yang murah dan menggiurkan karena secara kendaraan lapis baja ini dibandrol dengan harga yang cukup wajar sehingga laku keras di Afrika (Ghana, Kenya, Libya, Mauritania, Tunisia, Sudan, Uganda, Yaman), di Asia (Indonesia, Maladewa, Sri Lanka), Eropa (polisi federal Jerman, Portugal (29 pada tahun 1982) dan bahkan Honduras di Amerika Selatan.
Demikianlah artikel tentang Alvis Saladin, Panser Lawas Era Perang Dingin Yang Masih Memperkuat TNI di Era Millenium (Bagian Kedua). Artikel ini berlanjut ke bagian ketiga dengan judul: "Alvis Saladin, Panser Lawas Era Perang Dingin Yang Masih Memperkuat TNI di Era Millenium (Bagian Ketiga)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.
Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh
Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe
Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi
Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Catatan:
Tipe amunisi HE: "High Explosive", yang berarti peluru dengan daya ledak tinggi. Peluru HE dirancang untuk meledak saat mengenai target, menyebabkan kerusakan melalui kekuatan ledakan dan fragmentasi.
Tipe amunisi AP: "Armor Piercing" adalah peluru yang dirancang untuk menembus lapis baja atau pelindung keras. Peluru ini biasanya terbuat dari baja keras, tungsten karbida, atau uranium dan dilapisi bahan yang lebih lunak seperti tembaga atau aluminium.
Peluru AP digunakan untuk menembus target yang dilindungi oleh pelindung yang lebih keras seperti baju tahan peluru, pelindung kendaraan, atau tank. Peluru ini biasanya tidak mengandung banyak peledak, karena tujuannya adalah untuk menembus, bukan meledak.
Beberapa jenis peluru AP termasuk:
APDS (Armor Piercing Discarding Sabot):
Peluru yang menggunakan sabot (penutup) yang dibuang setelah peluru meninggalkan lubang senapan untuk meningkatkan kecepatan dan daya tembus.
APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot):
Versi APDS yang dilengkapi sayap stabilisasi untuk meningkatkan akurasi.
AP-T (Armor Piercing Tracer):
Peluru AP yang dilengkapi dengan pelacak (tracer) untuk memudahkan pelacakan dan koreksi arah tembakan.
Sumber:
1. Tank-AFV.com
2. sejarahmiliter.com
3. Wikipedia
6. Beberapa sumber lain
Tag:
#Alutsista
#Inggris
#Kendaraan_Lapis_Baja
#Perang_Dingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar