![]() |
Senapan Tempur Fallschirmjägergewehr 42 (FG-42) militerbanget.blogspot.com |
Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 24 Mei 2025
Salah satu senjata milik Jerman yang paling luar biasa dan langka dari Perang Dunia II adalah senapan mesin pasukan lintas udara “Fallschirmjägergewehr 42” (lebih dikenal dengan FG 42). Pasukan linud Jerman ini tidak hanya dilengkapi dengan seragam dan helm yang unik (helm ini seperti helm baja “Stahlhelm” namun dengan bagian depan yang dipapras sehingga lebih praktis dan lebih aman dari bahaya benturan) tetapi, seiring berjalannya waktu dan dalam jumlah terbatas, pasukan lintas udara (selanjutnya akan disebut sebagai “linud”) ini juga mendapat senapan serbu khusus. Senapan ini dirancang untuk memenuhi keinginan pasukan khusus linud yang membutuhkan senapan ringan multiguna yang mudah dibawa dan memiliki daya tembak yang lebih besar ketimbang senapan konvensional.
![]() |
Personel Linud Jerman & Senapan Tempur Fallschirmjägergewehr 42 (FG-42) militerbanget.blogspot.com |
Unit lintas udara Jerman (“Fallschirmjäger”) dibentuk oleh angkatan udara Jerman, Luftwaffe, pada tahun 1935. Komandan Luftwaffe, Herman Göring yang terinspirasi pada saat menyaksikan demonstrasi oleh pasukan lintas udara Soviet yang saat itu baru dibentuk, langsung memerintahkan untuk membentuk pasukan khusus dengan kemampuan lintas udara yang sama. Tak lama kemudian, pasukan linud ini dibentuk dan dipimpin oleh Jenderal Kurt Student hingga akhir perang.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur-Penjelajah / A13 Mark II Cruiser Tank Mark IV")
![]() |
Senapan Tempur Fallschirmjägergewehr 42 (FG-42) militerbanget.blogspot.com |
Pasukan ini terlibat dalam beberapa operasi udara yang sukses pada tahun-tahun awal perang, misalnya serangan terhadap Norwegia, Denmark, Belanda, dan yang paling terkenal adalah operasi merebut Benteng Eben-Emael di Belgia. Pertempuran terbesar sekaligus terakhir dari pasukan ini pada operasi lintas udara adalah pada peristiwa perebutan pulau Kreta dalam misi Unternehmen Merkur (“Operasi Merkurius”) pada bulan Mei 1941. Operasi ini menghasilkan kemenangan pahit manis bagi pasukan terjun payung karena kerugian besar yang mereka alami, yang juga berakhir dengan kejahatan perang yang dilakukan terhadap penduduk setempat. Selanjutnya, pasukan linud ini dikonsinyir dan diposisikan sebagai unit infanteri biasa.
![]() |
Senapan Tempur Fallschirmjägergewehr 42 (FG-42) militerbanget.blogspot.com |
Salah satu penyebab tingginya angka korban adalah karena perlengkapan berat pasukan ini (termasuk diantaranya adalah amunisi dan senapan mesin) dijatuhkan di peti terpisah dan pada saat pasukan ini mendarat mereka hanya dapat menggunakan pistol, granat, dan pisau sebagai senjata sebelum dapat mengumpulkan perlengkapan mereka tadi. Pasukan ini tidak dapat membawa senjata yang lebih besar karena kapasitas parasut yang mereka miliki sangat terbatas.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Serang / Attack Helicopter - Kamov Ka-50 "Hokum"")
![]() |
Senapan Tempur Fallschirmjägergewehr 42 (FG-42) militerbanget.blogspot.com |
Parasut ini secara khusus dirancang agar pasukan linud dapat diterjunkan dari elevasi yang lebih rendah untuk menghindari deteksi musuh (sekaligus mendongkrak efesiensi operasi karena pasukan dapat mendarat dalam waktu yang lebih cepat). Walaupun parasut ini efektif, namun memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah tidak dapat dikendalikan dan juga kapasitasnya yang rendah. Selain itu, senapan mesin yang ada saat itu (MG34) terlalu berat dan terlalu banyak perlengkapannya (diluar rantai peluru) sehingga tidak mungkin diterjunkan oleh pasukan linud seorang diri dengan parasut ini.
Bersambung ke Bagian 2
Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
1. Wikiwand
2. Quora
3. Beberapa sumber lain
Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Senapan
#Senapan_Mesin
#Lintas_Udara
#Perang_Dunia_II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar