Sabtu, 31 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 31 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)", silahkan disimak:

Awalnya, kendaraan Jagdpanzer IV yang diproduksi dilengkapi dengan peredam recoil pada ujung laras (muzzle brake). Tak lama kemudian, para awak yang mengoperasikan alutsista ini segera menyadari bahwa, selama penembakan, muzzle brake ini akan menciptakan awan debu yang luas di depan kendaraan karena tinggi Jagdpanzer IV yang rendah. Hal ini jelas sangat merugikan karena akan mengurangi jarak pandang bagi awak, tetapi yang lebih lebih berbahaya lagi adalah, posisi tank perusak ini akan mudah diketahui musuh. Akibatnya, para kru mulai mencopot peredam recoil dari meriam tank perusak mereka. Sebagai kompensasi atas dihilangkannya fitur ini, para teknisi Vomag kemudian merancang silinder rekoil yang lebih baik untuk membantu meredakan rekoil pada saat penembakan. Ketika peredam recoil ini mulai diproduksi, laporan dari awak yang mengoperasikannya menunjukkan bahwa, meskipun muzzle brake telah dilepas, meriam 7,5 cm tersebut tetap memiliki performa yang tinggi. Karena itu, pengenalan silinder rekoil baru yang lebih baik sebenarnya tidak diperlukan. Meskipun demikian, beberapa alutsista yang baru dibuat tetap dilengkapi dengan muzzle brake selama produksi. Sejak Mei 1944, fitur muzzle brake tidak lagi diterapkan pada produksi Jagdpanzer IV.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Angkut / Cargo Medium Antonov An-70

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Ada juga varian percobaan dengan dudukan tetap yang tidak dapat ditarik mundur, yang dikenal sebagai 'neur Art Starr' (yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai 'versi dudukan tetap baru'). Dua unit Jagdpanzer IV dimodifikasi untuk tujuan ini pada bulan September 1944, meskipun tidak berhasil dan segera ditinggalkan, tetapi dilanjutkan pada Jagdpanzer 38(t).

Untuk senjata pertahanan diri, senapan mesin MG 42 7,92 mm dengan sekitar 1.200 butir amunisi disediakan. Tidak seperti kebanyakan kendaraan lapis baja Jerman lainnya, dudukan bola tidak digunakan pada Jagdpanzer IV. Sebaliknya, senapan mesin dapat ditembakkan dari dua lubang senjata depan yang terletak di sebelah kiri dan kanan senjata utama, yang lebarnya 13 cm. Kedua lubang senjata mesin ini diproteksi dengan penutup lapis baja berbentuk kerucut. Lubang senjata mesin kiri terbukti sulit digunakan oleh penembak dan mulai Maret 1944 fitur ini juga dihapuskan. Kendaraan yang saat itu sedang diproduksi kemudian diberi tambahan pelat bundar setebal 60 mm untuk menutupi lubang senapan mesin yang dihapus tadi. Mulai Mei 1944, penutup lapis baja berbentuk kerucut untuk lubang senjata mesin yang tersisa sedikit diperbesar. Saat tidak digunakan, senapan mesin dapat ditarik ke dalam palka kecil yang terhubung ke atap kendaraan. Dalam kasus ini, port senapan mesin dapat ditutup dengan memutar penutup pada pelindung.

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Jagdpanzer IV juga dilengkapi dengan Nahverteidigungswaffe (peluncur granat pertahanan jarak dekat), dengan sekitar 16 butir amunisi (peluncur berdaya ledak tinggi dan peluru asap), yang terletak di bagian atas kendaraan. Namun, karena kurangnya sumber daya secara umum, tidak semua kendaraan dilengkapi dengan senjata ini. Dalam kasus seperti itu, lubang bukaan Nahverteidigungswaffe ditutup dengan pelat bundar.

Kru (Awak)

Awak tank perusak ini terdiri dari empat orang yaitu komandan, penembak, operator radio/pemuat amunisi, dan pengemudi. Posisi pengemudi berada di sisi kiri depan. Meskipun pengemudi dilengkapi dengan dua celah atau tingkap untuk melihat kea rah luar yang dipasang di depan, Tingkat sapuan atau Tingkat penglihatannya sangat terbatas. Misalnya, karena posisi senjata, pengemudi memiliki titik buta yang besar di sebelah kanan. Tepat di belakangnya adalah posisi juru tembak. Juru tembak bertugas mengoperasikan senjata utama, menggunakan dua roda tangan, satu untuk mengatur elevasi Meriam dan yang lainnya untuk lintasan, yang terletak di depannya. Pembidik senjata Sfl.ZF1a digunakan untuk mengunci target. Saat digunakan, pembidik diproyeksikan melalui penutup lapis baja geser pada lapis baja atas kendaraan.

Komandan ditempatkan di belakang penembak. Untuk pengamatan dan menemukan target, komandan memiliki tiga periskop. Periskop tersebut adalah penglihatan tetap (Rundblickfehrnrohr Rbl F 3b), pengintai jarak teropong ( Scherenfernrohr SF 14 Z ), dan periskop yang dapat diputar. Komandan memiliki pintu palka tambahan kecil untuk penggunaan teleskop Sf.14Z yang dapat ditarik. Terakhir, komandan juga bertanggung jawab untuk menyediakan amunisi yang terletak di dinding samping kiri kepada pemuat.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Ringan Brequet Bre. 19)

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Anggota kru terakhir adalah pemuat, yang ditempatkan di sisi kanan kendaraan. Pemuat juga mengoperasikan radio, yang terletak di bagian kanan belakang, dan ia juga berperan ganda sebagai operator senapan mesin MG 42 7,92 mm. Ada lubang kecil yang terletak di atas senapan mesin yang memberikan operator senapan pandangan terbatas ke arah depan. Hampir semua periskop dilindungi dengan penutup berlapis baja.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh). Artikel ini bersambung ke bagian kedelapan dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedelapan)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Kamis, 29 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Kamis, 29 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)", silahkan disimak:

Armor (lapis Baja)

Jagdpanzer IV dapat dikatakan memiliki proteksi yang sangat baik, dengan pelat baja tebal dan bersudut tajam sehingga dapat dengan mudah “menyingkirkan” hantaman proyektil dari lawan. Untuk lambung bawah, pelat baja depan atas setebal 60 mm pada sudut 45° dan pelat bawah setebal 50 mm pada sudut 55°. Pelat baja samping setebal 30 mm, belakang 20 mm, dan bawah 10 mm. Kompartemen awak lambung memiliki proteksi berupa pelat baja setebal 20 mm pada bagian bawah.

Lapisan pelindung depan superstruktur atas yang baru berukuran 60 mm pada sudut 50°, sisi-sisinya berukuran 40 mm pada sudut 30°, lapisan pelindung belakang berukuran 30 mm, dan bagian atasnya berukuran 20 mm. Desain kompartemen mesin dan lapisan pelindungnya tidak berubah alias sama dengan Panzer IV (PzKpfw IV), dengan 20 mm di sekeliling dan 10 mm lapisan pelindung atas.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Utama / Main Battle Tank Type 80)

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Bahkan sebelum kendaraan ini mulai diproduksi, diperkirakan bahwa, untuk lebih meningkatkan perlindungan, pelat baja harus ditempatkan pada sudut yang lebih besar. Hal ini kemudian dikesampingkan karena akan menyebabkan penundaan (keterlambatan) dalam produksi dan masalah dengan tata ruang bagian dalam.

Akhirnya, pada bulan Mei 1944, pelat baja frontal setebal 80 mm akhirnya dapat digunakan. Hal ini awalnya direncanakan sejak awal, tetapi penggunaan pelat setebal itu akan menyebabkan penundaan produksi yang cukup signifikan, dan penerapannya ditunda sementara.

Lambung bagian atas dibuat dari pelat baja yang diperkeras permukaannya yang diproduksi oleh Witkowitzer Bergbau und Eisenhütten. Penting untuk dicatat bahwa, pada tahun 1944, ketika Jagdpanzer IV mulai diproduksi, kualitas baja produksi Jerman mulai menurun. Serangan udara Sekutu yang terus-menerus, kurangnya sumber daya, dan penggunaan tenaga kerja paksa sangat memengaruhi kualitas berbagai produk di Jerman pada saat itu, termasuk produk baja.

Jagdpanzer IV juga dilengkapi dengan lapisan antimagnetik Zimmerit, tetapi setelah September 1944, penggunaannya dihentikan karena dianggap tidak lagi efektif. Pelat baja setebal 5 mm tambahan juga disediakan untuk perlindungan ekstra pada sisi kompartemen mesin. Jagdpanzer IV dapat dilengkapi dengan pelat baja setebal 5 mm tambahan ( Schürzen ) yang menutupi sisi kendaraan. Pelat baja ini terutama berfungsi untuk melindungi dari hantaman proyektil antitank.

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Persenjataan

Beberapa unit bdari purwarupa pertama Jagdpanzer IV menggunakan persenjataan utama berupa meriam 7,5 cm L/43. Untuk versi produksi Jagdpanzer IV, dipilih meriam 7,5 cm PaK 39 L/48 sebagai senjata utamanya. Meriam ini dikembangkan dan diproduksi oleh Rheinmetall-Borsig AG dengan dukungan Seitz-Werke GmbH. Secara umum, Meriam 7,5 cm PaK 39 L/48 adalah senjata yang sama dengan meriam 7,5 cm StuK 40 yang digunakan pada StuG III, tetapi dimodifikasi untuk dipasang pada Jagdpanzer IV yang baru. Meriam ini memiliki blok geser semi-otomatis, yang berarti bahwa, setelah menembakkan meriam, selongsong peluru akan keluar sendiri, sehingga meningkatkan laju tembakan.

Sudut ketinggian meriam ini dapat di set dari –8° ke +15° (–5° ke +15° atau –6° ke +20° tergantung pada sumbernya) dan sudut pifot adalah 15° ke kanan dan 12° ke kiri (atau 10° di kedua arah, sekali lagi, tergantung pada sumbernya). Senjata utama tidak ditempatkan di as kendaraan, tetapi sekitar 20 cm ke sisi kanan. Penempatan Meriam yang tidak di as kendaraan ini disebabkan karena penempatan alat bidik senjata yang memakan ruang yang cukup besar. Senjata itu diproteksi dengan mantel senjata dari baja berbentuk bundar.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Angkut / Cargo Medium Antonov An-70) 

Ruang amunisi pada Jagdpanzer IV dapat menampung amunisi untuk senjata utama hingga 79 butir peluru. Biasanya, setengahnya dari stock amunisi tadi adalah amunisi armor percing, dan setengahnya lagi adalah amunisi berdaya ledak tinggi (HE). Hal ini tidak mutlak tergantung pada misi yang diemban serta situasi pertempuran. Pada beberapa kasus (walaupun sangat jarang), amunisi armor piercing dari tungsten juga dibawa. Amunisi armor percing standar (dari baja yang diperkeras) mampu menembus lapisan baja hingga ketebalan 109 mm pada jarak tembak 1 km. Peluru inti tungsten yang langka, pada jarak yang sama, dapat menembus lapisan baja hingga setebal 130 mm.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam). Artikel ini bersambung ke bagian ketujuh dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Rabu, 28 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)


TankPerusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Rabu, 28 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)", silahkan disimak:

Suspensi dan Roda penggerak

Suspensi dan roda gigi penggerak merupakan elemen lain yang digunakan kembali dari Panzer IV. Elemen-elemen tersebut terdiri dari delapan unit roda ganda kecil yang digantung dalam empat pasang oleh unit pegas daun di setiap sisinya. Terdapat dua sproket penggerak depan, dua idler belakang, dan delapan rol penahan track pada bagian atas. Rol penahan pada Panzer IV standar yang terbuat dari karet kemudian diganti dengan yang terbuat dari baja karena kurangnya karet di kemudian hari selama produksi. Selain itu, pada akhir produksi, beberapa kendaraan hanya memiliki tiga rol penahan di setiap sisinya. Bergantung pada kebutuhan atau ketersediaan, trek yang lebih lebar dapat digunakan sebagai pengganti trek biasa untuk meningkatkan performa pada medan yang berlumpur atau salju.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Multirole Helicopter / Helikopter Multi Peran Eurocopter UH-72 Lakota)

ankPerusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Mesin

Jagdpanzer IV ditenagai oleh mesin Maybach HL 120 TRM yang menghasilkan daya 265 hp pada @ 2.600 rpm. Kecepatan maksimumnya adalah 40 km/jam (15-18 km/jam lintas alam). Dengan muatan bahan bakar sekitar 470 liter, radius operasionalnya sekitar 210 km. Kompartemen mesin dan kru dipisahkan oleh dinding lapis baja yang tahan api dan kedap gas. Untuk menghindari kebakaran, sistem pemadam kebakaran otomatis dipasang di kompartemen mesin. Posisi awal tangki bahan bakar Panzer IV, di bawah turret, kemudian diubah untuk menurunkan ketinggian kendaraan. Dua tangki bahan bakar ditempatkan di bawah senjata dan yang ketiga lebih kecil di kompartemen mesin. Untuk mengisi ulang tangki bahan bakar depan, dua (satu di setiap sisi) pipa pengisi bahan bakar terletak di belakang sproket penggerak depan.

Pelat pelindung depan yang ditambahkan menyebabkan beban tambahan pada suspensi depan. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebagian besar suku cadang dan peralatan tambahan dipindahkan ke kompartemen mesin belakang selama produksi. Ini termasuk berbagai komponen seperti rel cadangan, roda, alat untuk perbaikan, alat pemadam kebakaran, dan peralatan kru.

ankPerusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Struktur Atas

Superstruktur baru memiliki proteksi yang baik, dengan desain lapis baja yang bersudut, tebal, dan sederhana. Bentuk superstruktur yang bersudut memberikan tambahan ketebalan bagi lapis bajanya dan juga meningkatkan ketahanan terhadap tembakan musuh. Selain itu, dengan menggunakan pelat satu bagian yang lebih besar, superstruktur tersebut jauh lebih kuat dan lebih mudah diproduksi. Dengan cara ini, kebutuhan akan pelat lapis baja yang dikerjakan dengan lebih hati-hati, seperti pada Panzer III atau IV, tidak diperlukan lagi. Menggunakan pelat lapis baja satu bagian yang saling bertautan ternyata meningkatkan kekuatan keseluruhan struktur secara signifikan dan membuatnya lebih tahan lama.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Utama / Main Battle Tank Type 80)

Pada pelat depan, senjata beserta tudung pelindung senjata diposisikan sedikit di sebelah kanan tengah. Dudukan senjata dilindungi oleh perisai berbentuk bola besar, yang selanjutnya dilindungi oleh tudung senjata dari baja cor dengan dimensi yang lebih besar yang dikenal sebagai Topfblende. Pada setiap sisi senjata terdapat penutup lubang senapan mesin lapis baja berbentuk kerucut yang dapat digerakkan. Terakhir, di sebelah kiri bawah, ditempatkan instrument penglihatan untuk pengemudi. Instrument penglihatan ini hanya ada pada bagian depan saja, sedangkan pada bagian samping dan belakang sama sekali tertutup.

Di bagian atas superstruktur terdapat dua pintu darurat. Pintu berbentuk bulat di sebelah kanan untuk loader. Di sebelah kirinya, palka komandan memiliki periskop kecil yang berputar di tengahnya. Komandan memiliki palka tambahan kecil untuk penggunaan teleskop yang dapat ditarik. Di depan palka loader dan komandan terdapat penutup lapis baja geser untuk pembidik senjata.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima). Artikel ini bersambung ke bagian kelima dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Senin, 26 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Senin, 26 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)", silahkan disimak:

Sepanjang pengembangan dan masa penggunaannya, tank perusak yang baru ini menyandang beberapa sebutan berbeda, yang cukup umum bagi Jerman selama perang. Salah satu sebutan sebelumnya adalah Kleine Panzerjäger der Firma Vomag (Eng. Small Tank Hunter dari Vomag Company), tertanggal Mei 1943. Sebutan lainnya termasuk: Panzerjäger auf Fahrgestell Panzer IV (Eng. Tank Destroyer pada Chassis Panzer IV) pada bulan Agustus 1943, Stu.Gesch.nA auf Pz.IV (Eng. New Type Assault Gun pada Panzer IV Chassis) November 194 3, dan Leichter Panzerjäger auf Fgst.Pz.Kpf.Wg.IV mit 7,5 cm Pak 39 L/48 (Eng. Light Tank Destroyer pada Sasis Panzer IV) pada bulan Desember 1943. Sejak tahun 1944 dan seterusnya, sebutan yang jauh lebih pendek digunakan: Panzerjäger IV 7,5 cm Pak 39 L/48 (Maret 1944), Jagdpanzer IV Ausf.F (September 1944), dan Jagdpanzer IV – Panzerjäger IV (November 1944). Menariknya, meskipun dialokasikan untuk unit Panzer, sebutan Sturmgeschütze Neue Art mit 7,5 cm Pak 39 L/48 auf Fgst.Pz.Kpfw digunakan selama periode Februari hingga Oktober 1944. Mengingat bahwa kendaraan ini secara umum dikenal saat ini hanya sebagai Jagdpanzer IV, selanjutnya dalam artikel ini akan menggunakan nama tersebut dan bukan nama yang lain.

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Produksi

Setelah kekalahan Jerman pada tahun 1942, Heinz Guderian dipanggil kembali dari masa pensiunnya oleh Hitler, yang berharap bahwa Guderian dapat membangun kembali divisi Panzer yang hancur. Guderian segera mulai membangun kembali formasi ini. Pada saat itu, industri Jerman sedang dalam proses mengembangkan berbagai tank baru dan proyek alutsista lapis baja lainnya, bahkan lebih dari yang secara realistis dapat diproduksi secara massal. Dengan dukungan Albert Speer, Menteri Persenjataan dan Produksi Perang, Guderian ingin memperkenalkan program rasionalisasi dan membuang proyek-proyek yang tidak dapat segera diproduksi. Jadgpanzer IV dianggap sebagai salah satu proyek tersebut. Baik Guderian maupun Speer tidak antusias dengan kendaraan ini, karena mereka menganggap bahwa itu hanya akan menyebabkan keterlambatan dalam produksi Panzer IV. Selain itu, kendaraan StuG III melakukan peran ini dengan sangat baik dan mereka percaya produksinya harus ditingkatkan sebagai gantinya.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Utama / Main Battle Tank Type 80)

Di sisi lain, Hitler, berdasarkan laporan dari berbagai sumber di lapangan mengenai kinerja StuG III saat digunakan dalam peran anti tank, memiliki pandangan yang sangat antusias terhadap Jagdpanzer IV yang baru. Ia mendesak agar produksi massalnya dimulai sesegera mungkin dan kendaraan ini akan sepenuhnya menggantikan tank Panzer IV. Meskipun tidak diragukan lagi merupakan alutsista yang efektif, tidak adanya turet pada Jagdpanzer IV berarti bahwa, jika digunakan dalam operasi ofensif sebagai pengganti tank, efektivitas tempurnya akan sangat berkurang. Baik Guderian maupun Albert Speer tidak dapat berbuat banyak untuk meyakinkan Hitler tentang hal sebaliknya. Namun, berkat desakan mereka, hanya Vomag yang dipilih untuk produksi Jagdpanzer IV untuk menghindari keterlambatan dalam produksi tank yang lain.

Produksi Jagdpanzer IV seharusnya dimulai dengan 10 unit pertama yang rampung pada bulan September 1943. Pada bulan-bulan berikutnya, laju produksi diprediksi akan meningkat 10 unit setiap bulan. Ini berarti bahwa, pada tahun 1943, produksi seharusnya sebagai berikut: 20 unit pada bulan Oktober, 30 unit pada bulan November, dan 40 unit pada akhir Desember. Sayangnya rencana ini tidak terealisasi dan Vomag hanya mampu menyelesaikan 10 unit selama tahun itu. Masalah dengan pengiriman dudukan senjata dalam jumlah yang cukup, selain kualitas pelat baja yang buruk, menyebabkan keterlambatan produksi. Hingga Mei 1944, Vomag terlibat dalam produksi Panzer IV, setelah itu hanya berfokus pada produksi Jagdpanzer IV.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Multirole Helicopter / Helikopter Multi Peran Eurocopter UH-72 Lakota)

Pada saat produksi Jagdpanzer IV dihentikan pada bulan November 1944, sekitar 750 unit telah dibuat oleh Vomag. Produksi alutsista ini sempat anjlok drastis pada bulan September, yang disebabkan oleh pengeboman pabrik Vomag oleh pesawat pembom Sekutu.

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Rancang Bangun Jagdpanzer IV


Lambung Jagdpanzer

Jagdpanzer IV diproduksi dengan menggunakan sasis tank Panzer IV Ausf.H, yang sebagian besar tidak mengalami perubahan. Tank ini terdiri dari transmisi depan, kompartement kru pada bagian tengah, dan kompartemen mesin pada bagian belakang. Perubahan yang paling mencolok adalah superstruktur baru yang bersudut dan lambung depan bawah yang didesain ulang dengan sudut tajam. Hal ini dilakukan untuk memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi dengan menggunakan pelat baja tebal bersudut yang saling bertautan. Selain itu, beberapa desain ulang internal diperlukan untuk mengakomodasi superstruktur yang baru dan dudukan senjata. Salah satu contohnya adalah perubahan posisi pintu darurat bawah. Awalnya, pintu darurat terletak di bawah operator radio pada Panzer IV, tetapi pada Jagdpanzer IV, pintu darurat dipindahkan dekat dengan juru tembak.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat). Artikel ini bersambung ke bagian kelima dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Minggu, 25 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 25 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)", silahkan disimak:

Jerman meramalkan bahwa, di masa depan, senjata yang lebih canggih dengan kinerja antitank yang lebih unggul akan dibutuhkan. Dengan pengembangan proyek tank Panther, senjata anti tank yang baru berupa Meriam kaliber 7,5 cm L/70, akan tersedia. Upaya untuk memasang senjata ini awalnya akan diuji menggunakan sasis Leopard VK16.02. Mengingat sasis yang agak kecil, ruang yang tidak cukup untuk memasang senjata besar, dan pembatalan kendaraan ini, proyek tersebut tidak akhirnya terhenti di meja gambar dan tidak pernah masuk ke jalur produksi.

Alkett, produsen utama seri StuG III, mulai bekerja untuk mencari cara untuk memadukan meriam 7,5 cm L/70 pada kendaraan StuG III. Pada akhir tahun 1942, model dari kayu selesai dibuat. Model ini memiliki superstruktur atas yang jauh lebih besar, profilnya agak menyerupai Jagdpanzer 38, untuk mengakomodasi meriam baru. Segera menjadi jelas bahwa pemasangan seperti itu pada sasis Panzer III tidak mungkin dilakukan, jadi solusi lain diperlukan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Fiat B.R.20 Cicogna)

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Sasis Panzer IV dianggap sebagai solusi yang jauh lebih baik, mengingat dimensinya yang lebih besar dan pemasangan superstruktur dan senjata baru dapat dilakukan. Alkett sekali lagi mempresentasikan proyek kendaraan semacam itu berdasarkan sasis Panzer IV yang dapat dipersenjatai dengan Meriam kaliber 7,5 cm L/70 (Gerät No.822) atau kaliber 10,5 cm (Gerät No.823). Pada akhir Oktober 1942, model skala penuh bahkan dipresentasikan kepada Adolf Hitler, tetapi tidak ada hasilnya.

Vogtlandische Maschinenfabrik AG (Vomag) mengajukan versi tank hunter barunya sendiri yang berbasis Panzer IV kepada Adolf Hitler pada tanggal 2 Oktober 1942. Hitler terkesan dengan apa yang dilihatnya dan memberikan lampu hijau untuk proyek tersebut. Mock-up kayu tersebut selesai pada bulan Mei 1943, saat dipresentasikan kepada Hitler. Mock-up kayu ini berbeda dari kendaraan yang dibangun kemudian, karena didasarkan pada sasis tank Panzer IV Ausf.F yang tidak berubah. Setelah presentasi kendaraan baru tersebut, Hitler merasa puas dan memerintahkan produksi purwarupa pertama sesegera mungkin. 

Pada bulan September 1943, Vomag memulai perakitan dua kendaraan seri 0 dari baja tuang. Prototipe ini mirip dengan mock-up kayu, memiliki sudut depan membulat, tetapi lambung depan Panzer IV dimodifikasi secara besar-besaran dengan pelat baja bersudut baru. Selain itu, pada sisi superstruktur Jagdpanzer IV, ditempatkan lubang atau tingkap penembakan untuk pistol mitraliur kaliber 9 mm MP-38/40. Kedua fitur ini dihilangkan dari kendaraan produksi demi desain lapis baja yang lebih sederhana dan penghapusan lubang penembakan samping. Pada bulan Januari 1944, purwarupa kedua selesai dibuat. Setelah pemeriksaan singkat, purwarupa ini dipilih sebagai dasar untuk masuk dalam jalur produksi.

Pemberian nama

Tank perusak yang baru ini sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep tank serbu, tetapi lebih spesifik dan murni dirancang untuk peran anti tank. Tidak mengherankan bahwa tank ini awalnya disebut sebagai Sturmgeschütze Neue Art. Proyek ini dimulai beberapa bulan sebelum posisi General der Panzertruppe dibentuk. Keterlibatan erat divisi senapan serbu Angkatan Darat Jerman dalam proyek ini dapat dilihat dalam surat yang ditulis oleh General der Artillerie Fritz Lindemann kepada Heinz Guderian pada awal tahun 1944.

“.. Karena Sturmgeschütz menembakkan 25 persen amunisinya ke tank dan 75 persen ke jenis target lain, sebutan “Panzerjäger” hanya berlaku untuk sebagian tugas yang diberikan kepada Sturmgeschütz. Sebutan “Sturmgeschütz” adalah konsep yang dikenal baik oleh infanteri. Oleh karena itu, General der Infanterie bermaksud mempertahankan sebutan Sturmgeschütz.”

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Utama / Main Battle Tank Type 80)

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Sejalan dengan pengembangan StuG III, Jerman juga menggunakan kendaraan antitank yang dikenal sebagai Panzerjäger. Istilah Panzerjäger berasal dari Perang Dunia Pertama. Penggunaan Jagdpanzer (bahasa Inggris: tank hunter) di beberapa sumber juga menarik. Saat ini, istilah Panzerjäger sering dikaitkan dengan kendaraan yang dilindungi dengan ringan, biasanya dengan atap terbuka, sementara Jagdpanzer dikaitkan dengan kendaraan antitank yang tertutup sepenuhnya. Ini adalah penugasan baru-baru ini, karena kedua istilah tersebut, menurut terminologi dan konsep militer Jerman, pada dasarnya adalah satu dan sama.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga). Artikel ini bersambung ke bagian keempat dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Sabtu, 24 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 24 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Pertama)", silahkan disimak:

Pada tahun-tahun berikutnya, saat Jerman mulai merangsek ke front lain, yaitu Uni Soviet dan Afrika Utara, kebutuhan akan tank perusak dengan mobilitas tinggi serta efektif menjadi sangat mendesak. Sekali lagi, karena kurangnya kemampuan produksi, Jerman sering dipaksa untuk menggunakan kembali sasis tank yang sudah ada dan, dalam kasus yang jarang terjadi, konsep ini diterapkan pada sasis yang tidak “umum” seperti half-track. Pada kasus ini,  meriam antitank 7,5 cm Pak 40 yang dipasangkan pada sasis half track ternyata terbukti efektif. Pendekatan ini akan menghasilkan tiga seri kendaraan yang berbeda, yang secara umum dikenal sebagai 'Marder'. Pada tahun 1943, kendaraan antitank Nashorn dengan persenjataan utama berupa meriam kaliber 8,8 cm yang disematkan pada sasis Panzer IV dan Panzer III juga diperkenalkan. Walaupun secara umum alutsista ini memberikan performa yang baik, alutsista ini juga dirundung banyak kekurangan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Angkut / Cargo Berat Antonov An-22 "Antaeus" atau "Cock")

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Di sisi lain, petinggi militer Jerman seperti Marsekal Lapangan Erich von Manstein, salah satu otak di balik invasi Jerman ke Barat pada tahun 1940, menganjurkan untuk diaplikasikannya senjata artileri swagerak yang lincah, terlindungi dengan baik, dan dipersenjatai dengan baik. Alutsista semacam itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan tembakan jarak dekat yang lincah bagi pasukan infantri selama operasi tempur. Alutsista ini dikenal sebagai Sturmgeschütz (senjata serbu), atau biasanya hanya disebut sebagai 'StuG', yang akan mulai dioperasikan pada saat yang sama dengan tank perusak pertama selama serangan di Barat pada bulan Mei 1940. 

StuG mengadopsi pendekatan yang sangat baik, dimana alutsista ini memiliki system proteksi menyeluruh serta dibekali dengan senjata utama yang mematikan. Pada akhir tahun 1941, karena putus asa, Jerman mulai melengkapi kendaraan ini dengan meriam dengan spesifikasi high velocity untuk membuat alutsista antitank yang baru. Menggabungkan siluetnya yang rendah, perlindungan frontal yang baik, dan senjata yang kuat, Jerman secara tidak sengaja menciptakan tank perusak yang sangat efektif. StuG III akan terus diproduksi dalam jumlah besar dan terus dioperasikan hingga akhir perang. Kekhawatiran ini dan penambahan senjata yang lebih kuat menyebabkan terciptanya seri baru kendaraan antitank berdasarkan sasis Panzer IV (PzKpfw IV).

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Perkembangan 
Tank Perusak Jagdpanzer IV

'Kisah' Jagdpanzer IV dimulai pada bulan September 1942, ketika Waffenamt (Kantor Persenjataan Angkatan Darat) mengeluarkan permintaan untuk pengembangan desain Sturmgeschütz baru – 'Sturmgeschütze Neue Art', Stu.Gesch.nA (Senjata Serbu Tipe Baru). Alutsista yang baru ini akan dipersenjatai dengan meriam kaliber 7,5 cm KwK L/70 dan dilindungi dengan lapisan baja pada area depan dengan ketebalan 100 mm dan lapis baja bagian samping samping dengan ketebalan 40 hingga 50 mm. Tank perusak ini dirancang untuk memiliki tinggi serendah mungkin, kecepatan tertinggi 25 km/jam, ground clearance 500 mm, dan berat hingga 26 ton. Proposal persenjataan tambahan mencakup meriam kaliber 10,5 cm dan 15 cm untuk peran pendukung infanteri, tetapi kedua proyek ini tidak pernah terlaksana.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Fiat B.R.20 Cicogna)

Sekilas, pilihan yang jelas adalah menggunakan kembali kendaraan StuG III untuk tujuan ini guna mengurangi waktu pengembangan dan menggunakan kembali komponen yang sudah diproduksi. StuG III, meskipun tidak dirancang untuk peran khusus tersebut, tampil sangat baik saat digunakan dalam peran anti-tank berkat persenjataannya yang lebih baik. Meriam laras pendek 7,5 cm L/24 diganti dengan meriam 7,5 cm L/43, dan kemudian, meriam L/48 yang diproduksi secara massal. Senjata ini terbukti lebih dari mampu menghancurkan sebagian besar target musuh pada jarak lebih dari 1 km.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua). Artikel ini bersambung ke bagian ketiga dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Jumat, 23 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Pertama)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Jum'at, 23 Agustus 2024

Seiring berlangsungnya Perang Dunia Kedua, Angkatan Darat Jerman menghadapi kenyataan pahit, yaitu jumlah tank musuh terus bertambah, sementara kekuatan tanknya sendiri terus berkurang. Akibat dari banyaknya lapis baja Jerman yang hancur dalam pertempuran yang dibarengi dengan kemampuan produksi yang terbatas, Jerman terpaksa melakukan improvisasi untuk mensiasatinya, yaitu dengan menciptakan alutsista berupa tank perusak (tank destroyer) dengan pendekatan yang paling efesien. Meskipun langkah ini tidak lebih dari solusi ad hoc, alutsista ini terbukti efektif karena dibekali dengan persenjataan utama yang kuat dan biaya produksi yang murah. 

Di sisi lain, kemampuan bertahan alutsista ini cukup terbatas karena perlindungan lapis baja yang tidak memadai. Selain itu, serangkaian alutsista yang punya kharakteristik yang mirip, seperti StuG III, ternyata mampu berperan sangat baik dalam tugas sebagai tank perusak saat dilengkapi dengan senjata utama yang memang memiliki spesifikasi anti tank. Pengembangan lebih lanjut dari konsep StuG III yang dipersenjatai dengan senjata yang lebih kuat akan mengarah pada penciptaan kendaraan tank perusak khusus pertama Jerman, Jagdpanzer IV.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Armstrong Whitworth Whitley)

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kebutuhan Mendesak Akan Alutsista Tank Perusak (Tank Destroyer)

Senjata antitank utama Angkatan Darat Jerman sebelum dan pada periode pertama Perang Dunia Kedua adalah Meriam Pak 36 kaliber 3,7 cm. Meriam ini adalah senjata antitank yang efektif saat digunakan melawan tank dari generasi sebelum perang (yang memang memiliki lapisan proteksi yang tipis). Senjata ini dapat dengan mudah dikamuflase atau diangkut oleh kendaraan lapangan (setingkat jeep atau truk kecil). Meskipun ringan, senjata ini masih perlu ditarik untuk jarak yang lebih jauh dan memerlukan waktu persiapan yang cukup lama sebelum dapat ditembakkan. Kemudian, senjata antitank yang lebih kuat memberikan peningkatan besar dalam daya tembak saat menyerang tank musuh, tetapi bobotnya juga meningkat pesat, yang tentu saja membatasi mobilitasnya. 

Belajar dari hal di atas, maka lahirlah sebuah konsep dimana dibutuhkan suatu alutsista yang mampu berperan sebagai tank destroyer sekaligus berperan juga sebagai artileri, namun memiliki basis penggerak yang otonom sehingga memiliki tingkat mobilisasi yang mandiri dan tidak tergantung pada unit lain untuk manuvernya.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Angkut / Cargo Berat Antonov An-22 "Antaeus" atau "Cock")

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Upaya pertama untuk memproduksi tank destroyer versi rakitan dilakukan sesaat sebelum invasi Jerman ke Eropa dimulai pada bulan Mei 1940. Kendaraan ini adalah 4,7 cm PaK (t) (Sfl) auf Pz.Kpfw.I, yang sekarang dikenal sebagai 'Panzerjäger I' (penghancur tank atau pemburu). Kendaraan ini terdiri dari rangka Panzer I Ausf.B yang dipadukan dengan meriam kaliber 4,7 cm PaK (t) (meriam 4,7 cm hasil rampasan dari Cekoslowakia, oleh karena itu diterakan kode 't' untuk 'Tschechoslowakei' pada nama alutsista ini). 

Secara teknis, alutsista ini bukanlah rancangan yang benar-benar baru. Sebaliknya, alutsista ini dibuat dengan menggunakan rangka Panzer I yang sudah usang dan meriam yang dirampas dari Cekoslowakia. Meskipun merupakan improvisasi yang sifatnya “dadakan”, alutsista ini ternyata mampu memberikan prestasi yang mengesankan, yang menunjukkan kepada Jerman bahwa konsep alutsista seperti ini sangat potensial di masa mendatang. Namun, mengingat sifat rancangannya yang “serba dadakan” tadi, alutsista ini juga memiliki kekurangan dalam banyak aspek, seperti sasis yang kurang adaptif, mesin yang kurang bertenaga, profilnya yang tinggi dan berdimensi besar menjadikan alutsista ini target yang mudah. Hal tadi masih diperparah dengan tingkat proteksinya yang lemah, sehingga menjadikan alutsista ini mudah sekali dieliminasi oleh lawan.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Pertama). Artikel ini bersambung ke bagian kedua dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak