Kamis, 24 Oktober 2019

Pesawat Patroli Maritim / Maritime Patrol Aircraft - Lockheed P2V Neptune


Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Kemayoran, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019

Bahkan sebelum Amerika Serikat terjun ke dalam kancah Perang Dunia ke II, pihak militer menyadari, merupakan suatu kebutuhan yang mutlak, dimana angkatan laut Amerika Serikat (US Navy) membutuhkan pesawat pembom sekaligus pesawat patroli yang berpangkalan di darat, dengan performa dan juga persenjataan yang lebih baik dibandingkan pesawat tipe Hudson dan Ventura. 

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

US Navy memerlukan pesawat yang dapat melaksanakan tugas anti kapal selam dan juga anti kapal yang dapat beroperasi baik siang maupun malam. Pabrikan Lockheed mulai merancang pesawat ini sebelum US Navy mengajukan pengadaan pesawat ini secara resmi.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Medium / Medium Tank TAMSE TAM) 

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Pada saat Amerika Serikat belum terlibat perang, US Navy hanya tertarik pada pesawat yang sudah ada dan sudah terbukti kemampuannya, sehingga pabrikan Lockheed terpaksa mengembangkan pesawat ini tanpa dukungan resmi dari pemerintah AS ("tanpa dukungan resmi" dapat diartikan secara halus sebagai "tanpa dukungan pendanaan"). Pada awal tahun 1943, US Navy akhirnya mulai mencari pesawat patroli maritim generasi baru dan meminta Lockheed untuk meneruskan proyek ini sampai pada tahap purwarupa.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Purwarupa XP2V-1 terbang perama kali pada tanggal 17 Mei 1945, diikuti produksi sebanyak 14 unit P2V-1 dan mulai memperkuat US Navy pada bulan Maret 1947. Pesawat ini dirancang menggunakan banyak perbaikan produksi, sebagai contoh bentuk badannya melengkung pada satu arah saja sehingga pemasangan kulit luarnya dapat meliputi banyak area di badan pesawat, tidak terbatas pada satu area saja. 

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Selain itu pesawat juga dirancang untuk mudah dirawat dan setiap bagiannya mudah diakses sekaligus mempercepat proses perakitan pesawat ini.

Neptune menjadi pesawat yang mudah diperbaiki, contohnya pada bagian mesin. Bagian mesin dapat dengan mudah di bongkar pasang dalam waktu 30 menit, sedangkan panel sayap terluar dalam waktu tempo 79 menit.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Neptune ternyata menjadi terkenal bahkan sebelum berdinas aktif. Periode September – Oktober 1946, Neptune hasil modifikasi yang diberi nama Truculent turtle melaksanakan terbang non-stop sejauh 18.100 km dari Australia Barat sampai Colombus, Ohio dan dalam jangka waktu 55 jam dan 15 menit, sehingga membukukan rekor dunia untuk terbang jarak jauh.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Lebih dari 30 varian P2V muncul sebelum produksinya dihentikan pada tahun 1962. Setelah pesawat P2V-1, muncul versi P2V-2 dengan dapur pacu mesin yang lebih bertenaga dan dilengkapi dengan sonobuoy. Sedangkan versi produksi terpenting Neptune adalah P2V-5 yang terbang perdana pada tanggal 29 Desember 1950.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Dengan mesin yang R-3350 yang berdaya 3.250 hp, versi ini dipasang tangki bahan bakar yang memiliki ukuran yang besar pada ujung sayapnya. Selain berisi 1.589 liter bahan bakar, bagian depan dari tangki bahan bakar di ujung sayap kanan, dipasang lampu sorot yang arah sorotannya dapat diatur dari turet hidung. Sedangkan pada tangki bahan bakar di ujung sayap kiri, dipasang radar pencari APS-8 yang mengarah ke depan. Kedua tangki ini dapat dilepas apabila kondisi darurat. 

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

P2V-5 dapat membawa muatan senjata sampai seberat 3,6 ton, meliputi ranjau, torpedo, bom, dan depth charge, selain 16 unit roket yang dipasang di pasang di bawah sayap. Radar APS-20 dipasang di bawah badan pesawat peralatan atau komponen ASW dan ECP (Electronic Countermeasures), kru P2V-5 bertambah, total menjadi sembilan orang dan memiliki jarak terbang mencapai 7.642 kilometer. 

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Selain US Navy, P2V-5 dijual ke Argentina, Australia, Brasil, Belanda, dan Portugis. Sebanyak 52 unit P2V-5 dikirim ke RAF pada tahun 1952, diberi nama Neptune MR.1, pesawat ini dilengkapi dengan turet hidung, atas badan, dan ekor. Sebanyak 27 unit dimodifikasi dengan mengganti turet hidung dan ekor dengan hidung plexiglass dan MAD boom di ekornya. Neptune memperkuat Squadron No. 217 dan juga No. 36. 203, dan Squadron No. 210. Pesawat ini dikembalikan ke Amerika Serikat pada tahun 1957 saat armada
Shackleton milik RAF sudah beroperasi secara penuh.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

P2V-7 merupakan versi terkahir dari Neptune, terbang perdana pada tanggal 26 April 1954, bermesin piston dua buah ditambah dengan dua mesin turbojet. Dengan kecepatan maksimum dapat mencapai angka 586 km/jam, versi ini merupakan Neptune tercepat produksi Lockheed. Radar APS-20 pada versi ini ditempatkan pada radom yang lebih besar dan dipasang agak ke depan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Heavy Sniper Rifle / Senapan Runduk Berat - Barrett M99)

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Pada tahun 1970-an, P2V telah dinonakifkan dari US Navy Fleet Patrol Squadron, tetapi masih terus dioperasikan oleh Reserve Patrol Squadron. Pada April 1978, kesatuan cadangan ini mulai diperkuat oleh P-3 Orion, sekaligus mengakhiri tiga dekade masa berdinas P2V di US Navy.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Pabrikan Kawasaki merakit sekitar 48 unit P2V-7 di Jepang dan mengembangkan versi modern dengan dapur pacu mesin turboprop, diberi kode P2J dengan badan yang lebih panjang sehingga dapat membawa peralatan yang lebih banyak. Neptune ini juga dipasang dengan dua mesin turbojet tambahan. Total 83 unit P-2J dibuat oleh pabrikan Kawasaki dengan pengiriman terakhir dilakukan pada Oktober 1969. Pesawat ini merupakan Neptune terakhir yang dioperasikan di dunia dan akhirnya dipensiunkan secara penuh pada tahun 1985.

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Patroli Maritim / maritime Patrol Aircraft lockheed P2V-7 Neptune


Asal Negara: Amerika Serikat
Tipe Pesawat: Pesawat Patroli Maritim / Maritime Patrol
Terbang Perdana: 17 Mei 1945 (XP2V-1 purwarupa)  
Kru:  orang 
Bobot: 22.670 kg (Kosong), MTOW: 36.272 kg

Pesawat Patroli Maritim
Lockheed P2V Neptune
militerbanget.blogspot.com

Dimensi 

Panjang Pesawat: 27,94 m 
Bentangan sayap: 31,65 m
Tinggi: 8.94 m
Wing Area: 92.9m2

Persenjataan 

2 X Senapan mesin berat kaliber 12,7mm di turet dorsal.
Muatan sampai dengan 3632 kg berupa bom, torpedo, atau depth charges

Mesin: 

2 X Wright 3.500hp R-3350-32W radial piston engines and two Westinghouse

Performa  

Kecepatan maksimum: 649 km/jam
Ketinggian maksimum: 6.710 m
Kecepatan menanjak: 366 m/menit
Radius terbang maksimum: 5.930 km

Demikianlah artikel tentang Pesawat Patroli Maritim / Maritime Patrol Aircraft - Lockheed P2V Neptune, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh.blogspot.com

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe.com

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu 

Sumber: 

PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)
Wikipedia
Beberapa sumber lain

tag: 
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer , #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #anjay, #tik-tok, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana, #Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia, #pangkalan militer, #pubg, #militer Indonesia 2020, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, #Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV, #Covid-19, Vaksin Covid-19, #Corona Virus, #Virus, #Isolasi Mandiri, #OTG (Orang Tanpa Gejala), #lockdown, #PPKM, #varian-Delta, #Sinovac, #AstraZeneca, #Pfizer-BioNTech, #Moderna, #Sinopharm, #Jhonson &Jhonson, #CanSino, #Omicron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar