Senin, 05 Agustus 2019

Pesawat Tempur Multi Peran / Multirole Fighter Dornier Do 335 Pfeil


Pesawat Multiperan/Multirole Fighter 
Dornier Do 335 "Pfeil"
militerbanget.blogspot.com

Kemayoran, Jakarta, Senin 5 Agustus 2019

Pada era sebelum Perang Dunia II, disaat para insinyur perancang pesawat terbang di berbagai negara masih terbelenggu oleh “trend” lawas, insinyur perancang pesawat terbang Jerman memang telah beberapa langkah lebih maju dibanding mereka. Tanpa terhalang oleh tradisi dan trend, perancang Jerman mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah lama yang membebani mayoritas rancangan pesawat pada masa itu, dan dengan demikian memberikan kepada Sekutu banyak bahan penelitian canggih di Timur dan Barat setelah berakhirnya peperangan. 

Pesawat Multiperan/Multirole Fighter 
Dornier Do 335 "Pfeil"
militerbanget.blogspot.com

Salah satu yang paling terkenal dari pesawat berbentuk aneh yang mengudara di Jerman adalah Dornier Do 335 Pfeil, yang menjadi salah satu contoh dari upaya berani untuk memberikan Luftwaffe sebuah pesawat multi peran yang potensial, pembom tempur, pesawat tempur malam hari dan pesawat yang dapat difungsikan untuk misi pengintaian.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Tempur Propeller / Fighter Aircraft - FOCKE WULF Ta-152)

Prof Dr Claudius Dornier adalah seorang jenius yang menjadi tulang punggung perusahaan Dornier-Werke GmbH yang terkenal, dan ia telah membangun garis panjang pesawat yang sukses, terutama di bidang pesawat terbang. Untuk sebagian besar akhir 1930-an dan Perang Dunia II, Dornier banyak berperan dalam produksi pesawat pembom untuk Luftwaffe. Sejak akhir Perang Dunia I, Claudius Dornier telah tertarik pada gaya dorong segaris (garis tengah), di mana dua mesin berbagi garis dorong yang sama (satu menarik dan satu mendorong). 

Pesawat Multiperan/Multirole Fighter 
Dornier Do 335 "Pfeil"
militerbanget.blogspot.com

Manfaat sistem ini jelas lebih unggul dibandingkan tata letak mesin kembar konvensional, dengan hanya area depan yang sama dengan pesawat bermesin tunggal, design sayap dapat dibuat bersih dari nacelles engine dan struktur yang menyertainya, dan tidak ada tarikan gaya asimetris jika satu mesin mati. Namun, masalah memang ada pada area poros penggerak yang menggerakkan baling-baling belakang. Tata letak mesin tandem yang tidak konvensional ini lalu dipatenkan oleh Claudius Dornier pada tahun 1937.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pistol Mitraliur / Submachine Gun - Lysaght Owen)

Pesawat Multiperan/Multirole Fighter 
Dornier Do 335 "Pfeil"
militerbanget.blogspot.com

Pengalaman Dornier’s yang sangat banyak dalam merancang pesawat terbang amfibi memberi dia banyak pengetahuan dan masukan berharga dalam pengaturan dorong garis tengah sederhana, di mana dua mesin dipasang saling berhadapan di atas garis tengah (beberapa pesawat amfibi keluaran Dornier mengadopsi konfigurasi seperti ini). Pada pertengahan 1930-an, ia melihat kemungkinan menggunakan konsep ini untuk mengerakkan pesawat tempur berkecepatan tinggi, tetapi pertama-tama pengaturan poros ekstensi mesin belakang harus dibuktikan kehandalannya. 

Demikianlah artikel tantang Pesawat Tempur Multi Peran / Multirole Fighter Dornier Do 335 Pfeil, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh.blogspot.com

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe.com

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di: pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu 

Sumber:

2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer, #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #anjay, #tik-tok, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana, #Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia, #pangkalan militer, #pubg, #militer Indonesia 2020, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, #Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV, #Covid-19, Vaksin Covid-19, #Corona Virus, #Virus, #Isolasi Mandiri, #OTG (Orang Tanpa Gejala), #lockdown, #PPKM, #varian-Delta, #Sinovac, #AstraZeneca, #Pfizer-BioNTech, #Moderna, #Sinopharm, #Jhonson &Jhonson, #CanSino, #Omicron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar