Kamis, 01 Agustus 2019

Artileri Swagerak / Self Propelled Artillery Artillery Gun Module (AGM) 155 mm self-propelled howitzer



Kemayoran, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019

Artilery Gun Module (AGM) howitzer self-propelled kaliber  155mm dikembangkan oleh pabrikan swasta (non pemerintah) untuk memenuhi kebutuhan potensial Angkatan Darat Jerman di masa depan. Purwarupa AGM ini terungkap pada tahun 2004. Secara keseluruhan alutsista ini terbukti menjadi satu jenis alutsista yang sukses.


Modul Senjata Artileri didasarkan pada teknologi howitzer self-propelled PzH 2000, yang dioperasikan oleh Angkatan Darat Jerman. Alutsista ini memberikan kinerja yang mirip dengan PzH 2000, tetapi memiliki beberapa kelebihan antara lain biaya produksinya yang lebih kecil, jumlah awak yang juga lebih sedikit serta bobot tempur yang relative lebih ringan. AGM ini juga dapat diangkut melalui transportasi udara (yang memberikan nilai lebih pada alutsista ini dari segi mobilisasi). AGM Ini dikembangkan sebagai alutsista pengganti atau pelengkap untuk PzH 2000 jika dihadapkan pada situasi dimana persenjataan yang lebih berat tidak tersedia, tidak direkomendasikan, atau terlalu mahal.


Artilery Gun Module (AGM) menggunakan meriam kaliber 155mm / L52. AGM memiliki sistem pasokan amunisi yang sepenuhnya otomatis, yang memuat secara simultan dari proyektil dan propelannya. Komponen senjata utama berasal dari arsenal PzH 2000. AGM ini juga mempertahankan fitur dan parameter kinerja PzH 2000. AGM memiliki jumlah tembakan (rpm) maksimum 6-8 tembakan per menit dan mampu menembakkan beberapa tipe amunisi secara simultan. Pada saat kondisi darurat (dimana system operasi otomatisnya mengalami masalah), alutsista ini dapat juga dioperasikan secara manual. 

AGM ini juga kompatibel dengan semua amunisi standar NATO. Jarak tembak maksimumnya adalah 30 km dengan amunisi standar dan 40 km dengan amunisi tipe base bleed rouns. Kapasitas angkut proyektil dari AGM adalah sebanyak 30 proyektil lengkap dengan propelannya. AGM juga dapat diadaptasi untuk jenis meriam yang lebih ringan, seperti meriam caliber 155mm / L39 yang dimensinya lebih pendek atau bahkan meriam kaliber 105mm yang lebih ringan.


Artilery Gun Module (AGM) dilengkapi dengan sistem pengendali tembakan canggih. Sistem referensi mulut laras memasukkan informasi ke dalam sistem pengendali penembakan. Alutsista Ini menerima data lengkap target melalui radio atau datalink. AGM ini dilengkapi dengan Global Positioning System. Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan sampai dengan senjata ini siap tembak sekitar 30 detik. Waktu yang dibutuhkan untuk “menggulung” senjata ini bahkan lebih singkat dari 30 detik. Setelah amunisi terakhir ditembakkan, kemampuan ini memungkinkan AGM meninggalkan posisi penembakannya secara singkat dan menghindari tembakan balasan dari lawan.


Sistem artileri ini dioperasikan oleh dua personel. Sistem dudukan atau pijakan (lifting) dipasang di bagian depan turret. Hal ini memungkinkan kru untuk memuat kembali magasen dari luar kendaraan.

Turret dari Artillery Gun Module ini terbuat dari baja aluminium ringan dan memberikan perlindungan terhadap tembakan dari caliber kecil, serpihan peluru artileri dan terhadap serangan perang nuklir, biologis atau kimia.


Purwarupa pertama dari AGM menggunakan sasis tracked yang dimodifikasi dari surplus alutsista US M270 MLRS. AGM memiliki bobot operasional tempur sekitar 27 ton. Kendaraan AGM didukung oleh mesin diesel Cummins VTA-903T, yang menghasilkan daya sebesar 550 tenaga kuda. Kendaraan ini dilengkapi dengan unit daya tambahan, yang mendukung semua sistem yang diperlukan ketika mesin utama dimatikan.

Modul AGM memiliki bobot 12,5 ton dan dapat dipasang pada truk 6x6 atau 8x8, kendaraan berpenggerak track (rantai) atau tank tempur utama. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan AGM ke dalam inventaris kendaraan yang tersedia bagi negara pelanggan, untuk menyediakan sistem artileri modern dan hemat biaya. Modul artileri bahkan dapat digunakan sebagai unit yang berdiri sendiri untuk pertahanan pangkalan-pangkalan operasi garis depan.

Program yang sangat berbeda dipimpin oleh pembuat kapal dikembangkan selama jangka waktu yang sama. Meriam artileri modular angkatan laut MONARC memadukan menara meriam dan autoloader dari howitzer PzH 2000 ke dalam dek kapal angkatan laut.


Varian


Donar 155 mm self-propelled howitzer adalah pengembangan lebih lanjut dari AGM. Kendaraan ini menggunakan sasis yang dimodifikasi dari kendaraan tempur infanteri ASCOD 2.


Boxer RCH 155 adalah AGM dengan turret lengkap yang terintegrasi pada sasis pembawa personel lapis baja Boxer 8x8. Sistem artileri ini diperkenalkan pada tahun 2014. Percobaan penembakan awal terjadi pada tahun yang sama.


Ada juga versi yang diusulkan, berdasarkan sasis truk militer IVECO Trakker 8x8.

Negara asal Jerman
Memasuki layanan -
Awak: 2 personel

Dimensi dan berat
Berat: 27 ton
Panjang (posisi meriam ke arah depan): 10,42 m
Panjang lambung: sekitar 8 m
Lebar: 2,97 m
Tinggi: 3,06 m

Persenjataan
Senjata utama: Meriam caliber 155mm (Howitzer)
Barrel length: 52 calibers
Senapan mesin -
Berat proyektil: 43,5 kg
Jarak tembak maksimum: 30 - 40 km
Jumlah tembakan maksimum permenit (rpm): 6 - 8 rpm
Sudut elevasi meriam: - 2,5 hingga + 65 derajat (?)
Radius putaran: 360 derajat

Kapasitas amunisi
Senjata utama: 30 amunisi
Senapan mesin -

Mobilitas
Mesin Cummins VTA-903T diesel
Daya mesin: 550 hp
Kecepatan maksimum (jalan raya): 60 km / jam
Jarak jelajah maksimum: 480 km

Kemampuan manuver
Tanjakan maksimum: 60 derajat
Kemiringan samping maksimum: 30 derajat
Halangan vertikal: 0,9 m
Lebar halangan parit: 2,5 m
Fording ~ 1,2 m

Artillery Gun Module
Jenis artileri swagerak (Self-propelled artillery)
Asal Negara: Jerman
Sejarah produksi
Dirancang: 2004

Spesifikasi
Modul Massa: 12,5 ton, 
Sarana pengangkut: MLRS 27 ton
Panjang: 10,42 m (34 kaki 2 in)
Lebar: 2,97 m (9 kaki 9 in)
Tinggi: 3,06 m (10 kaki)
Persenjataan utama:
Rheinmetall 155 mm L52 Artileri Gun

Sumber : 
1. Military-today.com
2. Wikipedia
-----------------------------------------
tag: Close Support Vehicle, Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, Heer , Helicopter, Helicopter Angkut/Serang, Helicopter, tempur/serang, Helikopter, Helikopter Anti Kapal Selam, Helikopter multi peran, Helikopter Serang-Tempur, Kapal Cepat, Kendaraan Intai/Tempur Ringan, Kendaraan Serba Guna, Kendaraan Taktis Lapis Baja, Kriegsmarine, Luftwaffe, MiG, Pesawat Angkut Berat Jet, Pesawat Angkut Propeller, Pesawat Anti Kapal Selam, Pesawat Anti Tank Propeller, Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, Pesawat pembom berat Jet, Pesawat Pembom Medium-Propeller, Pesawat Pembom Propeller, Pesawat Pembom Ringan Jet, Pesawat Pembom Strategis, Pesawat Pembom Tukik Propeller, Pesawat Pembom/Tempur Jet, Pesawat serang jet, Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Pesawat Tempur Jet, Pesawat Tempur Malam, Pesawat Tempur Propeller, Pistol Mitraliur/Submachine Gun, Senapan Serbu Otomatis, Senapan Serbu Semi Otomatis, Tank, Tank Amfibi, Tank Destroyer, Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, Tank Tempur Berat/Heavy Tank, Tank Tempur Medium/Medium Tank, Tank Tempur Ringan/Light Tank, Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, senjata, senapan serbu, amunisi, peluru, sniper, pesawat, pesawat tempur, helikopter tempur, perang, lapis baja, pembom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar