Sabtu, 16 Maret 2019

Pesawat Pembom Berat / Heavy Bomber - de Havilland/Airco DH10 Amiens



Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019

Pesawat pembom berat bersayap susun, de Havilland/Airco DH3 Amiens dirancang pada tahun 1916 sebagai pesawat pembom berat, dengan dua mesin yang memiliki konfigurasi pusher. Tetapi rancangan ini tidak pernah diproduksi massal dan yang lebih ironis, dua unit purwarupa yang sudah dibuat dihancurkan satu tahun setelah purwarupanya selesai. 


Tetapi ternyata kondisi di lapangan berkata lain, Royal flying Corps masih membutuhkan pesawat pembom berat dan mampu terbang dalam jarak yang jauh sehingga mampu terbang mencapai wilayah strategis Jerman, di belakang garis depan. Situasi ini semakin diperparah saat Jerman melaksanakan pemboman di atas kota London dengan menggunakan pesawat pembom Gotha (baca artikel tentang pesawat pembom "Gotha" disini) pada tahun 1917. 

Geoffery de Havilland menyadari bahwa tidak ada waktu lagi untuk merancang pesawat yang benar-benar baru sedari awal. Akibatnya, pesawat DH3 yang sudah dihancurkan tersebut, kembali dibangun disertai dengan beberapa peningkatan, dan digunakan sebagai dasar bagi pesawat pembom yang baru.


Pesawat pembom Airco DH10 Amiens sekilas memiliki bentuk yang hampir sama dengan DH3, tetapi memiliki dimensi yang lebih besar dan juga lebih kuat/kokoh. 

Rancangan ini segera direalisasikan menjadi bentuk yang divinitif berupa satu purwarupa pesawat. Memiliki mesin in line BHP 230hp dan masih menganut konfigurasi pusher. Purwarupa pesawat Amiens I (dengan nomor serial C8658) terbang pertama kali pada tanggal 4 Maret 1918. Trailing edge pada sayap memiliki tell tale cut out agar baling-baling pusher tersebut dapat berputar dengan bebas. 


Dua purwarupa lainnya dipasang mesin dengan konfigurasi tractor atau baling-baling menghadap ke depan. Untuk purwarupa yang memiliki konfigurasi tractor tersebut, ditenagai dengan mesin Rolls Royce Eagle VIII 360hp (Amiens II, C8659, terbang pertama kali pada 20 April) dan bermesin Libery 12 (Mk III). Baik pesawat yang berkonfigurasi pusher atau tractor, kedua mesin berada di antara kedua sayap, dipasang pada strut. 

Purwarupa keempat menggunakan mesin Liberty dan terbukti performanya meningkat tajam, purwarupa versi ini diberi kode Amiens IIIA atau DH10A. Uji terbang dilakukan untuk memperbaiki rancangannya yang kemudian terbukti mampu terbang dengan kecepatan jelajah yang lebih tinggi serta mampu membawa muatan bom dengan kuantitas dua kali lipat lebih banyak ketimbang DH9.


Tetapi sangat disayangkan, pesawat ini muncul terlalu terlambat, dan hanya delapan unit saja yang sempat direalisasikan, itupun pada saat gencatan senjata telah dimulai. 

Menurut catatan resmi, hanya delapan unit yang diserahkan saat gencatan senjata yang kemudian diserahkan kepada Skuadron No. 104 yang nantinya berubah menjadi Royal Air Force. Bila perang berlanjut, dipastikan pesawat ini dapat membuktikan kemampuannya.


Pesanan saat perang mencapai angka 1.291 unit, diproduksi oleh tujuh perusahaan berbeda tapi banyak pesanan dibatalkan saat perang berakhir. Hanya 220 unit dibuat, setengahnya adalah versi IIIA yang memiliki mesin Liberty atau Eagle.


Pasca perang, Amiens memperkuat skuadron udara no. 216 di Mesir sebelum posisinya digantikan oleh Vimy pada tahun 1923. Di eropa pesawat ini digunakan sebagai pesawat pos udara, dimulai tahun 1919 oleh skuadron udara no. 120, terbang melalui rute Hawkinge-Cologne untuk lebih meningkatkan komunikasi antara British Army of The Rhine. Pada bulan Mei 1919, Amiens menjadi pesawat pertama yang melayani pos malam. Pada bulan Juni 1921, DH10 menjadi pesawat pionir layanan pos udara antara Kairo dan Baghdad, dilaporkan menggunakan jalur rel kereta api di tengah gurun untuk membantu navigasinya.


Skuadron No. 60 (awalnya skuadron udara no. 97) yang ditempatkan di Risalpur, di perbatasan barat laut India menjadi satu-satunya skuadron udara RAF yang menggunakan pesawat Amiens secara maksimal. Pada bulan November 1920 sampai Januari 1922, pembom ini digunakan untuk membom posisi pemberontak di India. Tipe ini nantinya digantikan oleh DH9A pada tahun 1923.


Spesifikasi Pesawat  Pembom Berat / Heavy Bomber - de Havilland/Airco DH10 Amiens Mk III


Asal Negara: Inggris
Tipe Pesawat: Pesawat Pembom Berat 2 Mesin
Terbang Perdana: 4 Maret 1918  
Kru: 3 orang 
Bobot: 2.535 kg (Kosong), MTOW: 4.086 kg


Dimensi 
Panjang Pesawat: 12,08 m 
Bentangan sayap: 19,96 m
Tinggi: 4.42 m
Wing Area: 77.79m2



Persenjataan: 
3 X senapan mesin 7,7mm di depan kokpit dan belakang kokpit.
Muatan bom sampai dengan 408 kg

Mesin : 2 X Liberty 400hp 12 in line piston engines

Performa  
Kecepatan maksimum: 180 km/jam
Ketinggian maksimum: 5.030 m
Kecepatan menanjak: 133 m/menit
Jarak terbang maksimum: sekitar 900 km 

Sumber : 
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)

-----------------------------------------
tag: Close Support Vehicle, Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, Heer , Helicopter, Helicopter Angkut/Serang, Helicopter, tempur/serang, Helikopter, Helikopter Anti Kapal Selam, Helikopter multi peran, Helikopter Serang-Tempur, Kapal Cepat, Kendaraan Intai/Tempur Ringan, Kendaraan Serba Guna, Kendaraan Taktis Lapis Baja, Kriegsmarine, Luftwaffe, MiG, Pesawat Angkut Berat Jet, Pesawat Angkut Propeller, Pesawat Anti Kapal Selam, Pesawat Anti Tank Propeller, Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, Pesawat pembom berat Jet, Pesawat Pembom Medium-Propeller, Pesawat Pembom Propeller, Pesawat Pembom Ringan Jet, Pesawat Pembom Strategis, Pesawat Pembom Tukik Propeller, Pesawat Pembom/Tempur Jet, Pesawat serang jet, Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Pesawat Tempur Jet, Pesawat Tempur Malam, Pesawat Tempur Propeller, Pistol Mitraliur/Submachine Gun, Senapan Serbu Otomatis, Senapan Serbu Semi Otomatis, Tank, Tank Amfibi, Tank Destroyer, Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, Tank Tempur Berat/Heavy Tank, Tank Tempur Medium/Medium Tank, Tank Tempur Ringan/Light Tank, Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, senjata, senapan serbu, amunisi, peluru, sniper, pesawat, pesawat tempur, helikopter tempur, perang, lapis baja, pembom, PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar