Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Kemayoran, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018
Bagi para pecinta dunia dirgantara, pesawat terbang tentunya, pasti akan sangat kenal dengan pesawat pembom yang satu ini. Kemunculannya dalam film “Pear Harbor”, seakan memberikan “gambaran” yang mendekati kebenaran, akan kehebatan pesawat ini. Walaupun dibumbui dengan sedikit berlebih, namun, pesawat ini memang menjadi “pemukul” pertama terhadap kekuatan Jepang, yang saat itu, seakan tak tertembus oleh pesawat pembom sekutu. Singkat cerita, inilah sekelumit cerita tentang pesawat pembom B-25 Mitchell.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Pada akhir tahun 1930-an, US Army sedang mencari “Aircraft bombardment Type Medium” untuk mengisi kekosongan diantara kelas pesawat pembom ringan dan berat. North American kemudian merespon permintaan tersebut dengan meluncurkan proyek NA-40 menjadi B-25 Mitchell dan nantinya menjadi salah satu pesawat yang paling banyak digunakan pada Perang Dunia ke II.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
B-25 berdinas di USAAF pada tahun 1941 dan terus beraksi sampai perang berakhir, bahkan jauh setelahnya. Tetapi, pesawat pembom ini menjadi sangat terkenal karena misi Doolitle Raid, yaitu penyerangan terhadap kota Tokyo pada bulan April 1942. Operasi ini merupakan satu keunikan tersendiri, dimana misi ini adalah misi “balasan” Amerika Serikat terhadap Jepang, yang telah memporakporandakan Pearl Harbor pada tahun 1941.
(Baca juga artikel yang sangat menarik berjudul: Pistol Mitraliur / Submachine Gun - Royal Small Arms Factory/Enfield Sten (STEN GUN))
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Keunikan lainnya, pesawat pembom yang sebenarnya tergolong besar dan berat ini, lepas landas bukan di atas landasan darat yang panjang, melainkan landasan kapal induk yang pendek, yaitu kapal induk Hornet. Tentu saja, misi ini mengandung tingkat kesulitan yang sangat tinggi, sekaligus memiliki resiko kegagalan yang juga sangat tinggi.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Sebenarnya, prestasi pertama B-25 adalah menenggelamkan kapal selam Jepang pada malam 25 Desember 1941. Nama Mitchell disematkan pada pesawat ini, yang diambil dari nama Kolonel “Billy” Mitchell yang diadili pada tahun 1920-an, karena berkeras mempertahankan pandangannya dalam pembentukan kekuatan udara mandiri dan pengeboman strategis pada tubuh militer Amerika Serikat.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Versi produksi awal segera dikesampingkan dengan kehadiran versi berikutnya yang memiliki rancangan yang lebih baik, yaitu B-25C/D, tipe pesawat yang sama tapi hanya berbeda tempat produksi, model C dibuat oleh pabrikan North American di Inglewood sedangkan D diproduksi di pabrikan North American di Dallas. Total ada 3.909 unit pesawat B-25 model C/D yang telah diproduksi, dan 533 unit di antaranya diserahkan kepada Royal Air Force (RAF) sebagai Mitchell II.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Lewat perjanjian Land Lease antara Inggris dan Amerika Serikat, RAF menerima lebih dari 800 unit pembom yang terkenal kokoh dan andal ini. B-25 pertama kali memperkuat No. 98 dan 180 Squadron RAF pada bulan September 1942 dan pada bulan Agustus 1943 menjadi bagian dari Second Tactical Air Force, yang melaksanakan penyerangan awal D-Day terhadap target-target di sebelah utara Prancis termasuk situs roket V-1 “Doodlebug” di Pas de Calais. Total 870 unit pesawat B-25 C/D juga dikirim ke Uni Soviet.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Versi produksi berikutnya adalah B-25 G, dikembangkan dari model C agar bisa membawa field gun kaliber 75mm di bagian hidung. Diproduksi hingga mencapai angka 405 unit, pesawat ini juga membawa 21 peluru 6,81 kg yang digunakan untuk mengeliminir target darat dan kapal musuh.
Versi perbaikannya, yaitu B-25H, membawa meriam kaliber 75mm yang memiliki bobot yang lebih ringan dari meriam versi awal, dan juga dipasang empat senapan mesin kaliber 12.7mm di bagian hidung, empat pucuk senapan mesin kaliber yang sama dipasang di tonjolan (blister) di sisi kiri dan kanan hidung pesawat, dua lagi di turet atas dan ekor, dua di sisi kiri dan kanan belakang, ditambah muatan bom seberat 1,4 ton dan juga delapan proyektil roket di bawah sayap. Sekitar 1.000 unit B-25 versi bersenjata berat ini diproduksi dan paling sering beraksi di palagan pasifik.
(Baca juga artikel yang sangat menarik berjudul: Tank Tempur Medium / Medium Tank - M4 "SHERMAN")
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Versi yang paling banyak diproduksi adalah B-25J, 4.300 unit telah dikirim sebelum perang berakhir.
Model ini tanpa meriam kaliber 75mm, tetapi tetap mempertahankan persenjataan sama seperti versi H. B-25J beraksi di Pasifik, dan Asia Tenggara. RAF menggunakannya pula dan diberi nama Mitchell III.
B-25 menjadi salah satu pesawat yang banyak digunakan selama Perang Dunia ke II, dioperasikan oleh USAAF, US Navy, US Marine Corps, dikirim ke Uni Soviet, Inggris, Tiongkok, Australia, Kanada, Prancis dan Belanda.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Pada bulan Januari 1943, B-25 dipesan oleh US Navy untuk US Marine Corps. Sebanyak 706 B-25 (Model C,D,H, dan J) diberi registrasi PBJ, dipakai untuk mendukung pendaratan marinir saat kampanye penyerangan terhadap pulau-pulau yang dikuasai Jepang (Island Hopping) menuju daratan utama Jepang.
Pasca perang, sebagai tambahan untuk memperkuat angkatan udara yang lebih kecil, banyak B-25 digunakan sebagai pesawat latih dan angkut ringan. B-25 terakhir yang dipakai militer Amerika Serikat adalah versi angkut VIP, dipensiunkan pada tanggal 21 Mei 1960. Kemampuan terbang yang stabil dan mudah diadaptasikan untuk berbagai macam tugas dan peralatan membuat beberapa B-25 dipakai sebagai camera ship untuk industri perfilman, dan hingga tahun 1990 an, masih banyak yang digunakan untuk keperluan ini.
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell" militerbanget.blogspot.com |
Saat ini, ada beberapa B-25 yang masih laik terbang yang dikoleksi oleh badan maupun perorangan untuk tujuan wisata maupun show. Indonesia juga tercatat pernah memiliki beberapa unit pesawat pembom ini, saat ini, pesawat ini menjadi benda koleksi di Museum Satria Mandala dan juga Museum Dirgantara di Yogyakarta.
(Baca juga artikel yang sangat menarik berjudul: SPOT FOTOGRAFI-MUSEUM SATRIA MANDALA (WISMA YASOO) SATU SEJARAH KELAM TENTANG SAAT-SAAT TERAKHIR PROKLAMATOR & PRESIDEN PERTAMA REPUBLIK INDONESIA - IR. SOEKARNO)
Pesawat Pembom Medium B-25 "Mitchell"
militerbanget.blogspot.com
Spesifikasi Pesawat North American B-25 tipe “H” Mitchell
militerbanget.blogspot.com
Asal Negara: Amerika Serikat
Tipe Pesawat: Pesawat Pembom Propeller 2 Mesin
Terbang Perdana: 19 Agustus 1940
Kru: 5 Orang
Bobot: 9.068 kg (Kosong), MTOW: 16.365 kg
Dimensi
Panjang Pesawat: 15,45 m
Bentangan sayap: 20,60 m
Tinggi: 4.8 m
Wing Area: 56.67m2
Persenjataan
1 X 1 pucuk meriam kaliber 75mm (opsional)
1 X 14 pucuk senapan mesin kaliber 12,7mm
2 x 4 Proyektil Roket di sayap (opsional)
Mampu membawa muatan bom sampai dengan 1.362 kg (konvensional)
Mesin: 2 X Wright 1.700hp R-2600-13 radial piston engine
Performa
Kecepatan maksimum: 442 km/jam
Elevasi operasional maksimum: 7.269 m
Kecepatan menanjak: 240 m/menit
Radius jelajah maksimum: 4.344 km
Demikianlah artikel tentang Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber - North American B-25 Mitchell, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh.blogspot.com
Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe.com
Artikel dialih bahasa dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)
Tag:
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer , #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #anjay, #tik-tok, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana, #Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia, #pangkalan militer pubg, #militer Indonesia 2020, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV, #Covid-19, Vaksin Covid-19, #Corona Virus, #Virus, #Isolasi Mandiri, #OTG (Orang Tanpa Gejala)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar