Jumat, 29 November 2024

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Ketiga)


Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Jum'at, 29 November 2024

Tank kecil ini memang tidak bisa dikatakan sebagai tank yang sebenarnya. Selain karena dimensinya yang kelewat kecil, lapisan bajanya juga tidak setebal tank pada umumnya. Ditambah lagi dengan senjata utamanya yang berbeda dibandingkan MBT lain. Walaupun demikian, tank kecil ini ternyata memioiki fungsi yang tidak kalah penting dibanding MBT. Selain sebagai kendaraan untuk memobilisasi logistik (termasuk amunisi) ke garis depan, tank kecil ini juga dapat dipersenjatai dengan senjata anti tank modern seperti roket berpemandu dan sebagainya. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Kedua)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Ada beberapa varian Wiesel 1, termasuk varian pemantau/pengintai, varian anti-tank, varian dukungan tembakan, dan varian komando. Setelah produksi Wiesel 1, Jerman mulai merancang generasi penerusnya yaitu Wiesel 2, yang dirancang sebagai opsi dengan dimensi yang lebih besar. Dapur pacunya juga didongkrak, mengandalkan mesin 1,9L Volkswagen yang mampu menghasilkan 109 tenaga kuda. Meskipun secara umum memiliki tinggi dan lebar yang sama, Wiesel 2 lebih panjang 15 kaki 8 inci (panjangnya sekitar 4.8 meter).

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur / Cruiser Tank A13 Mark III")

Menurut satu catatan resmi, total sekitar 178 unit Wiesel 2 yang diproduksi oleh Rheinmetall Landsystema-GmbH (sumber lain mengatakan 143 unit), termasuk varian pertahanan udara, varian komando/pemantau tempur, dan varian yang dibuat dengan dukungan mortir.

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Kendaraan Pengangkut Senjata Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier (AWC) - Wiesel 1


Jenis: Tank ringan
Asal negara: Jerman Barat (sekarang jerman)
Pabrikan: Rheinmetall Landsysteme GmbH
Tahun produksi: 1979–1993
Jumlah produksi: 343 unit
Spesifikasi Teknis
Bobot operasional: 2,75 ton hingga 4,78 ton
Panjang: 3,55 meter (11 kaki 8 inci)
Lebar: 1,82 meter (6 kaki 0 inci)
Tinggi: 1,82 meter (6 kaki 0 inci)
Awak: maks. 3 orang kru terdiri dari Pengemudi, Penembak/komandan atau pengemudi, penembak dan komandan, tergantung varian.
Mesin: Audi 2.1 L 5 silinder segaris turbo – diesel 64 kilowatt (86 hp)
Suspensi: Batang torsi
Jarak operasional maksimum: 200 kilometer (120 mil)
Kecepatan maksimum: 70 kilometer per jam (43 mph)

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur Ringan / Light Tanks - FCM 36 Infantry Tank")


Spesifikasi Kendaraan Pengangkut Senjata Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier (AWC) - Wiesel 2


Jenis: Tank ringan
Asal negara: Jerman Barat (sekarang jerman)
Pabrikan: Rheinmetall Landsysteme GmbH
Tahun produksi: 
Jumlah produksi: 178 unit
Spesifikasi Teknis
Bobot operasional: 2,75 ton hingga 4,78 ton
Panjang: 4,78 meter (15 kaki 8 inci)
Lebar: 1,87 meter (6 kaki 2 inci)
Tinggi: 2,17 meter (7 kaki 1 inci)
Awak: maks. 3 orang kru terdiri dari Pengemudi, Penembak/komandan atau pengemudi, penembak dan komandan, tergantung varian.
Mesin: Volkswagen 1.9 L Straight-4 turbo-diesel 81 kilowatt (109 hp)
Suspensi: Batang torsi
Jarak operasional maksimum: 200 kilometer (120 mil)
Kecepatan maksimum: 70 kilometer per jam (43 mph

Demikianlah artikel tentang Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Ketiga), semoga artikel ini bisa menghibur bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World of Armoured Weapon Carrier
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Kendaraan_Lapis_Baja

Kamis, 28 November 2024

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Kedua)


Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Kamis, 28 November 2024

Tank kecil ini memang tidak bisa dikatakan sebagai tank yang sebenarnya. Selain karena dimensinya yang kelewat kecil, lapisan bajanya juga tidak setebal tank pada umumnya. Ditambah lagi dengan senjata utamanya yang berbeda dibandingkan MBT lain. Walaupun demikian, tank kecil ini ternyata memioiki fungsi yang tidak kalah penting dibanding MBT. Selain sebagai kendaraan untuk memobilisasi logistik (termasuk amunisi) ke garis depan, tank kecil ini juga dapat dipersenjatai dengan senjata anti tank modern seperti roket berpemandu dan sebagainya. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Pertama)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Wiesel, sebaliknya, dirancang dengan tujuan ini, dan itu adalah salah satu persyaratan utama yang menjadi landasan perancangan oleh para insinyur ketika merancang kendaraan ini.

Pada saat perang, militer Jerman dapat memuat Wiesel dan menjatuhkannya bersama pasukan lintas udara untuk melindungi mereka dari tank musuh. Artinya, Wiesel sendiri harus dikonfigurasikan dengan daya tembak yang dapat menembus lapis baja tebal tank lawan namun tetap cukup ringan untuk diangkut melalui transportasi udara.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Fairey Battle")

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Konfigurasi dan Varian Wiesel


Pada tahun 1975, pabrikan Porsche mulai memproduksi purwarupa Wiesel 1, tetapi masalah anggaran menghentikan program tersebut dalam waktu tiga tahun. Pada tahun 1985, Bundeswehr meninjau kembali konsep tersebut dan memesan 343 unit tank Wiesel. Wiesel 1 menjadi tank pilihan, dimensinya yang kecil kemudian dilengkapi dengan persenjataan anti-tank (biasanya berupa roket berpemandu).

Dari 343 unit yang diproduksi, 210 unit dirancang untuk dipersenjatai dengan rudal anti-tank berpemandu kawat Raytheon TOW untuk mendukung penuh pasukan lintas udara Jerman. Dengan panjang 11,6 kaki (sekitar 3.5 meter), tinggi enam kaki (1.8 meter), dan lebar enam kaki (sekitar 1.8 meter), Wiesel 1 cukup besar untuk mengakomodir seorang pengemudi, penembak, dan penembak sekunder atau komandan. Berat operasionalnya di kisaran 3,03 ton, jauh lebih lebih ringan dari Humvee Amerika Serikat.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur / Cruiser Tank A13 Mark III")

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Dapur pacu Wiesel 1 mengandalkan mesin diesel 2.1 liter keluaran Audi, dengan output sebesar 86 tenaga kuda, yang mampu memacu kendaraan ini sampai dengan kecepatan maksimum 75 mph (sekitar 120 km/jam). Tank tempur utama memang tidak mengandalkan kecepatan sebagai factor utama, namun tank kecil ini memerlukan kemampuan manuver untuk mengimbangi kerentanannya. Dan untuk mengurangi bobot, lapisan baja pada tank ini hanya dipersiapkan untuk kebal terhadap amunisi 5,56 mm dan 7,62 mm (dan ini menjadi kelemahan paling krusial dari kendaraan ini, Dimana pada saat ini bahkan personel infantry sudah dibekali dengan senapan kaliber berat (12.7 mm) dengan spesifikasi armor penetration). Alhasil lapisan baja ini akan mandul jika dihadapkan pada persenjataan dengan kaliber besar.

Demikianlah artikel tentang Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Kedua). Artikel ini bersambung ke bagian ketiga dengan judul: "Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Ketiga),  semoga artikel ini bisa menghibur bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World of Armoured Weapon Carrier
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Kendaraan_Lapis_Baja

Rabu, 27 November 2024

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Pertama)


Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Rabu, 27 November 2024

Dari perang antar tank yang pertama yang meletus pada tanggal 15 September 1916, di Pertempuran Somme hingga perang antar tank terbesar yang pernah terjadi yaitu pertempuran Kursk yang pecah pada tanggal 5 Juli 1943, perang antar tank telah menunjukkan fakta bahwa kekuatan dan ketahanan tank merupakan kunci utama dari kemenangan. Meskipun desain utama tank adalah kendaraan dengan lapisan baja yang tebal dan memiliki daya tembak yang besar yang mengandalkan penggerak rantai (track), namun beberapa pendekatan dilakukan untuk mensiasati dogma tersebut. Melalui berbagai pertempuran didapatkan fakta bahwa kecepatan dan kelincahan serta dimensi yang kecil ternyata juga dapat memberikan keuntungan taktis dalam pertempuran antar tank.

Kendaraan Pengangkut Senjata Lapis Baja - Wiesel (AWC) milik Jerman adalah kendaraan lapis baja ringan yang dirancang dengan tujuan yang sangat spesifik. Tidak seperti tank yang memiliki dimensi yang besar dengan lapisan baja yang masif pada Perang Dunia II, seperti King Tiger atau Panther atau tank tempur utama (MBT) modern milik Jerman, Leopard 2, Wiesel sedari awal memang tidak dirancang untuk beroperasi di garis depan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Berat / Heavy Bomber - Handley Page O/400")

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Kendaraan ini diproduksi pada tahun 80an dan awal 90an, tank tersebut tidak akan bisa memenangkan pertempuran apa pun jika harus bertarung sendirian. Namun, tank kecil ini adalah sebuah kendaraan dengan berbagai kelebihan yang karena nilai plus tersebut kendaraan ini diadopsi oleh angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr.

Meskipun tank kecil mungkin tampak tidak praktis jika harus mempertimbangkan variannya yang jauh lebih besar, Wiesel, yang mendapatkan namanya karena ukurannya yang kecil dan lincah serta dibuat untuk memberi pasukan lintas udara peluang bertempur melawan MBT darat yang lebih besar. Ukuran Wiesel memungkinkannya diangkut melalui transportasi udara (bahkan sekelas helikopter) dan diterjunkan ke medan perang melalui parasut atau di drop langsung.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Fairey Battle")

Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja
Armoured Weapons Carrier - Wiesel
militerbanget.blogspot.com

Ketika pasukan lintas udara diterjunkan ke medan perang, mereka menjadi sasaran yang rentan karena tidak dibekali dengan senjata berat dari kendaraan lapis baja. Lagi pula, ukuran dan berat keseluruhannya membuat mustahil untuk memuat sesuatu seperti Leopard 2 ke dalam ruang kargo pesawat angkut standar yang dimiliki oleh NATO. 

Demikianlah artikel tentang Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Pertama). Artikel ini bersambung ke bagian kedua dengan judul: "Kendaraan Pengangkut Persenjataan Lapis Baja (Armoured Weapons Carrier - AWC) "Wiesel", Tank Kecil Nan Lincah dari Jerman (Bagian Kedua),  semoga artikel ini bisa menghibur bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World of Armoured Weapon Carrier
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Kendaraan_Lapis_Baja

Selasa, 26 November 2024

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Selasa, 26 November 2024

Pada masa-masa awal Perang Dunia II (terutama di front Pasifik), pilot Sekutu sering salah mengidentifikasi pesawat ini. Kebanyakan pilot Sekutu akan melaporkan bahwa pesawat ini adalah Mitsubishi “Zero” yang memang sangat terkenal. Hal ini dapat dimaklumi karena secara tampilan luar, kedua pesawat ini memang terlihat sangat mirip. Walaupun demikian, pesawat ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki oleh Mitsubishi “Zero”. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Penerbang Angkatan Laut AS juga berhasil menembak jatuh Hayabusha dalam pertempuran. Letnan Ralph Rosen, dengan pesawat Grumman F6F Hellcat dari kapal induk USS Bunker Hill, menceritakan bagaimana ia menembak jatuh satu Ki-43 pada 12 Oktober 1944: “Sebuah Oscar lewat hampir di depan saya pada saat sedang menukik curam, tampaknya Hayabusha itu sedang mentargetkan beberapa F6F di bawah. Pilot Jepang itu tampaknya tidak melihat posisi kami, dan saya berhasil memposisikan pesawat saya di belakang Oscar. Setelah beberapa tembakan singkat, pangkal sayap Ki-43 tersebut meledak dan kemudian seluruh pesawat terbakar dan jatuh. ”Kemenangan ini adalah satu dari tiga Hayabusa yang akan diklaim Rosen atas Formosa hari itu.


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Varian akhir Ki-43 (Ki-43 III)


Pada pertengahan tahun 1944, Ki-43 jelas tak lagi dapat berperan sebagai pesawat pencegat tempur. Performanya semakin tertinggal dibandingkan dengan pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat yang lebih modern. Walaupun demikian, hal ini tidak menghentikan Nakajima untuk memodernisasi Ki-43 dengan mesin 1.230 tenaga kuda dan meriam kembar 20 mm dalam upaya putus asa untuk kembali meningkatkan kinerjanya. kemunculan Ki-43-III diharapkan akan dapat membalik kondisi Jepang yang semakin terpuruk. Sayangnya, kemunculan Ki-43-III ternyata tak mampu merubah keadaan. Pesawat varian teranyar ini jumlahnya terlalu sedikit, dan muncul terlambat, dan pada saat itu Amerika Serikat muncul dengan alutsista baru yang ternyata mampu merubah jalannya perang.

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Ketika pesawat pembom Boeing B-29 Superfortress mulai melakukan operasi pemboman terhadap daratan Jepang, sebagian besar Ki-43 yang masih laik terbang ditarik kembali ke Jepang. Di sana, pesawat ini bertugas sebagai pertahanan udara, dan terkadang pesawat ini berhasil menjatuhkan pesawat pembom Amerika, meskipun Hayabusa memiliki kekurangan dalam hal kecepatan, perlindungan, dan persenjataan. Sering kali, pilot memilih untuk menabrak target mereka, sebuah taktik yang biasanya berakibat fatal bagi pesawat mereka dan B-29.

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Hayabusa lainnya menabrak kapal perang Sekutu dalam peran terakhir mereka sebagai pesawat kamikaze selama bulan-bulan terakhir perang. Pesawat-pesawat yang tersisa terus bertempur sampai akhir perang. Setelah kekalahan Jepang, Ki-43 yang berhasil dirampas terus terbang selama beberapa tahun dalam tugas di Tiongkok, Korea Utara, dan Indonesia. Satu skuadron udara Prancis yang bermarkas di Indochina bahkan sempat mengoperasikan beberapa unit Hayabusa yang tersisa untuk melawan pemberontak Viet Minh.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Berat / Heavy Bomber - Handley Page O/400")

Siluetnya yang ramping dan karakteristik pengendaliannya yang mengesankan membuat Ki-43 Hayabusa disukai oleh para pilotnya, walaupun pesawat ini dihinggapi banyak kekurangan yang serius. Desainnya yang sudah ketinggalan zaman, pesawat tempur ini tidak dapat bersaing dengan lawan yang semakin tangguh yang dihadapinya dalam pertempuran. Pada akhirnya, pesawat ini lebih banyak yang dijadikan pesawat bunuh diri (kamikaze) pada saat Jepang memasuki fase akhir perang.

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Teknis Pesawat Tempur/Fighter Aircraft - Nakajima Ki-43 “Hayabusha” (Ki-43-IIb)


Karakteristik umum

Awak: Satu orang
Panjang: 8,92 m (29 kaki 3 inci)
Rentang sayap: 10,84 m (35 kaki 7 inci)
Tinggi: 3,27 m (10 kaki 9 inci)
Luas sayap: 21,4 m2 ( 230 kaki persegi)
Airfoil: 
Pangkal: NN-12 mod. (18%) ; ujung: NN-12 mod. (8%)
Berat kosong: 1.910 kg (4.211 lb)
Berat kotor: 2.590 kg (5.710 lb)
Berat lepas landas maksimum: 2.925 kg (6.449 lb)
Kapasitas bahan bakar: 550 L (120 imp gal) ditambah 2 × 200 L (53 US gal; 44 imp gal) tangki bahan bakar eksternal
Mesin: 1 × Mesin piston radial berpendingin udara Nakajima Ha-115 14 silinder 
970 kW (1.300 hp) untuk lepas landas
890 kW (1.200 hp) pada 3.000 m (9.800 kaki)
820 kW (1.100 hp) pada 6.200 m (20.300 kaki)
Baling-baling: Baling-baling logam berkecepatan konstan dengan konfigurasi 3 bilah, diameter 2,79 m (9 kaki 2 inci)

Performa

Kecepatan maksimum: 530 km/jam (330 mph, 290 kn) pada ketinggian 4.000 m (13.000 kaki)
Kecepatan jelajah: 440 km/jam (270 mph, 240 knot)
Jarak jelajah maksimum: 1.760 km (1.090 mil, 950 mil laut)
Jarak jelajah dengan tangki bahan bakar eksternal: 3.200 km (2.000 mil, 1.700 nmi)
Elevasi operasional: 11.200 m (36.700 kaki)
Laju mendaki hingga 5.000 m (16.000 kaki): 5 menit, 49 detik
Beban sayap: 121 kg/m2 ( 25 lb/sq ft)
Rasio Power/massa : 0,33 kW/kg (0,20 hp/lb)

Persenjataan

Senjata: 2 × 12,7 mm (0,500 in) Ho-103 di badan pesawat depan dengan 270 peluru per unit
Bom: 2 × bom 30 kg (66 lb) atau 2 × bom 250 kg (550 lb)

Demikianlah artikel tentang Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kelima), semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Artikel “Pesawat tempur andalan Angkatan Udara Angkatan Darat Jepang, Nakima Ki-43 Hyabusa bertugas sepanjang Perang Dunia II.” Ditulis oleh: Patrick J. Chaisson 
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jepang
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Propeller
#Perang_Dunia_II

Senin, 25 November 2024

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Senin, 25 November 2024

Pada masa-masa awal Perang Dunia II (terutama di front Pasifik), pilot Sekutu sering salah mengidentifikasi pesawat ini. Kebanyakan pilot Sekutu akan melaporkan bahwa pesawat ini adalah Mitsubishi “Zero” yang memang sangat terkenal. Hal ini dapat dimaklumi karena secara tampilan luar, kedua pesawat ini memang terlihat sangat mirip. Walaupun demikian, pesawat ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki oleh Mitsubishi “Zero”. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Baterai dua senjata Hayabusa daya tembaknya hanya sepertiga dibandingkan dengan enam pucuk senapan mesin berat yang merupakan persenjataan standar dari sebagian besar pesawat tempur Amerika. Bahkan saat menembakkan peluru peledak (High Explosive), meriam Ho-103 terbukti sangat tidak memadai menghadapi pesawat tempur Sekutu yang memioiki sistem proteksi yang kuat. Ketika pesawat pembom Consolidated B-24 Liberator mulai beroperasi di wilayah udara China pada akhir tahun 1942, penerbang JAAF tidak punya pilihan selain menyerang mereka dengan Falcons yang hanya dilengkapi dengan persenjataan standar yang buruk.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur Ringan / Light Tank - M24 Chaffee")

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Diperlukan keberanian besar untuk menyergap pesawat pembom B-24 yang tangguh, dan dibutuhkan keberuntungan yang lebih besar lagi untuk dapat menjatuhkannya. Kapten Yasuhiko Kuroe memerintahkan pilotnya untuk terbang langsung ke formasi pesawat pembom Amerika dan berkonsentrasi hanya pada satu pembom. "Serang dengan berani," Kuroe menasihati. "Masuk ke tembok api dan terima peluru mereka, jangan menyerah." Taktik Kuroe berhasil, tetapi sering kali menimbulkan kerugian besar bagi Ki-43 yang rapuh.

Keadaan mulai berubah bagi para penerbang pemberani yang terpaksa menerbangkan pesawat tempur yang semakin usang ini. Kapten Yohei Hinoki, jagoan JAAF yang telah membunuh dua belas pesawat, mengamati: "Pada saat Hayabusa telah menjadi pesawat serang yang baik, keadaan telah berubah. Sekarang pesawat itu digunakan untuk pertahanan … jadi sekali lagi daya tembaknya tidak memadai. Hayabusa telah mencapai akhir masanya."

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Pilot Angkatan Udara Jepang terus mengoperasikan Ki-43 yang sudah tua hanya karena hanya itu yang mereka miliki. Sementara Hayabusa yang diterbangkan JAAF bertempur mati-matian melawan pesawat tempur Sekutu yang lebih unggul, pengembangan pesawat yang lebih canggih seperti Ki-84 Hayate tetap menjadi prioritas rendah. Mungkin pemerintah mempercayai propagandanya sendiri; pada tahun 1942 hanya berita perang yang baik yang sampai ke rakyat Jepang.

Mengalahkan pesawat Nakajima Ki-43 "Hayabusha" 


Mereka yang bertempur di Tiongkok dan Pasifik tahu dengan sangat baik bagaimana cara menghadapi pesawat tempur milik Jepang. Penerbang Amerika belajar cara menghadapi pesawat tempur Nakajima, yang sekarang diberi nama sandi "Oscar." Dengan menggunakan taktik secara tim, pilot-pilot tempur Angkatan Laut dan Korps Udara Angkatan Darat AS yang terlatih dengan baik mulai mengalahkan pilot-pilot Hayabusa yang jumlahnya semakin menyusut.


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Pada tanggal 2 Agustus 1943, Kapten James A. Watkins dan 15 pilot dari Skuadron Tempur ke-9 USAAF menerkam formasi besar Ki-43 di atas Teluk Huon di Nugini. Dengan menerbangkan P-38 Lightning yang kuat, Watkins dengan cepat menembak jatuh dua Ki-43 sebelum menukik ke Oscar ketiga yang melaju kencang sedikit di permukaan air laut. Saat mencoba untuk membalikkan pesawat Watkins, Ki-43 secara tidak sengaja mencelupkan sayapnya ke dalam air dan terguling hingga hancur berkeping-keping. Catatan kemenangan ini adalah rekor ke-11 Watkins selama kariernya, tujuh di antaranya adalah Hayabusa.

Demikianlah artikel tentang Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Keempat). Artikel ini bersambung ke bagian kelima dengan judul “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)", semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Artikel “Pesawat tempur andalan Angkatan Udara Angkatan Darat Jepang, Nakima Ki-43 Hyabusa bertugas sepanjang Perang Dunia II.” Ditulis oleh: Patrick J. Chaisson 
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jepang
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Propeller
#Perang_Dunia_II

Minggu, 24 November 2024

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 24 November 2024

Pada masa-masa awal Perang Dunia II (terutama di front Pasifik), pilot Sekutu sering salah mengidentifikasi pesawat ini. Kebanyakan pilot Sekutu akan melaporkan bahwa pesawat ini adalah Mitsubishi “Zero” yang memang sangat terkenal. Hal ini dapat dimaklumi karena secara tampilan luar, kedua pesawat ini memang terlihat sangat mirip. Walaupun demikian, pesawat ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki oleh Mitsubishi “Zero”. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Pada tanggal 22 Desember 1941, pada sebuah misi patroli yang terdiri dari formasi 18 pesawat Ki-43 berhadapan dengan 13 pesawat tempur Brewster Buffalo milik Australia di atas Malaysia. Sersan Yoshito Yasuda menggambarkan perannya dalam pertempuran udara ini: “Beruntung, Kapten [Katsumi] Anma menemukan Buffalo yang melarikan diri dan menyerangnya dari atas dan belakang. Saya mengambil alih pertempuran tersebut ketika senjata pada pesawat Anma mengalami kendala (macet). Saya menembakkan peluru ke arah mesin Buffalo dan melihatnya mengeluarkan asap putih.” Pilot Hayabusa mengklaim 11 kemenangan pada hari itu dan hanya mencatatkan kerugian satu pesawat Jepang. Catatan pada pihak Australia menunjukkan hanya tiga Brewster yang benar-benar hancur sementara dua lagi berhasil pulang dengan kerusakan parah untuk diperbaiki. Kedua catatan ini tetap tidak dapat dikonfirmasi hingga akhir perang.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber - Ilyushin Il-4")

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Masalah Kinerja Ki-43-I


Meskipun ada keberhasilan awal ini, penerbang JAAF menemukan banyak kelemahan pada kinerja, daya tembak, dan daya tahan Peregrine Falcon. Pada saat pertempuran Dimana pesawat melakukan manuver yang berat, Ki-43 berpotensi mengalami malfungsi pada sayap, Dimana sayap akan menekuk dan kemudian lepas pada saat pesawat menukik tajam. Ini adalah konsekuensi langsung dari modifikasi untuk menekan bobot yang dilakukan oleh tim perancang Nakajima sebelumnya, dan markas besar kemudian menangguhkan semua operasi penerbangan hingga rangka sayap yang diperkuat dapat diaplikasikan.

Para pilot juga tidak menyukai meriam Ho-103 yang memiliki kecepatan tembak (rate of fire) yang kecil/lambat. Meriam ini adalah tiruan Jepang dari senapan mesin Browning M2 kaliber .50 milik AS, Dimana pada model awal sering mengalami gagal tembak (macet) dalam pertempuran. Ketidakandalan Meriam Ho-103 memaksa sebagian besar pilot untuk tetap memasang satu senapan mesin 7,7 mm sebagai cadangan.

Para perancang Nakajima mengamati dengan penuh perhatian saat pesawat tempur Sekutu modern seperti Lockheed P-38 Lightning dan Vought F4U Corsair mengudara mulai akhir tahun 1942. Mereka mulai bekerja untuk meningkatkan performa Hayabusa, dengan menambahkan mesin bertenaga 1.150 tenaga kuda yang lebih kuat, tangki bahan bakar yang dapat menutup sendiri, dan pelindung lapis baja untuk pilot. Pembidik senjata reflektor juga dipasang, dan masalah mengenai keandalan senapan mesin berat atau meriam Ho-103 berangsur-angsur diperbaiki. Modifikasi selanjutnya mencakup penambahan rak tangki bom, peralatan radio, dan sayap yang dikurangi bentangnya yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan pada saat pesawat melakukan manuver roll (berputar).

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Tank Tempur Ringan / Light Tank - M24 Chaffee")

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Ki-43-II Melawan Pesawat Pembom Sekutu


Ki-43-II yang diperbarui lebih cepat, lebih kuat, dan tidak kalah lincahnya dibanding model lama. Namun, yang masih belum diperbaiki adalah kerentanan Peregrine Falcon yang mengkhawatirkan terhadap tembakan musuh. Penerbang Sekutu segera menemukan bahwa satu semburan peluru senapan mesin kaliber .50 ke tangki oksigen Ki-43 yang tidak terlindungi biasanya akan menyebabkan ledakan dahsyat.

Demikianlah artikel tentang Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga). Artikel ini bersambung ke bagian keempat dengan judul “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)", semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Artikel “Pesawat tempur andalan Angkatan Udara Angkatan Darat Jepang, Nakima Ki-43 Hyabusa bertugas sepanjang Perang Dunia II.” Ditulis oleh: Patrick J. Chaisson 
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jepang
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Propeller
#Perang_Dunia_II

Sabtu, 23 November 2024

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)


Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" - (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 23 November 2024

Pada masa-masa awal Perang Dunia II (terutama di front Pasifik), pilot Sekutu sering salah mengidentifikasi pesawat ini. Kebanyakan pilot Sekutu akan melaporkan bahwa pesawat ini adalah Mitsubishi “Zero” yang memang sangat terkenal. Hal ini dapat dimaklumi karena secara tampilan luar, kedua pesawat ini memang terlihat sangat mirip. Walaupun demikian, pesawat ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki oleh Mitsubishi “Zero”. Agar artikel ini dapat dipahami secara mudah, silahkan disimak artikel sebelumnya yang berjudul: “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Pertama)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" - (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Untuk memenuhi spesifikasi berat yang dipersyaratkan oleh JAAF, tim perancang Nakajima memilih untuk “menghapus” system proteksi lapis baja dan mengganti tangki bahan bakar yang dapat menutup sendiri menjadi tangka bahan bakar biasa. Tim perancang lebih memioih untuk focus pada performa manuver pesawat ketimbang kekuatannya. Pilot diharuskan untuk mengandalkan kecepatan dan kelincahan pesawat untuk mendekati musuh, melumpuhkan lawan dengan senapan mesin Tipe 89 kaliber 7,7 mm, kemudian bermanuver secara maksimal untuk menghindari tembakan lawan.

Namun, ketika purwarupa Ki-43 pertama kali terbang pada bulan Januari 1939, performanya ternyata buruk. Pilot uji mengeluhkan fakta bahwa pesawat Nakajima yang baru ini ternyata tidak responsif, kecepatannya tergolong rendah, bahkan tidak lebih cepat daripada Ki-27 yang seharusnya digantikannya. Jelas, desain Itokawa perlu diperbaiki.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber Avro Anson")

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" - (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Nakajima membutuhkan waktu 18 bulan dan 13 kali modifikasi terpisah untuk menghasilkan pesawat yang dapat memenuhi syarat spesifikasi JAAF. Para teknisi mulai memangkas setiap ons bobot ekstra dari Ki-43, serta meningkatkan luas sayap dan mendesain ulang kanopi. Mereka juga memasang satu set "flap kupu-kupu" berbentuk dayung di bawah pangkal sayap untuk meningkatkan kemampuan manuver.

Pesawat penyergap yang baru dimodifikasi ini tampil dengan performa yang sangat baik. Pesawat ini dapat mencapai elevasi 38.500 kaki (sekitar 11.750 meter) dengan kecepatan pendakian yang menakjubkan, sekitar 3.900 kaki per menit (1.189 meter/menit). Kecepatan maksimumnya sekitar 308 mil (496 km) per jam pada elevasi 13.000 kaki (3.962 meter). Flap kupu-kupunya memungkinkan Hayabusa untuk melakukan roll (berputar) dalam radius yang sangat kecil dan mengungguli pesawat apa pun yang operasional pada saat itu, bahkan Zero.

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" - (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Nakajima Ki-43-I Mulai Diproduksi


Ki-43-I buatan Nakajima, yang kemudian dikenal dengan nama desain yang dimodifikasi, berukuran panjang 28 kaki, 11 inci, dengan lebar sayap 37 kaki, enam inci. Beratnya 3.483 pon saat kosong dan 4.515 pon saat terisi penuh. Persenjataan awalnya adalah dua pucuk senapan mesin kaliber 7,7 mm di bagian penutup atas mesin depan, kemudian senjata ini digantikan oleh satu atau dua pucuk meriam pesawat Ho-103 kaliber 12,7 mm yang lebih berat.

Produksi skala penuh “Alap-alap kawah” dimulai pada bulan April 1941. JAAF kemudian memberikan kode pesawat ini sebagai “Penyergap Tipe Satu Angkatan Darat”, dan skuadron yang dilengkapi Ki-43 mulai beroperasi pada bulan Oktober. Tak lama kemudian Hayabusa bertempur melawan P-40 milik Flying Tiger yang legendaris dan pesawat tempur Brewster Buffalo yang diterbangkan Inggris di atas Burma.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber - Ilyushin Il-4")

Pesawat Tempur/Fighter Aircraft
Nakajima Ki-43 "Hayabusha" - (Oscar)
militerbanget.blogspot.com

Saat perang menyebar di Asia dan Pasifik, para penerbang Sekutu mendapatkan Pelajaran berharga ketika menghadapi Ki-43, dimana usaha untuk meladeni pesawat ini dengan manuver adalah langkah yang sia-sia. Ketika bertempur melawan Ki-43, pesawat-pesawat sekutu akan mendapatkan kesulitan karena Ki-43 memiliki performa manuver yang sangat tinggi, sehingga ahli taktik udara seperti Jenderal Claire L. Chennault dari Flying Tigers mengajarkan para pilot mereka untuk menghindari pertempuran udara dengan elang kecil itu dengan cara apa pun.

Namun, butuh waktu bagi Chennault untuk memahami pelajaran yang didapatnya. Selama tahun pertama perang, pilot top ace Hayabusa seperti Perwira Iwataro Hazawa (15 kill) dan Letnan Guichi Sumino (27 kill) berhasil membukukan kemenangan yang mengesankan melawan musuh-musuh mereka yang menggunakan Hawker, Brewster, dan Curtiss.

Demikianlah artikel tentang Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Kedua). Artikel ini bersambung ke bagian ketiga dengan judul “Pesawat Tempur/Fighter Plane - Nakajima Ki-43 “Hayabusha”, Si Elang Kecil yang Lincah dan Ganas, Andalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)", semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. Artikel “Pesawat tempur andalan Angkatan Udara Angkatan Darat Jepang, Nakima Ki-43 Hyabusa bertugas sepanjang Perang Dunia II.” Ditulis oleh: Patrick J. Chaisson 
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jepang
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Propeller
#Perang_Dunia_II