Rabu, 12 Februari 2025

Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout Car) "Ferret", Si "Cerpelai Hitam" Pengintai Medan Perang Yang Kecil namun Lincah (Bagian Pertama)


Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout car) - Ferret
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Rabu, 12 Februari 2025

Berawal pada tahun 1949, dimana Angkatan Darat Inggris menganalisis bahwa kendaraan pengintai yang mereka miliki dirasa kurang maksimal sehingga tidak lagi sesuai untuk menunjang operasi-operasi militer dimasa mendatang. Pihak militer kemudian berkoordinasi dengan pabrikan Daimler untuk program peningkatan kendaraan lapis baja ringan eks Perang Dunia II. Pabrikan Daimler telah dikenal lama oleh militer Inggris karena sebelumnya pabrikan ini merancang Dingo Scout Car. Tak berselang lama, Daimler mengajukan satu rancangan kendaraan pengintai lapis baja yang diberi nama ferret.

Design Ferret merupakan peningkatan atau perbaikan dari design kendaraan pengintai Dingo yang sudah operasional sebelumnya, tetapi memiliki lebih banyak ruang interior untuk awaknya, dan dapat dilengkapi dengan turret senapan mesin kaliber kecil sebagai opsi.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Serang Ringan / Lightweight attack helicopter - T-129")

Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout car) - Ferret
militerbanget.blogspot.com

Kendaraan ini dibuat dengan mengadopsi sistem konstruksi unibody, dan bukan rangka internal (Unibody adalah konstruksi kendaraan yang menggabungkan body dan rangka ke dalam satu kesatuan, atau lebih umum dikenal dengan istilah sasis monokok). Sistem unibody ini membuat Scout Car ferret memiliki dimensi yang ramping, yang mana hal ini tentu sangat menguntungkan karena tampilan siluetnya akan lebih kecil. Tetapi design ini ternyata menimbulkan efek samping yang cukup mengganggu, karena mesin dan transmisinya terletak di dalam kabin (dimana body kendaraan ini menjadi rangka), tingkat kebisingan di dalam kabin pada saat kendaraan beroperasi ternyata sangat tinggi.

Ferret memiliki konfigurasi empat roda yang keseluruhannya bergerak (atau lebih umum dikenal sebagai 4 wheel drive) dan dilengkapi dengan ban anti bocor yang tidak mudah kempes pada saat mengalami kebocoran, sehingga ban ini cukup stabil untuk kendaraan melaju dengan kecepatan rendah. Ini merupakan keuntungan besar dalam pertempuran, karena Ferret yang mengalami satu atau lebih kebocoran ban tidak akan lumpuh secara total (walaupun kecepatan dan manuvernya nya akan berkurang secara drastis).

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Kendaraan Angkut Lapis Baja / Armor Personel Carrier - Condor")

Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout car) - Ferret
militerbanget.blogspot.com

Persenjataan


Ferret dengan varian yang dilengkapi dengan turret biasanya dilengkapi dengan senapan mesin multiguna kaliber 7,62 mm. Yang paling umum diaplikasikan adalah senapan mesin Browning M1919 yang dimodifikasi sehingga dapat menggunakan amunisi standar NATO 7,62 x 51 mm.

Untuk sistem perlindungan, Ferret dilengkapi dengan enam pelontar granat asap, tiga dipasang di setiap sisi di atas roda depan. Di kemudian hari, Ferret mengalami peningkatan (modernisasi) sehingga mampu membawa peluncur rudal anti tank Vickers Vigilant, dan di varian selanjutnya, peluncur rudal anti tank Swingfire.

Demikianlah artikel tentang Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout Car) "Ferret", Si "Cerpelai Hitam" Pengintai Medan Perang Yang Kecil namun Lincah (Bagian Pertama). Artikel ini bersambung ke bagian kedua dengan judul: "Kendaraan Pengintai/Pemantau (Scout Car) "Ferret", Si "Cerpelai Hitam" Pengintai Medan Perang Yang Kecil namun Lincah (Bagian Kedua)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Scout Car & Battle
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Inggris
#Kendaraan_Pengintai/Pemantau
#Scout_Car

Minggu, 09 Februari 2025

Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedelapan)


Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 9 Februari 2025

Tank perusak (Tank Destroyer) ini dapat dibilang sebagai alutsista yang cukup unik. Alutsista ini diciptakan karena kebutuhan yang sangat mendesak di front pada saat Perang Dunia II tengah berkobar, akhirnya Jerman menempuh jalur inovatif dan juga kreatif untuk menghadirkan senjata yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memanfaatkan apa yang tersedia pada saat itu, tank perusak ini menjelma menjadi alutsista yang sangat mematikan, serta mudah dan juga murah dalam hal produksi maupun operasional. Walaupun memiliki tingkat proteksi yang sangat minim, tank perusak ini bisa jadi senjata yang sangat mematikan apabila dipadukan dengan strategi yang tepat. Agar artikel ini dapat enak untuk dibaca, silahkan simak artikel sebelumnya yang berjudul: “Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Kelebihan dan Kekurangan Marder III


Tank Perusak Marder III merupakan solusi jitu untuk mengatasi rendahnya mobilitas senjata antitank yang berkonfigurasi ditarik/diderek. Alutsista ini dapat dengan cepat mengeliminir ancaman apa pun dan dengan cepat melepaskan diri serta mundur ke posisi yang aman jika perlu. Sasis Panzer 38(t) sangat andal dan sesuai untuk peran ini. Marder III cukup cepat, terutama saat bergerak maju dan mudah untuk dikendalikan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pistol Mitraliur / Submachine Gun - CF-05")

Senjata utama tank perusak ini memiliki daya penghancur yang cukup memadai untuk mengeliminir sebagian besar tank yang ada pada saat itu dari jarak tembak yang sangat jauh. Hal ini terbukti selama pertempuran di medan terbuka di Afrika dan Rusia. Hal ini juga menjadi pendorong moral yang besar bagi infanteri saat mereka bertempur bersama.

Profilnya yang tinggi merupakan masalah besar bagi Marder III, menjadikannya target yang cukup mudah bagi lawan. Lapisan bajanya juga terbilang tipis dan hanya dapat memberikan perlindungan terbatas dari tembakan senjata ringan dan pecahan peluru. Kamuflase yang tebal dan posisi tempur yang dipilih dengan baik menjadi syarat utama supaya alutsista ini bisa aman dari serangan balik dari lawan, tetapi ini tidak selalu memungkinkan atau mudah dicapai dengan sukses (misalnya, di lapangan terbuka dan gurun).

Posisi menembak tank perusak ini juga harus sering diubah posisinya untuk menghindari tembakan balasan dari lawan. Dengan melakukan ini, pengunci senjata harus dinaikkan (atau diturunkan), yang dapat memakan waktu karena anggota kru harus keluar dan melakukannya secara manual. Ini harus dilakukan agar tidak menyebabkan kerusakan pada senjata atau memengaruhi kalibrasi senjata.

Kegagalan mekanis yang parah jarang terjadi, tetapi karena pusat gravitasi yang tinggi, baut pegas suspensi terus-menerus berada di bawah tekanan tinggi dan sering patah. Persediaan baut pegas cadangan baru sering tidak tersedia, dan ini memaksa banyak kendaraan tidak digunakan untuk beberapa waktu.

Tekanan tanah sangat tinggi, jika pengemudi tidak memperhatikan medan yang dilalui, pengemudi dapat dengan mudah membuat kendaraan terjebak di lumpur. Kapasitas amunisi yang rendah menjadi masalah besar lainnya, terutama selama pertempuran yang berkepanjangan karena kru dapat dengan cepat kehabisan amunisi. Masalah lainnya adalah kenyataan bahwa tidak ada kendaraan yang memadai untuk pengiriman amunisi tambahan. Half track sering digunakan untuk peran ini, tetapi sayangnya tidak pernah cukup tersedia. Pembawa amunisi yang berbasis pada rangka tank lebih disukai, tetapi digunakan dalam jumlah terbatas oleh Jerman selama Perang Dunia II.

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Meriam medan 7,62 cm PaK 36(r)


Selama Operasi Barbarossa, pasukan darat Jerman berhasil merampas sejumlah besar meriam lapangan dengan kaliber yang berbeda. Salah satu meriam yang berhasil dirampas adalah meriam divisi 76,2 mm M1936 (F-22). Setelah penilaian singkat terhadap karakteristik meriam ini, Jerman merasa puas dengan kinerjanya. Meriam ini diberikan kepada tentara untuk digunakan dengan nama FK 296(r). Awalnya meriam ini digunakan sebagai meriam lapangan, tetapi segera menjadi jelas bahwa meriam ini memiliki kemampuan antitank yang hebat.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Serang Ringan / Lightweight attack helicopter - T-129")

Ketika tentara Jerman menghadapi tank Soviet yang baru, yaitu T-34, tank KV-1 dan KV-2, meriam anti tank PaK 36/37 37 mm milik mereka ternyata mandul menghadapi lapisan proteksi tank-tank tersebut. Meriam yang memadai adalah PaK 38, sayangnya meriam ini hanya tersedia dalam jumlah kecil. Dengan demikian, solusi sementara harus ditemukan dan segera. Meriam 7,62 cm M1936 kemudian dimodifikasi untuk digunakan sebagai senjata anti tank. Perubahan yang dilakukan meliputi penambahan fitur peredam recoil pada laras, kemudian perisai meriam dipotong menjadi dua bagian dan bagian atas dilas ke bagian bawah perisai (mirip dengan perisai dua bagian PaK 40), memperluas ruang tembak menjadi kaliber 7,5 cm supaya dapat menggunakan amunisi standar Jerman (sama dengan PaK 40). Roda tangan untuk mengatur sudut meriam dipindahkan ke sisi kiri. Setelah perubahan ini, meriam tersebut berganti nama menjadi 7,62 cm PaK 36(r), dan tetap digunakan sepanjang Perang Dunia II.

Spesifikasi Teknis 7,62 cm PaK 36(r) Pz.Kpfw.38(t) 'Marder III' Sd.Kfz.139


Type/Jenis: Tank Perusak (Tank Destroyer)
Jumlah produksi: 1736 unit (produksi keseluruhan dan konversi dari alutsista lain), terdiri dari
Sd. Kfz. 139: 344 Unit (produksi keseluruhan)
Sd.Kfz. 138, Ausf. H: 
275 unit produksi keseluruhan 
175 unit produksi konversi
Sd.Kfz. 138, Ausf. M: 942 unit (produksi keseluruhan)

Dimensi

Bobot operasional: 10.670 kg (23.523 lbs)
Panjang: 4,65 m
Lebar: 2,35 m (7 ft 9 in)
Tinggi: 2,48 m

Awak: 4 orang (pengemudi, komandan, penembak, pengisi amunisi)

Ground clearance: 40 cm

Dapur pacu: Praga Typ TNHPS/II water-cooled, 6-cylinder gasoline, 7.75 l 125-150 PS (123-148 hp, 92-110 kW)

Suspensi: leaf spring
Rasio Daya/bobot: 14,1 PS (10.3 kW)/ton

Kecepatan maksimum: 

42-47 km/jam jalan raya
20 km/jam (lintas alam)

Jarak jelajah maksimum: 185/140km

Persenjataan

Senjata utama: 1 x Meriam 7,62 cm PaK(r) L/54,8 atau 7,5 cm Pak 40
Senjata sekunder: 1 x senapan mesin 7,92 mm MG 37(t), MG 34 atau MG 42

Ketebalan lapisan baja

Sisi depan: 30 mm (1,18 inci)
Sisi samping: 14,5 mm (0,57 inci)
Sisi belakang: 14,5 mm (0,57 inci)

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam), semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Panzer
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Tank_Destroyer
#Perang_Dunia_II

Sabtu, 08 Februari 2025

Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh)


Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 8 Februari 2025

Tank perusak (Tank Destroyer) ini dapat dibilang sebagai alutsista yang cukup unik. Alutsista ini diciptakan karena kebutuhan yang sangat mendesak di front pada saat Perang Dunia II tengah berkobar, akhirnya Jerman menempuh jalur inovatif dan juga kreatif untuk menghadirkan senjata yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memanfaatkan apa yang tersedia pada saat itu, tank perusak ini menjelma menjadi alutsista yang sangat mematikan, serta mudah dan juga murah dalam hal produksi maupun operasional. Walaupun memiliki tingkat proteksi yang sangat minim, tank perusak ini bisa jadi senjata yang sangat mematikan apabila dipadukan dengan strategi yang tepat. Agar artikel ini dapat enak untuk dibaca, silahkan simak artikel sebelumnya yang berjudul: “Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Unit-unit SS juga diberi sejumlah tank perusak Marder III karena SS dipandang sebagai pasukan tempur elit dan hanya layak mendapatkan peralatan terbaik yang tersedia. Batalyon Anti-Tank SS ke-2 dari divisi Panzer SS 'Das Reich' menerima 9 Marder III pada bulan Mei atau Juni 1942. Aksi tempur pertama unit ini terjadi pada bulan Februari 1943 di Front Timur dekat Khrakov (di Ukraina). Pada awalnya, tidak banyak kendaraan yang beroperasi karena suhu rendah yang menyebabkan masalah dengan air kondensasi beku yang terkumpul di dasar dua tangki bahan bakar. Pada akhir Februari, Batalyon Anti-Tank SS ke-2 diperkuat dengan (jumlah tidak diketahui) Marder II berbasis Panzer II. 

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Senapan Serbu / Assault rifle - FN FNC")

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Selama Operasi Zitadelle, Batalyon Anti-Tank SS ke-2 melihat beberapa aksi berat. Pada akhir musim panas 1943, batalion anti-tank SS ke-2 sangat terkuras sehingga unit ini dibubarkan, dan personel yang tersisa dikirim sebagai pengganti ke SS Stu.G. Abt. DR (unit yang dilengkapi dengan kendaraan StuG). Fakta menarik tentang Batalion Anti-Tank SS ke-2 adalah bahwa mereka menangkap dan menggunakan kembali beberapa tank T-34 tanpa turret sebagai kendaraan pengangkut amunisi. Marder III bertempur hingga akhir perang dan, pada tanggal 22 Januari 1945, selusin atau lebih dilaporkan ditempatkan (sekitar 60 kendaraan dalam berbagai kondisi) di beberapa divisi Panzer dan infanteri. 

Di samping divisi Panzer ini, lebih banyak unit menerima tank perusak Marder III: Divisi Panzer ke-5 (12), ke-6 (9), ke-7 (47), ke-8 (12), ke-17 (6), ke-18 (6), ke-19 (16), ke-20 (24) dan ke-22 (6). Ketika pemburu tank yang lebih canggih dibangun, Marder III digunakan untuk melengkapi beberapa divisi infanteri dan infanteri bermotor. Divisi Infanteri ke-18 menerima 6, Divisi Infanteri ke-20 menerima 6. Divisi Infanteri ke-29 menerima 15 kendaraan, Divisi Infanteri ke-29 menerima 6 kendaraan, dan Divisi Infanteri ke-35 hanya menerima 2 kendaraan. Perlu dicatat bahwa, selain divisi-divisi ini, masih banyak lagi yang menerima Marder III, tetapi sulit untuk menemukan jumlah pastinya. Selain itu, beberapa kendaraan digunakan sebagai kendaraan latih, yang juga mempersulit penghitungan total.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pistol Mitraliur / Submachine Gun - CF-05")

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Catatan Produksi


Untuk memulai produksi Marder III baru secepat mungkin, BMM diperintahkan oleh pejabat militer Jerman untuk menggunakan kembali jalur produksi Panzer 38(t) yang ada, dan dengan demikian menghemat waktu. Perlu dilakukan perubahan tertentu pada jalur produksi dan mengadaptasinya untuk kebutuhan Marder baru. Karena keputusan ini, produksi Panzer 38(t) asli dikurangi seminimal mungkin dan, pada awal Juni 1942, dihentikan sepenuhnya demi pemburu tank baru.

Produksi kendaraan ini dimulai pada bulan April 1942. Produksi bulanan adalah: April 38, Mei 82, Juni 23, Juli 50, Agustus 51, September 50, dan Oktober 50, total 344 kendaraan. Dari April hingga Juli, sasis tank Panzer 38(t) Ausf.G digunakan, dan dari Juli hingga akhir produksi pada bulan Oktober, sasis tank Panzer 38(t) Ausf.H dengan mesin yang lebih kuat digunakan.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam). Artikel ini bersambung ke bagian kedelapan dengan judul: "Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedelapan)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Panzer
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Tank_Destroyer
#Perang_Dunia_II

Kamis, 06 Februari 2025

Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)


Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Kamis, 6 Februari 2025

Tank perusak (Tank Destroyer) ini dapat dibilang sebagai alutsista yang cukup unik. Alutsista ini diciptakan karena kebutuhan yang sangat mendesak di front pada saat Perang Dunia II tengah berkobar, akhirnya Jerman menempuh jalur inovatif dan juga kreatif untuk menghadirkan senjata yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memanfaatkan apa yang tersedia pada saat itu, tank perusak ini menjelma menjadi alutsista yang sangat mematikan, serta mudah dan juga murah dalam hal produksi maupun operasional. Walaupun memiliki tingkat proteksi yang sangat minim, tank perusak ini bisa jadi senjata yang sangat mematikan apabila dipadukan dengan strategi yang tepat. Agar artikel ini dapat enak untuk dibaca, silahkan simak artikel sebelumnya yang berjudul: “Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Pada akhir Oktober, Batalyon Anti-Tank ke-39 terlibat dalam pertempuran sengit, mencoba membebaskan beberapa unit Divisi Ringan ke-164 yang terkepung. Pada tanggal 4 November, pasukan Jerman yang selamat terpaksa mundur. Batalyon Anti-Tank ke-39 kehilangan semua Marder III dan hanya memiliki beberapa Marder III 5 cm PaK yang tersisa. Pada bulan Desember, Divisi Panzer ke-21 hanya memiliki dua Marder III, yang bahkan tidak layak untuk beraksi.

Pada bulan Maret 1943, setelah beberapa waktu istirahat, Batalyon Anti-Tank ke-39 direformasi dan diperkuat. Kompanie ke-1 menerima 9 Marder III dan Kompanie ke-2 menerima Marder III Ausf.H (versi yang dipersenjatai dengan 7,5 cm PaK 40). Mereka bertempur di Tunisia hingga Poros menyerah pada bulan Mei.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Tempur Tanpa Awak / Unmanned Combat Aerial Vehicle - MQ-9 Reaper")

Divisi Panzer ke-10 ditarik dari Front Timur dan setelah beberapa waktu beristirahat diperkuat dengan 9 Marder III pada bulan Juli 1942 (Batalion Anti-Tank ke-90). Divisi Panzer ke-10 dikirim ke front Afrika Utara pada bulan November 1942. Di Afrika, unit ini terlibat dalam banyak pertempuran melawan pasukan Inggris dan Amerika yang baru tiba dan kerugiannya sangat besar. Marder III terakhir dilaporkan hilang pada bulan Maret 1943.

Batalion Anti-Tank ke-190 dan Batalion Anti-Tank ke-605 seharusnya dilengkapi dengan Marder III, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa ini pernah terjadi.

Awak tank Inggris belajar untuk takut pada daya tembak Marder pada jarak jauh. Ketika Inggris pertama kali mengetahui tentang pemburu tank Jerman baru ini, mereka berasumsi bahwa itu dipersenjatai dengan senjata '88' yang terkenal.

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Sepak Terjang Marder di Front Rusia


Divisi Panzer ke-1 terlibat aktif di Rusia selama tahun pertama invasi Jerman. Pada bulan Mei 1942, divisi ini diperkuat dengan enam Marder III yang digunakan untuk melengkapi batalion anti-tank ke-37. Aksi pertama unit ini terjadi selama serangan Jerman (Juli 1942) terhadap posisi Soviet di sekitar Belyj dan Szytschewka di selatan kota Rzhev (sekitar 230 km sebelah barat dari Moskow). Pada bulan September 1942, unit ini berhasil menghancurkan sekitar 99 tank Soviet. Pada akhir bulan November dan awal bulan Desember, unit ini terlibat dalam operasi pertahanan di wilayah barat daya Bjeloj (Oblast Tver dekat Moskow). Karena pertempuran yang panjang dan sulit, unit ini kelelahan, sehingga dikirim ke Prancis (akhir Desember) untuk beristirahat dan bersantai. Marder yang selamat ditinggalkan, tetapi tidak ada informasi tentang unit mana yang menerimanya.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Senapan Serbu / Assault rifle - FN FNC")

Unit berikutnya yang menerima Marder III adalah batalion anti-tank ke-38 dari Divisi Panzer ke-2. Pada bulan Mei 1942, batalion antitank ke-38 diperkuat dengan 9 Marder III, satu Panzer II Ausf.B Befehlspanzer dan beberapa Panzer I Ausf.B yang dimodifikasi menjadi tank amunisi. Unit ini tidak langsung dikirim ke garis depan, tetapi menghabiskan beberapa bulan berikutnya untuk berlatih. Unit ini siap bertugas aktif pada bulan Juli 1942, dan langsung terlibat dalam pertempuran sengit di sekitar Bjeloj. 

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Karena merupakan satu-satunya unit yang memiliki daya tembak yang cukup untuk menghancurkan tank-tank berat Soviet dari jarak jauh ( Panzer IV baru pertama dengan senjata yang lebih panjang akan tiba di divisi ini pada bulan Agustus 1942), unit ini berhasil mengklaim 14 tank T-34 Soviet tanpa kerugian. Pada tanggal 11 Agustus, Divisi Panzer ke-2 berhasil menghancurkan 20 tank musuh, tetapi sebagian besar dihancurkan oleh Marder. Pada bulan Desember 1942, batalion antitank ke-38 menerima beberapa Marder III Ausf.H (7,5 cm PaK 40). Dari Agustus 1942 hingga Maret 1943, batalion antitank ke-38 terlibat aktif dalam banyak operasi tempur di garis depan Timur. 

Beberapa di antaranya tewas akibat tembakan musuh, tetapi banyak yang tewas akibat kerusakan mekanis. Dari Maret hingga April 1943, unit ini dikirim ke garis belakang untuk beristirahat. Pada bulan Maret, unit ini kembali diperkuat dengan 9 Marder III Ausf.H. baru. Unit ini tidak beraksi lagi hingga Juli 1943. Karena standarisasi senjata dalam batalion antitank pada akhir tahun 1943, batalion antitank ke-38 terpaksa menyerahkan semua Marder III yang tersisa kepada batalion antitank ke-616 pada akhir Juni 1943.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam). Artikel ini bersambung ke bagian ketujuh dengan judul: "Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketujuh)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Panzer
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Tank_Destroyer
#Perang_Dunia_II

Senin, 03 Februari 2025

Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)


Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Beraban, Tabanan, Bali, Senin, 3 Februari 2025

Tank perusak (Tank Destroyer) ini dapat dibilang sebagai alutsista yang cukup unik. Alutsista ini diciptakan karena kebutuhan yang sangat mendesak di front pada saat Perang Dunia II tengah berkobar, akhirnya Jerman menempuh jalur inovatif dan juga kreatif untuk menghadirkan senjata yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memanfaatkan apa yang tersedia pada saat itu, tank perusak ini menjelma menjadi alutsista yang sangat mematikan, serta mudah dan juga murah dalam hal produksi maupun operasional. Walaupun memiliki tingkat proteksi yang sangat minim, tank perusak ini bisa jadi senjata yang sangat mematikan apabila dipadukan dengan strategi yang tepat. Agar artikel ini dapat enak untuk dibaca, silahkan simak artikel sebelumnya yang berjudul: “Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:

Catatan Opersional (termasuk catatan pertempuran)


Sebagian besar tank perusak Marder III dikirim ke Front Timur, tempat alutsista semacam ini sangat dibutuhkan oleh pasukan Jerman. Hampir sepertiga dari Marder III yang diproduksi akan dikirim ke Afrika Utara, memperkuat “DAK” (Deutsches Afrika korps) yang bertempur melawan tank-tank Inggris dan kemudian bahkan tank-tank milik Amerika.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Serang / Attack Helicopter - Mil Mi-35")

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Front Afrika Utara


Setelah serangan Italia yang gagal terhadap posisi Inggris di Mesir, Mussolini sangat ingin meyakinkan Hitler untuk mengirim bantuan militer kepada pasukannya yang hancur di Afrika. Awalnya, Hitler tidak tertarik dengan Mediterania, tetapi kemudian dia dengan berat hati memutuskan untuk membantu sekutunya dan mengirim pasukan lapis baja di bawah pimpinan Erwin Rommel (kemungkinan besar disebabkan karena Hitler tak ingin kehilangan kendali atas benua Afrika).

Jerman dengan cepat mengetahui bahwa senjata anti tank standar kaliber 3,7 cm dan 5 cm yang mereka miliki ternyata tidak mampu menghancurkan tank Matilda milik Inggris yang berlapis baja dengan baik (kecuali dari jarak tembak yang sangat dekat, yang mana sangat membahayakan bagi awak senjata itu sendiri). Sejumlah meriam PaK 36(r) kaliber 76,2 mm yang disita dan dimodifikasi juga dikirim ke garis depan Afrika Utara. Salah satu masalah besar dengan senjata ini adalah mobilitasnya yang rendah di garis depan di mana kecepatan sangat penting untuk keberhasilan. Beberapa solusi untuk masalah ini diuji, seperti Sd.Kfz.6 yang dipersenjatai dengan meriam PaK 36(r) 76,2 mm dalam turet berbentuk kotak dan half-track eksperimental yang dipersenjatai dengan meriam L/41 kaliber 7,5 cm.

Sebelum mengirim Marder baru ke Afrika, mereka perlu diadaptasi untuk bertugas di gurun Afrika. Pada bulan Maret 1942, satu Marder III dilengkapi dan diuji dengan filter pasir. Pengujian ini ternyata berhasil dengan baik dan kendaraan selanjutnya yang dikirim ke Afrika kemudian dilengkapi dengan filter ini. Jumlah kendaraan yang dikirim berkisar antara 66 hingga 117 unit (tergantung pada sumbernya).

Marder III pertama (6 kendaraan) tiba di Afrika Utara pada bulan Mei 1942, dengan yang terakhir tiba pada bulan November 1942. Marder III yang baru tiba digunakan untuk memperkuat dan melengkapi batalyon anti-tank dari Divisi Panzer ke-15 dan ke-21.

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com

Pada akhir Oktober 1942, Divisi Panzer ke-15 memiliki sekitar 16 kendaraan Marder III. Semuanya dialokasikan ke Batalyon Anti-Tank ke-33, bersama dengan sejumlah senjata anti-tank 5 cm PaK 38. Setelah serangan Inggris di El Alamein pada akhir Oktober 1942, Batalyon Anti-Tank ke-33 diserang dengan hebat. Mereka berhasil menimbulkan beberapa kerusakan berat pada unit-unit terdepan Inggris tetapi juga menderita kerugian yang cukup besar. Hampir semua unit Marder III hancur, kecuali satu unit yang selamat.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Tempur Tanpa Awak / Unmanned Combat Aerial Vehicle - MQ-9 Reaper")

Pada September 1942, Batalyon Anti-Tank ke-39 dari Divisi Panzer ke-21 memiliki sekitar 17 meriam PaK 38 dan 18 unit Marder III yang dibagi antara dua Kompanien (1 dan 2). Ada sedikit informasi tentang partisipasi unit ini dalam Pertempuran Alam Halfa (Oktober-September 1942). Pada akhir Oktober 1942, selama serangan balik Inggris di El Alamein, semua 18 kendaraan Marder III dilaporkan masih beroperasi. Pada tanggal 25 Oktober, unit ini ditarik keluar menjadi cadangan. Keesokan harinya, Kompanie ke-2 dikirim ke utara untuk membantu menghentikan serangan Inggris sementara Kompanie ke-1 ditempatkan di selatan.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima). Artikel ini bersambung ke bagian keenam dengan judul: "Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. World War II Panzer
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Tank_Destroyer
#Perang_Dunia_II