Jumat, 04 Juli 2025

Howitzer Swagerak M7 Priest, Sistem Artileri Swagerak Amerika Yang Paling Mematikan di Perang Dunia II (Bagian Kedua)


Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Jum'at, 4 Juli 2025

Sambungan dari Bagian 1

Karena anggaran untuk pembelian tank sangat besar, militer AS lalu memesan 4.400 unit untuk direalisasikan pada tahun 1943 (namun tidak pernah terwujud). Artileri swagerak ini kemudian mulai dioperasikan pada bulan Februari 1942 dan dikenal sebagai ”Self Propelled Gun 105 mm”. Produksi massal alutsista ini segera dimulai di American Locomotive Company. Pada tahun 1942, Pressed Steel Car bergabung dalam jalur produksi diikuti dengan pabrikan Federal Machine and Welder.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Martin Baltimore")

Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Modifikasi dan varian


Pada saat artileri swagerak ini mulai dioperasikan, didapatkan laporan bahwa kapasitas amunisi yang dbawa kendaraan ini ternyata kurang memadai. Untuk mensiasatinya, pihak perancang kemudian membuat kompartement tambahan di dinding (semacam bracket yang dapat menampung amunisi sebanyak 7 butir di kiri dan 5 butir di kanan), sementara 33 butir peluru sisanya disimpan di ruang pada pelat lantai. Konfigurasi penyimpanan amunisi seperti ini diterapkan di awal jalur produksi pada bulan Maret 1942. 

Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Kemudian, selama produksi, dilakukan perubahan teknis pada sasis kendaraan, yang semula menggunakan sasis M3 ke sasis M4 Sherman yang memiliki performa yang lebih baik, dan selanjutnya perubahan ini dijadikan standarisasi. Perubahan lain adalah pada sistem penggabungan bagian kendaraan yang menerapkan sistem modular, ditambah dengan perkuatan pada bagian depan serta peningkatan pada suspensi. Sebagian unit yang dikirimkan ke Inggris juga dilengkapi dengan pesawat radio sehingga mengorbankan kapasitas penyimpanan peluru dan kembali pada konfigurasi awal, dimana kapasitas ruang penyimpanan hanya dapat menampung 24 peluru.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Kendaraan Pengangkut Personel Lapis Baja / Armored Personnel Carrier - Anoa")

Mobil M7B1 (1943)
Versi modernisasi ini didasarkan pada sasis M4A3 Sherman dan distandarisasi pada bulan September 1943. Diproduksi sebanyak 826 unit oleh pabrikan Pressed Steel Car. Varian ini memiliki ciri khas pada dapur pacu, dimana mesin Ford GAA V-8 (450 hp) digunakan menggantikan mesin yang lama, suspensi yang baru, roda jalan dan idler, serta side skirt, dengan banyak modifikasi internal.

Catatan Tambahan:
Artileri swagerak adalah sistem artileri yang dipasang (atau lebih tepatnya dikombinasikan) pada sasis kendaraan yang dapat bergerak sendiri, baik konfigurasi kendaraan beroda maupun rantai (tetapi mayoritas kendaraan pengusung yang digunakan adalah kendaraan dengan penggerak sistem rantai karena memiliki performa yang lebih baik serta lebih baik dalam hal menahan recoil, sehingga dapat menyederhanakan fitur pasak yang dibutuhkan untuk menstabilkan penembakan). Artinya, artileri ini tidak membutuhkan kendaraan lain untuk mobilisasinya sehingga lebih fleksibel dan juga lebih baik dalam system logistiknya. Fungsi utama system artileri ini sama dengan system artileri non swagerak yaitu untuk memberikan dukungan tembakan dari jarak jauh dalam pertempuran.

Bersambung ke Bagian 3

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Tank Encyclopedia
2. Miltari Wiki
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Amerika_Serikat
#Artileri
#Artileri_Swagerak
#Perang_Dunia_II

Selasa, 01 Juli 2025

Howitzer Swagerak M7 Priest, Sistem Artileri Swagerak Amerika Yang Paling Mematikan di Perang Dunia II (Bagian Pertama)


Howitzer Swagerak M7 "Priest"
Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Beraban, Tabanan, Bali, Selasa, 1 Juli 2025

Selama perang, tulang punggung unit artileri bermotor adalah derivatif dari platform alutsista beroda rantai yang paling banyak diproduksi di Angkatan Darat AS, yaitu tank M4 Sherman. Pada tahun 1941, penasehat Angkatan Darat AS berkesimpulan bahwa untuk mendukung operasi pasukan lapis baja, dibutuhkan artileri swagerak dalam jumlah yang memadai. Jawaban paling masuk akal adalah dengan menciptakan alutsista artileri swagerak dari nol supaya tidak ada kendala antara kendaraan pembawa dan senjatanya. Tetapi, pada saat perang berkecamuk, merancang dan memproduksi kendaraan yang baru akan memakan sumber daya yang cukup besar, sedangkan pada saat itu sumber daya yang tersedia sangat terbatas. 

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Martin Baltimore")

Untuk itu, pihak militer kemudian memutuskan untuk mengkombinasikan alutsista yang ada, yaitu memadukan senjata utama howitzer kaliber 105mm dengan kendaraan Half track T19, tetapi ternyata alutsista ini tergolong tidak layak, karena sangat minim dalam urusan proteksi maupun kemampuannya dalam melibas medan off road. Akhirnya, pada tahun 1941, sasis M3 Lee dipilih sebagai platform yang baru, yang kemudian mengarah ke purwarupa yang dikonversi, T32.

Howitzer Swagerak M7 "Priest"
Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Dari purwarupa hingga produksi


T32 dimodifikasi dengan bagian atas (superstruktur) terbuka, dipadankan dengan howitzer kaliber 105 mm (4,13 in). Howitzer M2 standar ini baru saja operasional ketika Perang Pasifik dimulai, dan terbukti menjadi bagian dari persenjataan yang sangat dapat diandalkan, diproduksi dari tahun 1941 hingga 1953 dan digunakan hingga tahun 1970-an. Dengan elevasi senjata utama antara -5° hingga +66°, jarak tembak efektifnya adalah 12.325 yard (11.270 meter). Dalam praktiknya, elevasi maksimum harus dikurangi menjadi 35° saat kendaraan ini bergerak untuk menjaga siluet tetap rendah. Tingkat akurasinya juga cukup baik, dan peluru tipe HE-nya (105x372R) sangat mumpuni karena daya destruktifnya yang luar biasa. Namun karena rekoil, terutama pada saat senjata utama ditembakkan di elevasi tinggi, mekanisme tolak balik terkendala pada ruang yang terbatas.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Pembom Ringan / Light Bomber - Martin Baltimore")

Howitzer Swagerak M7 "Priest"
Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Alutsista ini juga punya segudang kelemahan, karena transmisi sasis yang tinggi, lantai kendaraan ini otomatis ikut dinaikan dan berefek pada superstrukturnya tinggi. Untuk melindungi kompartemen kru, dinding lapis baja datar dipasang pada bagian samping, namun pada bagian atas dan belakang dari kompartemen sama sekali terbuka, yang membuat kru rentan dari atas dan belakang. Dengan satu lemparan granat atau bahkan satu bom molotov saja ke dalam kompartemen, dijamin seluruh kru akan langsung terbakar. Kelemahan tadi ditambah dengan siluet dari artileri swagerak ini yang tinggi menjulang hingga sulit untuk berkamuflase. 

Howitzer Swagerak M7 "Priest"
Howitzer Swagerak M7 Priest
militerbanget.blogspot.com

Amunisi pada alutsista ini disimpan di dalam kotak penyimpanan dan di dalam lambung (24 butir peluru). Selama uji coba, tampak jelas bahwa kendaraan ini sangat membutuhkan persenjataan defensif. Setelah melalui banyak pertimbangan, dibuatlah standar proteksi dimana senapan mesin Browning M2 menjadi senjata sekunder untuk melindungi kendaraan dari ancaman pasukan infantri maupun kendaraan ringan lawan. Posisi senjata sekunder dipasang di turret kanan depan yang menghasilkan radius area tembakan yang sangat baik, sementara howitzer ditempatkan miring ke kiri. Karakteristik seperti ini yang membuat kendaraan baru itu disebut dengan "Priest" (pendeta), karena kupola untuk kubah senapan mesin yang berbentuk seperti mimbar.

Bersambung ke Bagian 2

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. Tank Encyclopedia
2. Miltari Wiki
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Amerika_Serikat
#Artileri
#Artileri_Swagerak
#Perang_Dunia_II