Pages

Jumat, 28 November 2025

Nanchang CJ-6 - Pesawat Latih Dasar (Basic Trainer Aircraft) Cina, Pesawat Latih Dasar Andalan CIna di Era 50-an (Bagian Kedua)


Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Beraban, Tabanan, Bali, Jum'at, 28 November 2025

Sambungan dari Bagian Pertama

Dengan perubahan tersebut, pesawat CJ-6 akhirnya berhasil lolos seleksi dan diputuskan untuk diproduksi secara massal. Pada tahun 1965, dapur pacu standar yaitu mesin HS-6 kemudian ditingkatkan lagi dayanya menjadi 285 hp. Mesin hasil peningkatan ini diberi nama baru HS-6A, dan pesawat yang dilengkapi dengan mesin baru ini kemudian diberi kode penamaan baru yaitu CJ-6A.

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Menurut satu sumber resmi, angka produksi pesawat ini mencapai 3.000 unit pesawat, dimana Sebagian besar produksi CJ-6 tersebut didistribusi untuk pelatihan kadet penerbang PLAAF (Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat) dan sisanya diekspor (sebagai PT-6) ke berbagai negara termasuk Albania, Bangladesh, Kamboja, Korea Utara, Tanzania, dan Sri Lanka.

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Ironisnya, walaupun terkenal karena mudah serta murah dalam hal operasional serta perawatan, dan juga handal, pesawat latih dasar CJ-6 baru berhasil mendapatkan sertifikasi untuk penerbangan sipil pada tanggal 28 Februari 2019, setelah lebih dari 60 tahun dioperasikan oleh militer di Cina.

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Informasi umum

Satu catatan menarik mengenai Nanchang CJ-6 adalah, pesawat ini banyak menggunakan mekanisme pneumatik untuk menggerakkan gigi dan ekstensi atau retraksi flap, sistem operasi rem, dan untuk menyalakan mesin. Pompa udara terintegrasi yang mengandalkan daya dari mesin kemudian berfungsi untuk mengisi ulang sistem tersebut. Namun, apabila tekanan udara pada sistem tersebut terlalu rendah untuk menghidupkan mesin, tangki udara internal dapat diisi ulang menggunakan bantuan sumber tenaga eksternal. Jika sumber eksternal tidak tersedia, mesin pesawat ini dapat dinyalakan dengan metode lama, yaitu memutar bilah propeller secara manual.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Senapan Mesin Serba Guna / General Purpose Machine Gun - FN MAG)

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Catatan tambahan:

Mekanisme Pneumatik adalah mekanisme yang memanfaatkan udara bertekanan untuk membantu kerja mekanis. mekanisme ini bekerja dengan memampatkan udara yang kemudian digunakan untuk menggerakkan aktuator seperti silinder atau motor udara. Keunggulan utama dari system ini meliputi keamanan, kebersihan (karena menggunakan udara), dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan sistem hidrolik yang menggunakan cairan. 

Cara kerja
Sumber energi: Kompresor udara menyerap udara dari lingkungan dan dikompresi.
Media kerja: Udara yang dimampatkan ini kemudian disaring dan diolah (misalnya, diatur kelembabannya) sebelum dialirkan ke aktuator melalui selang.
Penggerak: Aliran udara bertekanan ini digunakan untuk menggerakkan komponen mekanis, seperti silinder pneumatik yang bisa bergerak maju, mundur, naik, atau turun.
Kontrol: Katup solenoid atau katup kontrol lainnya digunakan untuk mengatur arah dan aliran udara ke aktuator, sehingga mengendalikan gerakan.

Bersambung ke Bagian Ketiga

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Airplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Cina
#Pesawat
#Pesawat_Latih
#Pasawat_Latih_Dasar

Selasa, 25 November 2025

Nanchang CJ-6 - Pesawat Latih Dasar (Basic Trainer Aircraft) Cina, Pesawat Latih Dasar Andalan CIna di Era 50-an (Bagian Pertama)


Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Beraban, Tabanan, Bali, Selasa, 25 November 2025

Nanchang CJ-6 adalah pesawat latih dasar dari RRC (Republik Rakyat Cina) yang dirancang dan diproduksi oleh Pabrik Pesawat Nanchang (sekarang Hongdu Aviation) untuk dioperasikan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) di era 50-an.

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Perkembangan

Pesawat latih dasar CJ-6 merupakan pesawat yang murni orisinil rancangan dari Cina, namun sering disalahartikan sebagai pesawat Yak-18A dari Uni Soviet. Kesalahan persepsi ini mungkin disebabkan oleh pesawat pendahulunya, Nanchang CJ-5, yang merupakan versi Yak-18 yang diproduksi dengan lisensi di Cina. Namun, perkembangan serta bertambah rumitnya proses pelatihan pilot otomatis menimbulkan kebutuhan akan satu pesawat baru yang memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang pesawat latih yang sudah ada saat itu dan terutama harus memiliki kharakteristik pesawat modern, salah satunya adalah roda pendaratan berkonfigurasi Roda Tiga atau Tricycle (Konfigurasi pesawat modern dimana satu roda berada di depan dan berfungsi sebagai roda kendali (noser wheel) dan dua roda utama di belakang, berada di bawah pusat gravitasi. 

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Ketika Uni Soviet mulai mengembangkan pesawat latih dasar Yak-18A, para insinyur PLAAF memutuskan bahwa kinerja dan desain pesawat Yak-18A kurang sesuai dengan kebutuhan angkatan udara Cina sehingga mereka lebih memilih untuk mengembangkan secara mandiri pesawat latih dasar yang mampu memenuhi kebutuhan mereka.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) - SELEX Galileo Falco

Pesawat yang baru ini dirancang pada tahun 1958 oleh Pabrik Pesawat Nanchang (sekarang dikenal sebagai Hongdu Aviation). Karena Pabrik Pesawat Shenyang sudah memiliki pengalaman memproduksi Shenyang JJ-1 dan memulai penelitian teknis untuk CJ-6, lebih dari 20 perancang Shenyang dipindahkan ke Nanchang, termasuk kepala perancang Tu Jida dan Lin Jiahua. Xu Shunshou dan Huang Zhiqian, yang saat itu merupakan perancang pesawat papan atas di Cina, juga dilibatkan dalam program ini. 

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Pada akhir 1957, Insinyur Aeronautika Cheng Bushi dan Lin Jiahua mulai bekerja di Shenyang pada desain pesawat latih yang dapat menutupi kekurangan dari Yak-18A. Rancangan yang dihasilkan tim ini memioiki kharakteristik badan pesawat semi-monocoque aluminium, dengan paku keling merata di seluruh bagian, dan memperkenalkan desain sayap airfoil Clark yang dimodifikasi dengan dihedral yang menonjol di bagian luar. Dihedral dan ekor vertikal bersudut secara jelas membedakan pesawat ini secara eksternal dari pesawat Yak-18A. 


Pengujian pada terowongan angin membuktikan kehandalan desain tersebut, dan pada Mei 1958 program rancang bangun pesawat tersebut dipindahkan ke pabrik Nanchang Aircraft Manufacturing dibawah kepemimpinan Kepala Insinyur Gao Zhenning dan secara de facto memulai produksi CJ-6. Penerbangan pertama purwarupa CJ-6 berhasil dilaksanakan pada 27 Agustus 1958, oleh pilot Lu Maofan dan He Yinxi.

Pesawat Latih Dasar/Basic Trainer Aircraft
Nanchang CJ-6
militerbanget.blogspot.com

Dapur pacu pesawat purwarupa ini disuplai oleh mesin piston horizontal buatan Ceko, tetapi pada saat uji terbang didapatkan hasil bahwa pesawat ini membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk dapat memenuhi kriteria spesifikasi yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, versi buatan lokal dari mesin radial AI-14 P 260 hp Soviet kemudian didapuk menjadi dapur pacu standar pesawat ini (mesin ini dikenal sebagai Huosai HS-6), dan propeller versi awal kemudian diganti dengan baling-baling yang yang memiliki performa yang lebih baik. 

Bersambung ke Bagian Kedua

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Airplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Cina
#Pesawat
#Pesawat_Latih
#Pasawat_Latih_Dasar

Selasa, 28 Oktober 2025

Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris, Si Kecil Pemantau Medan Tempur (Bagian Kedua)


Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Beraban,Tabanan, Bali, Selasa, 28 Oktober 2025

Sambungan dari Bagian Pertama

Setelah operasional beberapa tahun, pesawat Auster AOP.6 secara bertahap digantikan dengan Auster AOP.9 mulai tahun 1955 dan pesawat yang saat itu masih operasional kemudian dikonversi untuk penggunaan sipil, pertama sebagai Auster 6A dan kemudian sebagai Beagle A.61 Terrier.

Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Varian


Jumlah produksi: 378 unit

Model Q - Auster T.7
Varian AOP.6 dengan angka produksi mencapai 84 unit.

Auster AOP.8
Varian dengan konfigurasi tiga tempat duduk, AOP T.7, hanya berupa konsep, tidak ada yang diproduksi.

Pesawat varian konversi

Auster T.7 Antarctic
Dua unit T.7s hasil konversi digunakan pada ekspedisi "1956 Commonwealth Trans-Antarctic Expedition".

Auster T.10
AOP.6s dikonversi dari T7 standard, total 10 unit.

Auster 6A Tugmaster
Merupakan pesawat eks militer, dikonversi untuk penggunaan sipil dan berfungsi sebagai pesawat penarik glider.

Beagle A.61 Terrier
Pesawat eks militer, dikonversi untuk penggunaan sipil.

Marshalls MA.4
Varian T7 dimodifikasi oleh Marshalls of Cambridge dengan pengaplikasian sayap yang baru dan ekor yang lebih lebar. Perforations in the wing, ailerons and flaps were connected to a suction pump driven by an auxiliary gas turbine engine in the fuselage. The aircraft was used for research into boundary layer control. The sole example, Serial VF665, lost control and crashed on 8 March 1966 in Suffolk, killing both crew.

Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Pemantau (AOP.6)


Spesifikasi Umum
Awak: 2 orang
Panjang: 23 ft 9 in (7.24 m)
Rentang sayap: 36 ft 0 in (10.97 m)
Tinggi: 8 ft 4.5 in (2.553 m)
Luas area sayap: 184 sq ft (17.1 m2) excluding flaps
Berat kosong: 1,413 lb (641 kg)
Max takeoff weight: 2,160 lb (980 kg)
Fuel capacity: 23 imp gal (28 US gal; 105 L)
Mesin: 1 × de Havilland Gipsy Major 7 4-cylinder air-cooled inverted in-line piston engine, 145 hp (108 kW)
Propellers: 2-bladed fixed-pitch propeller

Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Performa
Kecepatan maksimum: 124 mph (200 km/h, 108 kn) at 1,000 ft (305 m)
Kecepatan jelajah: 108 mph (174 km/h, 94 kn)
Kecepatan mendarat: 32 mph (28 kn; 51 km/h) with flaps
Jarak jelajah: 315 mi (507 km, 274 nmi)
Elevasi operasional: 14,000 ft (4,300 m)
Kecepatan menanjak: 810 ft/min (4.1 m/s) at 1,800 lb (816 kg)
Beban sayap: 11.7 lb/sq ft (57 kg/m2)
Rasio Daya/Berat: 0.0676 hp/lb (0.1111 kW/kg)

Demikianlah artikel tentang Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris Auster AOP.6. Semoga artikel ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua.

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Inggris
#Pesawat
#Pesawat_Pemantau

Jumat, 03 Oktober 2025

Auster AOP.6 - Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Inggris, Si Kecil Pemantau Medan Tempur (Bagian Pertama)


Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Auster AOP.6
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Beraban, Tabanan, Kediri, Jum'at, 3 Oktober 2025

Auster AOP.6 adalah pesawat observasi udara (pemantau) yang dioperasikan oleh militer Inggris di era 50-an. Pesawat ini dirancang dan diproduksi oleh pabrikan Auster Aircraft Limited untuk menggantikan posisi pesawat Taylorcraft Auster yang sudah dioperasikan semasa Perang Dunia II.

Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Auster AOP.6
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Latar Belakang Rancang Bangun

Auster AOP.6 (Auster Model K) dirancang sebagai penerus Taylorcraft Auster V. Pesawat ini dimodernisasi dengan perkuatan struktur pada badan pesawat, bobot total (MTOW) yang lebih berat, dan mesin de Havilland Gipsy Major 7 berkekuatan 145 hp (108 kW). Tampilan pesawat yang baru ini berbeda dengan varian Auster yang dioperasikan pada masa perang karena penopang roda pendaratan yang lebih panjang (untuk memberi ground clearence baling-baling yang lebih besar), dan flap aerofoil eksternal yang tidak dapat ditarik.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7)

Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Auster AOP.6
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Produksi awal sebanyak 296 unit dan langsung didistribusikan ke Angkatan Udara Kerajaan Inggris pada tahun 1949. Produksi kedua dilakukan pada tahun 1952 dengan total produksi dikisaran 400 unit. Beberapa unit pesawat yang awalnya diperuntukkan ke Angkatan Udara Kerajaan diserahkan ke Angkatan Udara Belgia (menurut satu catatan resmi sekitar 22 unit) dan Angkatan Udara Kerajaan Hong Kong (saat itu Hongkong masih berada di bawah otorisasi kerajaan Inggris, belum diserahkan Kembali ke Cina). Selain dari Inggris, pesawat ini juga diekspor ke beberapa negara lain seperti  ke Angkatan Udara Kerajaan Kanada, Angkatan Udara Afrika Selatan, dan Angkatan Udara Legiun Arab (Yordania).

Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Auster AOP.6
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Versi pesawat latih dengan kemudi ganda dari AOP.6 juga diproduksi, dengan angka produksi sebanyak 77 unit. Varian pesawat latih ini kemudian diberi kode Auster T.7 (Auster Model Q). Pesawat-pesawat ini dioperasikan bersama dengan varian operasional AOP.6 di skuadron AOP.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) - SELEX Galileo Falco)

Pesawat Ringan Pemantau (Observer) Auster AOP.6
Pesawat Ringan Pemantau/Observer
Auster AOP.6
militerbanget.blogspot.com

Pada tahun 1955, dua pesawat T.7 dimodifikasi untuk digunakan dalam Ekspedisi Trans-Antartika Persemakmuran tahun 1956, dan diberi nama Auster Antarctic (Auster Model C4). Pesawat ini dilengkapi dengan peralatan radio tambahan, bilah kendali ekor dengan luas permukaan yang lebih besar, roda pendarat yang dapat dengan mudah diganti dengan pelampung atau ski agar dapat lepas landas dan mendarat pada landasan perairan atau es. Selain itu pesawat ini dilabur dengan cat kuning cerah untuk meningkatkan visibilitas di tengah salju dan es.

Bersambung ke Bagian Kedua

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Inggris
#Pesawat
#Pesawat_Pemantau

Jumat, 12 September 2025

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse, Senjata Andalan Jerman Menghadapi Pembom Sekutu Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)


Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me-410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Beraban,Tabanan, Bali, Jum'at, 12 September 2025

Sambungan dari Bagian Kelima

Pada bulan April 1944, Me 410B pertama dikirimkan ke medan tempur Eropa dan bergabung dengan unit pesawat tempur dan pembom cepat untuk menghadang lajunya pasukan Sekutu. Unit-unit yang dibentuk secara darurat tersebut biasanya terdiri dari tipe pesawat pembom cepat yang dikonversi, seperti Junkers Ju 88. Untuk menghadapi pendaratan Sekutu di Normandia, gelombang pesawat Me 410 berulang kali diterbangkan untuk melawan pasukan Sekutu yang datang. Walaupun mampu menorehkan prestasi yang cukup baik, tetapi karena jumlahnya yang sedikit serta dalam kondisi keterbatasan yang ketat, peranannya tidak lagi mampu mengubah jalannya perang.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me-410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Sejak pertengahan tahun 1944, meskipun dikenal sebagai pembom perusak favorit Adolf Hitler, unit Me 410 ditarik dari tugas Pertahanan Reich (atau garis depan) dan produksinya dihentikan untuk prioritas produksi pesawat tempur bermesin tunggal yang dipersenjatai berat sebagai pesawat tempur dan penyergap, dengan Me 410 tetap bertugas terbang hanya untuk tugas pengintaian.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me-410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter (Me 410 A-1/U-2)


Karakteristik umum
Awak: dua orang
Panjang: 12,484 m (40 kaki 11,5 inci)
Rentang sayap: 16,3513 m (53 kaki 7,75 inci)
Tinggi: 4.280 m (14 kaki 0,5 inci)
Luas sayap: 36,2031 m2 (389,687 kaki persegi)

Airfoil: 
Root: NACA 23018-636.5; Tip: NACA 23010-636.5

Berat kosong: 7.518 kg (16.574 lb)
Berat kotor: 9.651 kg (21.276 lb)
Kapasitas bahan bakar: 550 imp gal (660 US gal; 2.500 L) di empat tangki pada kedua sayap

Dapur pacu: 2 × mesin piston berpendingin cairan terbalik Daimler-Benz DB 603A V-12, masing-masing 1.290 kW (1.750 hp) untuk lepas landas
1.360 kW (1.850 PS) pada 2.100 m (6.890 kaki)
1.195 kW (1.625 PS) pada ketinggian 5.700 m (18.700 kaki)

Bilah Propeller: Baling-baling kecepatan konstan VDM 3 bilah

Performa


Kecepatan maksimum: 
507 km/jam (315 mph, 274 kn) di permukaan laut, 624 km/jam (388 mph; 337 kn) di 6.700 m (21.980 kaki)

Kecepatan jelajah: 587 km/jam (365 mph, 317 kn)
Jarak jelajah: 1.200 km (750 mil, 650 nmi) pada kecepatan jelajah kontinu maksimum, 1.690 km (1.050 mil) pada kecepatan jelajah ekonomis
Jarak jelajah feri: 2.300 km (1.400 mil, 1.200 nmi)
Elevasi operasional: 10.000 m (33.000 kaki)
Waktu mendaki: 6.000 m (20.000 kaki) dalam sepuluh menit dan 42 detik

Persenjataan
Senjata: 2 × 7,92 mm (0,31 in) senapan mesin MG 17 dengan kapasitas magasen 1.000 butir peluru, arah tembak ke depan
2 × meriam MG 151/20 20 mm (0,79 in) dengan magasen berisi 350 butir peluru, arah tembak ke depan
2 × 20 mm (0,79 in) meriam MG 151/20 dengan kapasitas magasen 250 butir peluru di ruang bom, arah tembak ke depan
2 × 13 mm (0,51 in) senapan mesin MG 131 dengan magasen berisi 500 peluru, masing-masing menembak ke belakang dari turret FDSL 131/1B yang dioperasikan secara remote, satu turret di setiap sisi pesawat.
Roket: Roket Werfer Granate 21 4 × 21 cm (8,3 inci).
Bom: hingga 1.000 kg (2.200 lb) bom jatuh bebas dengan pembidik optik

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Berat
#Perang_Dunia_II

Kamis, 11 September 2025

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse, Senjata Andalan Jerman Menghadapi Pembom Sekutu Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima)


Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Beraban,Tabanan, Bali, Kamis, 11 September 2025

Sambungan dari Bagian Keempat

Me 410 juga digunakan sebagai pesawat tempur penyergap berat untuk mendobrak formasi rapat pesawat pembom siang hari Angkatan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat (USAAF). Pada varian ini pesawat standar dimodernisasi dan ditingkatkan dengan kit konversi pabrik Umrüst-Bausätze, yang semuanya diidentifikasi dengan penamaan akhiran ”U”, untuk produk designnya. Sebagai contoh, identifikasi Me 410 A-1/U1 sebelumnya menandakan pemasangan fitur kamera di kompartment senjata yang terletak di bawah hidung untuk penugasan pengintaian (sebagaimana yang seharusnya dilakukan A-3 sejak awal), sementara penamaan Me 410 B-2/U1 mengidentifikasikan pemasangan sepasang kanon MK 103 kaliber 30 mm berlaras panjang di ruang persenjataan di bawah hidung.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Helikopter Serang / Attack Helicopter - Denel AH-2 Rooivalk

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Akhiran "U2" menunjuk pemasangan dua pucuk meriam MG 151/20 20 mm tambahan di kompartment persenjataan di bawah hidung sebagai gantinya subtipe A-1/U4 dipadankan dengan meriam BK 5 seri Bordkanone 50 mm (2 in) yang besar, seberat 540 kilogram (1.190 lb), yang memioiki kapasitas 21 peluru diposisi yang sama sebagai pengganti kamera /U1 atau MK 103, atau pasangan meriam otomatis MG 151/20 tambahan /U2. Untuk memecah formasi pembom, beberapa unit Me 410 juga dilengkapi dengan empat peluncur tubular di bawah sayap, dua per panel sayap, yang dapat meluncurkan roket barrage infanteri Werfer Granate 21 21 cm (8 in) yang dimodifikasi. 

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Varian ini awalnya cukup berhasil “mengganggu” formasi pesawat pembom yang terbang tanpa pengawalan hingga tahun 1943, dan mampu menimbulkan korban dalam angka yang cukup signifikan. Namun seiring berjalannya waktu, Me 410 terbukti kewalahan dalam pertempuran udara Ketika menghadapi pesawat tempur bermesin tunggal Sekutu yang lebih ringan dan lebih lincah seperti North American P-51 Mustang dan Supermarine Spitfire. Pada periode tahun 1944, formasi Me 410 harus menghadapi kawanan pesawat tempur Sekutu yang melindungi formasi pesawat pembom yang biasanya terbang jauh di depan formasi pembom. Pada fase akhir perang, formasi pesawat pembom selalu mendapat pengawalan dari pesawat tempur dan dalam jumlah yang cukup besar. Pesawat tempur yang ditugaskan biasanya Adalah P-51 Mustang atau P-47 Thunderbolt. Kedua jenis pesawat tempur ini memang memiliki Tingkat manuver yang jauh melebihi pesawat Me-410. Kehadiran pesawat pengawal ini tentu saja sangat menyulitkan Me 410.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Contoh dari hal ini sebagai bagian dari kampanye yang dimulai dua hari sebelumnya oleh USAAF adalah pada tanggal 6 Maret 1944 selama serangan terhadap Berlin oleh 750 pembom berat 8th AF, ketika 16 unit Me 410 dirontokkan sebagai balasan atas delapan unit B-17 Flying Fortress dan empat unit P-51 (yang ditembak jatuh oleh pesawat tempur Bf 109 dan Fw 190 yang mengawal Me 410). Bulan berikutnya pada tanggal 11 April, dengan serangan 8th AF menghantam Sorau, Rostock dan Oschersleben, Me 410 II./ZG 26 mencatat keberhasilan yang jelas dan langka, awalnya menjatuhkan 10 unit pesawat pembom B-17 tanpa kehilangan satu pesawatpun. Selama serangan yang sama, sergapan kedua mereka dihadapi oleh P-51 yang mampu menghancurkan delapan Me 410 dan tiga Bf 110. Enam belas awak tewas dan tiga terluka di pihak Jerman.

Bersambung ke Bagian Keenam

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Berat
#Perang_Dunia_II

Rabu, 10 September 2025

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse, Senjata Andalan Jerman Menghadapi Pembom Sekutu Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)


Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Beraban,Tabanan, Bali, Rabu, 10 September 2025

Sambungan dari Bagian Ketiga

Panel sayap Me 210 sebelumnya dirancang dengan geometri platform yang menempatkan pusat aerodinamis lebih jauh ke belakang dibandingkan dengan rancangan Bf 110 sebelumnya. Hal ini menyebabkan bagian luar planform sayap di luar setiap nacelle mesin memiliki sudut sapuan tepi depan sebesar 12,6° yang sedikit lebih besar dibandingkan sudut sapuan tepi depan panel dalam yang hanya 6,0°. Hal ini mengakibatkan karakteristik pengendalian yang tidak sesuai untuk desain Me 210 asli dalam penerbangan. Geometri planform panel sayap luar Me 410 yang baru direvisi untuk menempatkan pusat aerodinamis lebih jauh ke depan dibandingkan dengan Me 210. Dengan demikian, sapuan tepi depan panel luar identik dengan panel sayap dalam, dengan keduanya memiliki sudut sapuan tepi depan sebesar 5,5° yang identik, otomatis meningkatkan kemampuan control pesawat.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Artileri Swagerak / Howitzer Self Propelled Kaliber 155mm - PzH 2000)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Uji coba penerbangan
Pada akhir tahun 1942, enam unit Me 210A ditarik dari jalur perakitan untuk kemudian dikonversi ke Me 410 varian standar. Menjelang akhir tahun itu, purwarupa Me 410 V1 melakukan berhasil melakukan penerbangan perdananya. Tak lama kemudian, Kementrian Penerbangan Jerman - Reichsluftfahrtministerium (RLM) merasa puas dengan kinerja pesawat ini dan dilanjutkan dengan pesanan produksi yang cukup besar untuk Me 410.

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Pengiriman pesawat Me 410 dimulai pada bulan Januari 1943, dua tahun terlambat dari jadwal dan berlangsung hingga bulan September 1944. Pada saat produksinya dihentikan,  total 1.160 unit dari berbagai versi telah diproduksi oleh fasilitas Messerschmitt di Augsburg dan pabrik Dornier di München. Ada beberapa varian yang diproduksi untuk dioperasikan dalam misi yang berbeda, termasuk varian pembom ringan Me 410A-1, varian pengintaian udara (A-1/U1), varian pembom cepat A-1/U2, dan varian pesawat tempur malam A-2/U4. Ketika pesawat Me 410 mulai dioperasikan, biasanya dihargai oleh awaknya, meskipun peningkatan kinerjanya tidak cukup untuk melindunginya dari gelombang pejuang Sekutu berkinerja tinggi yang secara rutin dihadapinya pada tahap konflik ini.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Helikopter Serang / Attack Helicopter - Denel AH-2 Rooivalk)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Uji coba penerbangan


Sejarah operasional
Pada saat melakukan dilibatkan dalam misi pemboman malam terhadap Inggris, pesawat Me 410A-1 terbukti menjadi target yang sulit dijatuhkan oleh pesawat tempur malam lawan dari Angkatan Udara Kerajaan (RAF). Varian yang diterjunkan pada saat operasi di Inggris adalah V./KG 2, yang kehilangan Me 410 pertamanya pada malam 13 – 14 Juli 1943, ketika ditembak jatuh oleh pesawat de Havilland Mosquito dari Skuadron No. 85. Meskipun demikian, Me 410 memainkan peran penting dalam kampanye pemboman London pada awal tahun 1944.

Bersambung ke Bagian Kelima

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Berat
#Perang_Dunia_II

Senin, 08 September 2025

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse, Senjata Andalan Jerman Menghadapi Pembom Sekutu Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)


Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Beraban,Tabanan, Bali, Senin, 8 September 2025

Sambungan dari Bagian Kedua

Perbedaan utama antara Me 210 dan Me 410 adalah penggunaan mesin Daimler-Benz DB 603 A yang lebih besar (dengan kapasitas 44,5 liter, 2.720 cubic inc) dan lebih bertenaga. Masing-masing mesin ini menghasilkan daya sebesar 1.750 metrik tenaga kuda (atau sekitar 1.730 hp; 1.290 kW) dibandingkan dengan 1.475 metrik tenaga kuda(1.455 hp; 1.085 kW) yang digunakan oleh DB 605 pada Me 210C. Daya ekstra ini meningkatkan kecepatan maksimum Me 410 menjadi 625 kilometer per jam (atau sekitar 388 mph), meningkatkan kecepatan menanjak, elevasi operasional, dan kecepatan jelajah secara signifikan, yang terakhir ditingkatkan menjadi 579 km/jam (360 mph).

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 2))

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Mesin yang lebih bertenaga juga mendongkrak daya angkut persenjataan hingga ke titik di mana pesawat dapat mengangkat muatan bom (atau roket) yang lebih besar ketimbang yang dapat dimuat ke dalam ruang bom di bawah hidung. Efeknya, untuk dapat mengadopsi muatan bom tambahan, system kait ditambahkan di bawah sayap yang dapat mengadopsi empat unit bom seberat masing-masing 50 kilogram (110 lb). 

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Perubahan tersebut menambahkan bobot ekstra sekitar 680 kg (1.500 lb) pada desain Me 210, tetapi tenaga mesin ekstra lebih dari cukup untuk menutupi perbedaannya. Seperti halnya Me 210, penembak belakang Me 410 menggunakan sepasang turet Ferngerichtete Drehringseitenlafette FDSL 131/1B yang sama yang dipasang di setiap sisi pesawat, masing-masing masih dipersenjatai dengan senapan mesin MG 131 kaliber 13 mm (0,51 in). Sistem pengendali persenjataannya juga masih sama dengan Me 210, dimana mekanisme penembakan, pemicu dan pembidik senjata untuk mengarahkan dan menembakkan persenjataan sama persis dengan yang diterapkan pada Me 210.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Artileri Swagerak / Howitzer Self Propelled Kaliber 155mm - PzH 2000)

Pesawat Tempur Berat Messerschmitt Me 410 Hornisse
Pesawat Tempur Berat/Heavy Fighter
Messerschmitt Me 410 Hornisse
militerbanget.blogspot.com

Versi baru termasuk badan pesawat yang diperpanjang dan bilah tepi depan otomatis baru . Kedua fitur tersebut telah diuji pada Me 210 dan dapat secara signifikan meningkatkan pengendalian pesawat. Bilah-bilah itu awalnya digunakan pada model Me 210 paling awal, tetapi kemudian dihapus pada model produksi karena pengendalian yang buruk. Ketika pesawat bermanuver membelok secara tajam, bilah-bilah kendali tersebut memiliki kecenderungan untuk terbuka karena sudut serang yang tinggi, analog dengan pembukaan bilah-bilah selama pendekatan pendaratan. (Masalah ini pertama kali ditemukan pada purwarupa Bf 109V14 dan V15 untuk Bf 109E), yang menambah kesulitan dalam menjaga pesawat terbang dengan stabil. Namun, ketika masalah dengan ketidakstabilan lateral umum diatasi, ini bukan lagi masalah nyata. Sementara Me 410 dianggap sebagai pesawat yang relatif stabil, pesawat ini ternyata memiliki radius belokan yang lebih buruk daripada Bf 110 yang digantikannya.

Bersambung ke Bagian Keempat

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Pesawat
#Pesawat_Tempur_Berat
#Perang_Dunia_II