Pages

Sabtu, 24 Agustus 2024

Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua)


Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 24 Agustus 2024

Tank perusak atau tank destroyer milik Jerman ini memang tidak terlalu terkenal kiprahnya, tidak seperti PzKpfw V (Panther) atau PzKpfw VI (Tiger) yang memang sangat kesohor pada masa itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran tank destroyer ini cukup untuk membuat barisan lapis baja pihak lawan pusing tujuh keliling karena keganasannya. Supaya artikel ini dapat dipahami dengan baik, silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul "Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Pertama)", silahkan disimak:

Pada tahun-tahun berikutnya, saat Jerman mulai merangsek ke front lain, yaitu Uni Soviet dan Afrika Utara, kebutuhan akan tank perusak dengan mobilitas tinggi serta efektif menjadi sangat mendesak. Sekali lagi, karena kurangnya kemampuan produksi, Jerman sering dipaksa untuk menggunakan kembali sasis tank yang sudah ada dan, dalam kasus yang jarang terjadi, konsep ini diterapkan pada sasis yang tidak “umum” seperti half-track. Pada kasus ini,  meriam antitank 7,5 cm Pak 40 yang dipasangkan pada sasis half track ternyata terbukti efektif. Pendekatan ini akan menghasilkan tiga seri kendaraan yang berbeda, yang secara umum dikenal sebagai 'Marder'. Pada tahun 1943, kendaraan antitank Nashorn dengan persenjataan utama berupa meriam kaliber 8,8 cm yang disematkan pada sasis Panzer IV dan Panzer III juga diperkenalkan. Walaupun secara umum alutsista ini memberikan performa yang baik, alutsista ini juga dirundung banyak kekurangan.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Angkut / Cargo Berat Antonov An-22 "Antaeus" atau "Cock")

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Di sisi lain, petinggi militer Jerman seperti Marsekal Lapangan Erich von Manstein, salah satu otak di balik invasi Jerman ke Barat pada tahun 1940, menganjurkan untuk diaplikasikannya senjata artileri swagerak yang lincah, terlindungi dengan baik, dan dipersenjatai dengan baik. Alutsista semacam itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan tembakan jarak dekat yang lincah bagi pasukan infantri selama operasi tempur. Alutsista ini dikenal sebagai Sturmgeschütz (senjata serbu), atau biasanya hanya disebut sebagai 'StuG', yang akan mulai dioperasikan pada saat yang sama dengan tank perusak pertama selama serangan di Barat pada bulan Mei 1940. 

StuG mengadopsi pendekatan yang sangat baik, dimana alutsista ini memiliki system proteksi menyeluruh serta dibekali dengan senjata utama yang mematikan. Pada akhir tahun 1941, karena putus asa, Jerman mulai melengkapi kendaraan ini dengan meriam dengan spesifikasi high velocity untuk membuat alutsista antitank yang baru. Menggabungkan siluetnya yang rendah, perlindungan frontal yang baik, dan senjata yang kuat, Jerman secara tidak sengaja menciptakan tank perusak yang sangat efektif. StuG III akan terus diproduksi dalam jumlah besar dan terus dioperasikan hingga akhir perang. Kekhawatiran ini dan penambahan senjata yang lebih kuat menyebabkan terciptanya seri baru kendaraan antitank berdasarkan sasis Panzer IV (PzKpfw IV).

Tank Perusak/Tank Destroyer Jagdpanzer IV
militerbanget.blogspot.com

Perkembangan 
Tank Perusak Jagdpanzer IV

'Kisah' Jagdpanzer IV dimulai pada bulan September 1942, ketika Waffenamt (Kantor Persenjataan Angkatan Darat) mengeluarkan permintaan untuk pengembangan desain Sturmgeschütz baru – 'Sturmgeschütze Neue Art', Stu.Gesch.nA (Senjata Serbu Tipe Baru). Alutsista yang baru ini akan dipersenjatai dengan meriam kaliber 7,5 cm KwK L/70 dan dilindungi dengan lapisan baja pada area depan dengan ketebalan 100 mm dan lapis baja bagian samping samping dengan ketebalan 40 hingga 50 mm. Tank perusak ini dirancang untuk memiliki tinggi serendah mungkin, kecepatan tertinggi 25 km/jam, ground clearance 500 mm, dan berat hingga 26 ton. Proposal persenjataan tambahan mencakup meriam kaliber 10,5 cm dan 15 cm untuk peran pendukung infanteri, tetapi kedua proyek ini tidak pernah terlaksana.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Fiat B.R.20 Cicogna)

Sekilas, pilihan yang jelas adalah menggunakan kembali kendaraan StuG III untuk tujuan ini guna mengurangi waktu pengembangan dan menggunakan kembali komponen yang sudah diproduksi. StuG III, meskipun tidak dirancang untuk peran khusus tersebut, tampil sangat baik saat digunakan dalam peran anti-tank berkat persenjataannya yang lebih baik. Meriam laras pendek 7,5 cm L/24 diganti dengan meriam 7,5 cm L/43, dan kemudian, meriam L/48 yang diproduksi secara massal. Senjata ini terbukti lebih dari mampu menghancurkan sebagian besar target musuh pada jarak lebih dari 1 km.

Demikianlah artikel tentang Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kedua). Artikel ini bersambung ke bagian ketiga dengan judul “Tank Perusak Jagdpanzer IV, Penghancur Tank Andalan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Ketiga)", semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menghibur rekan-rekan semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

1. World War II Tank
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Perang_Dunia_II
#Tank_Perusak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar