Pages

Sabtu, 09 Agustus 2025

Gloster Meteor, Pesawat Tempur Jet Pertama Inggris Yang Lahir di Era Perang Dunia II (Bagian Keempat)


Gloster Meteor, Pesawat Tempur Jet Pertama Inggris Yang Lahir di Era Perang Dunia II
Pesawat Tempur Jet Gloster Meteor
militerbanget.blogspot.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 9 Agustus 2025

Sambungan dari Bagian Ketiga

Sepak Terjang Pesawat Gloster Meteor di Konflik Semenanjung Korea

Dalam perjalanan evolusi pesawat jet tempur Meteor, pabrikan Gloster juga memperkenalkan varian untuk pesawat tempur malam dan pengintai. Varian Meteor F.8 juga turut dilibatkan pada misi tempur yang luas oleh militer Australia selama Perang Korea. Meskipun performa pesawat ini kalah jauh jika dibandingkan dengan pesawat MiG-15 yang lebih baru dengan konfigurasi sayap menyapunya atau jika dibandingkan dengan pesawat tempur jet milik Amerika, North American F-86 Sabre, Meteor tetap mampu menunjukkan keganasannya pada saat memikul peran dukungan darat. Selama konflik semenanjung Korea, Meteor berhasil menembak jatuh enam MiG (kemungkinan MiG-15) dan melumat lebih dari 1.500 kendaraan dan 3.500 bangunan dengan mencatatkan kehilangan sekitar 30 unit pesawat. Pada pertengahan 1950-an, Meteor secara bertahap mulai digeser dari pesawat operasional garis depan Angkatan Udara Inggris, dan posisinya digantikan oleh pesawat tempur Supermarine Swift dan Hawker Hunter yang lebih modern.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) SAGEM Sperwer)

Gloster Meteor, Pesawat Tempur Jet Pertama Inggris Yang Lahir di Era Perang Dunia II
Pesawat Tempur Jet Gloster Meteor
militerbanget.blogspot.com

Negara Pengguna Pesawat Tempur Gloster Meteor

Meteor tetap berada dalam jajaran alutsista RAF hingga tahun 1980-an, tetapi dalam peran sekunder seperti pesawat latih target atau pesawat pengisi (untuk menambah jumlah jam terbang, biasanya pilot akan secara teratur melakukan terbang solo dengan pesawat non garis depan). Selama masa produksinya, total 3.947 unit Meteor telah diproduksi dan Sebagian besar dari jumlah tersebut diekspor. Beberapa negara pengguna pesawat ini selain Inggris adalah Denmark, Belanda, Belgia, Israel, Mesir, Brasil, Argentina, dan Ekuador. Pada saat Krisis Terusan Suez tahun 1956, Meteor milik Israel berhasil menembak jatuh dua unit De Havilland Vampire milik Mesir. Meteor dari berbagai varian tetap berada dalam inventaris alutsista garis depan pada angkatan udara beberapa negara hingga akhir tahun 1970-an dan 1980-an.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Ringan / Light Tank Series – M3)

Gloster Meteor, Pesawat Tempur Jet Pertama Inggris Yang Lahir di Era Perang Dunia II
Pesawat Tempur Jet Gloster Meteor
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Tempur Jet Gloster Meteor (Meteor F.8)


Karakteristik umum
Kru: 1
Panjang: 44 kaki 7 inci (13,59 m)
Lebar sayap: 37 kaki 2 inci (11,33 m)
Tinggi: 13 kaki 0 inci (3,96 m)
Luas sayap: 350 kaki persegi (33 m2)

Airfoil: 
Pangkal sayap: EC (12.5) 40/0640
Ujung: EC1040/0640

Berat kosong: 10.684 lb (4.846 kg)
Berat kotor: 15.700 pon (7.121 kg)

Dapur pacu: 2 × mesin turbojet aliran sentrifugal Rolls-Royce Derwent 8, daya dorong masing-masing 3.600 lbf (16 kN)

Gloster Meteor, Pesawat Tempur Jet Pertama Inggris Yang Lahir di Era Perang Dunia II
Pesawat Tempur Jet Gloster Meteor
militerbanget.blogspot.com

Performa
Kecepatan maksimum: 600 mph (970 km/jam, 520 knot) pada ketinggian 10.000 kaki (3.000 m)
Kecepatan maksimum: Mach 0,82 (Sekitar 950 km/jam)
Jarak jelajah: 600 mil (970 km, 520 mil laut)
Elevasi operasional maksimum: 43.000 kaki (13.000 m)
Kecepatan pendakian: 7.000 kaki/menit (36 m/s)
Waktu menuju ketinggian: 30.000 kaki (9.100 m) dalam 5 menit
Beban sayap: 44,9 lb/kaki persegi (219 kg/ m2)
Dorongan/berat: 0,45

Persenjataan
Senjata tetap: 4 × 20 mm meriam Hispano MkV
Roket: Terdapat pylon di bawah sayap luar yang dapat menampung hingga enam belas unit roket RP-3 "60 lb" atau delapan unit roket HVAR 5 inci 
Bom: dua unit bom seberat 1000 pon (450 kg)

Catatan Tambahan:
Krisis Suez (1956) adalah krisis multinasional di Timur Tengah yang meletus pada tanggal 26 Juli 1956 ketika Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser, menasionalisasiTerusan Suez dari tangan Prancis dan Inggris. 

Krisis Suez dipicu oleh keputusan Amerika dan Inggris untuk tidak mendanai proyek Pembangunan Mesir Bendungan Tinggi Aswan, sebagaimana yang dijanjikan, sebagai respons terhadap hubungan Mesir yang semakin erat dengan Cekoslowakia komunis dan Uni Soviet. Nasser membalas keputusan Amerika dan Inggris tersebut dengan mengumumkan kondisi darurat militer di zona kanal dan mengambil alih kendali Perusahaan Terusan Suez, dan berencana untuk mengalihkan dana dari bea kapal-kapal yang melewati kanal tersebut untuk membiayai pembangunan bendungan dalam waktu lima tahun. Inggris dan Prancis khawatir Nasser akan menutup terusan tersebut dan memutus pengiriman minyak bumi yang dikapalkan dari Teluk Persia ke Eropa Barat. Ketika upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis gagal, Inggris dan Prancis diam-diam mempersiapkan aksi militer untuk merebut kendali atas terusan tersebut dan, jika memungkinkan, menggulingkan Nasser. Mereka menemukan sekutu yang siap sedia di Israel, yang permusuhannya terhadap Mesir diperburuk oleh pemblokiran Selat Tīrān (di muara Teluk Aqaba) oleh Nasser dan banyaknya serangan oleh pasukan komando yang didukung Mesir ke Israel selama periode 1955 - 1956.

Pada tanggal 29 Oktober 1956, 10 brigade Israel menyerbu Mesir dan bergerak menuju kanal, mengalahkan pasukan Mesir. Inggris dan Prancis, mengikuti rencana mereka, menuntut agar pasukan Israel dan Mesir mundur dari kanal, dan mereka mengumumkan bahwa mereka akan campur tangan untuk menegakkan gencatan senjata yang diperintahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tanggal 5 dan 6 November, pasukan Inggris dan Prancis mendarat di Port Said dan Port Fuad dan mulai menduduki zona kanal. Langkah ini segera disambut oleh meningkatnya oposisi di dalam negeri dan oleh resolusi-resolusi yang disponsori AS di PBB (yang sebagian dibuat untuk melawan ancaman intervensi Soviet), yang dengan cepat menghentikan aksi Inggris-Prancis. Pada tanggal 22 Desember, PBB mengevakuasi pasukan Inggris dan Prancis, dan pasukan Israel mundur pada bulan Maret 1957.

Nasser muncul dari Krisis Suez sebagai pemenang dan pahlawan bagi perjuangan nasionalisme Arab dan Mesir. Israel dilarang untuk melintasi terusan tersebut, tetapi berhasil mendapatkan kembali hak pelayaran di Selat Tīrān. Inggris dan Prancis, yang kurang beruntung, kehilangan sebagian besar pengaruh mereka di Timur Tengah akibat peristiwa tersebut.

Artikel asli ditulis oleh Liviu Stoica.

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
1. History Of Jet Warplane
2. Beberapa sumber lain

Tag:
#Alutsista
#Inggris
#Pesawat
#Pesawat_Tempur
#Pesawat_Tempur_Jet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar