Pages

Jumat, 26 April 2019

Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Armstrong Whitworth Whitley


Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Kemayoran, Jakarta, Jum'at, 26 April 2019

Pesawat Pembom Armstrong Whitworth Whitley dirancang berdasarkan spesifikasi yang diterbitkan oleh Kementrian Udara Inggris dengan kode B.3/34. Spesifikasi tersebut mengharuskan pesawat terbuat dari logam seluruhnya, memiliki dua mesin, bersayap tunggal, dan roda pendaratan utama yang bisa dilipat. Pembom ini terbang perdana pada tanggal 17 Maret 1936 dan dioperasikan oleh Royal Air Force pada bulan Maret 1937, sekaligus menjadi salah satu pembom berat malam hari RAF dan pesawat RAF pertama yang bodynya berkonstruksi stressed skin.

Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Sudut pemasangan (Angle of Incidence) sayap yang tinggi pada sayap membuat pesawat ini mengalami efek nose down (kecenderungan menukik) pada saat terbang. Saat periode “Perang Palsu” (Phoney War) pada awal Perang Dunia ke II, Pesawat ini mendapat tugas unik, dimana pesawat ini diberi tugas untuk menjatuhkan pamflet propaganda di atas kota-kota Jerman, dengan tujuan untuk mengakhiri perang dengan segera. Cara ini terbukti tidak efektif, ironisnya, banyak dari pesawat pembom ini yang ditembak jatuh oleh system pertahanan udara milik Jerman.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Ringan / Light Tank - PzKpfw I)

Pada tanggal 19 Maret 1940, pesawat pembom ini menjatuhkan bom pertama di wilayah Jerman pada Perang Dunia ke II, saat menyerang pangkalan pesawat amphibi Hornum, di pulau Sylt. Pesawat Whitley, Wellington, dan Hampden tergolong ke dalam pembom ringan bila dibandingkan dengan pesawat berikutnya yang memperkuat Bomber Command, yang kemudian menjadi tulang punggung kekuatan pembom ofensif Inggris.

Ketika banyak dari pesawat ini yang ditembak jatuh pada periode musim dingin 1940-1941, serta munculnya pesawat pembom berat bermesin empat, mengakibatkan ditariknya pesawat ini dari tugas garis depan, dan dialihkan ke tugas Coastal Command, untuk melaksanakan tugas patroli maritim, yaitu mengawasi dan menjejak kapal selam milik Jerman (U-Boat) yang mengancam pantai Prancis. Tugas Coastal yang sukses untuk pertama kalinya adalah ketika pesawat Whitley VII dari Squadron No. 502 berhasil menenggelamkan  kapal selam Jerman U-206 pada November 1941. Pesawat tersebut berhasil menjejak kapal selam Jerman karena pesawat ini dilengkapi dengan radar Air to Surface Vessel (ASV) yang terbilang modern untuk ukuran saat itu.

Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Whitley I dikirim ke RAF saat Whitley II dilengkapi dengan dua tahap supercharger pada mesinnya. Mark III merupakan produksi kedua, walaupun sepintas varian ini mirip dengan Mark II, pesawat ini diberi perlengkapan tambahan berupa turet “dutsbin” di bagian bawah pesawat, yang dilengkapi dengan sepasang senapan mesin kaliber 7.7mm. Dan versi Mark III juga memiliki kapasitas angkut bom yang lebih besar dibanding pendahulunya. Sebanyak 40 unit produksi kedua diselesaikan dan berlanjut dengan Whitley IV yang memiliki dapur pacu mesin Rolls Royce Merlin yang lebih kuat serta penambahan pada kapasitas bahan bakarnya.

Versi Mark V secara dimensi sangat mirip dengan Mark IV. Perbedaan paling mencolok adalah pada penggunaan turet powered tail turet tipe Nash dan Thompson yang bersenjatakan empat pucuk senapan kaliber 7.7mm yang menggantikan turet manual. 

Dari pengalaman yang didapat saat pertempuran, maka beberapa perubahan dibuat untuk memaksimalkan performa pesawat ini, diantaranya perubahan pada panjang badan bagian belakang yang dipanjangkan 38 cm untuk meningkatkan sudut tembak penembak belakang. Perubahan lainnya meliputi perubahan bentuk pada sirip tegak, penambahan peralatan de-icing, dan penambahan kapasitas bahan bakarnya.

Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Whitley VII dibuat khusus untuk Coastal Command untuk tugas maritim, VII dilengkapi radar ASV Mark II dan dapat dibedakan dari versi lainnya karena memiliki empat dorsal radar mast di atas badan bagian belakang dan banyak antena yang terpasang. Model ini memiliki kru keenam dan tambahan tangki bahan bakar di ruang bom dan badan pesawat. Dibandingkan versi awal yang jarak terbangnya 2.011 km, versi dapat mencapai jarak 3.700 km.

Versi awal untuk Bomber Command segera dinonaktifkan sejak tahun 1942 dan hanya digunakan sebagai pesawat latih dan penarik glider, digunakan untuk pelatihan pasukan lintas udara untuk D-Day. Periode tahun 1942-1943, 15 unit Whitley Mark V diberikan kepada BOAC dan dipasang regristrasi sipil untuk melayani penerbangan kargo rute Gibraltar Malta. 

Beberapa Whitley digunakan oleh Fleet Air Arm sampai tahun 1946 sebagai sarana pelatihan terbang, juga untuk mempelajari kinerja dari mesin Merlin dan sistem tranfer bahan bakarnya.

(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: Tank Tempur Ringan / Light Tank - PzKpfw II)

Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Varian


Mengikuti kedua purwarupa (K4586 dan K4587), saat pecahnya perang, RAF memiliki 207 unit pesawat Whitleys yang operasional mulai dari tipe Mk I hingga Mk IV, dengan versi yang ditingkatkan sebagai berikut:

Mk I

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 188. Mempergunakan mesin 795 hp (593 kW) Armstrong Siddeley Tiger IX mesin radial berpendingin udara, 4 derajat dihedral dimasukkan ke dalam setiap panel sayap luar, dengan pesawat sebelumnya yang dimodifikasi secara retrospektif: diproduksi sebanyak 34 unit.

Mk II

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 197 (beberapa Tipe 220). Didukung oleh 920 hp (690 kW) mesin Tiger VIII dua kecepatan supercharged: diproduksi sebanyak 46 unit.

Mk III

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 205. Didukung oleh mesin Tiger VIII, menara ventral "tempat sampah" yang dapat ditarik dan dipasang di belakang akar sayap yang dipersenjatai dengan dua senapan mesin 0,303 in (7,7 mm), pintu ruang bom yang dioperasikan secara hidraulik dan kemampuan untuk membawa bom yang lebih besar: diproduksi sebanyak 80 unit.

Mk IV

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 209. Didukung oleh 1.030 hp (770 kW) Rolls-Royce Merlin IV mesin berpendingin cair inline, peningkatan kapasitas bahan bakar, transparansi yang lebih luas terhadap sasaran bom, ekor yang dioperasikan secara manual dan turet ventral yang dapat ditarik diganti dengan turret bertenaga Nash & Thompson yang dilengkapi dengan empat turret bertenaga Nash & Thompson yang dilengkapi dengan empat turret 0,303 in (7,7 mm) senapan mesin Browning, diproduksi dari 1938: diproduksi sebanyak 33 unit.

Mk IVA

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 210. Varian Mk IV yang ditenagai 1.145 hp (854 kW) mesin Merlin X dibuat dengan memasang mesin Merlin X pada Mk IV terakhir pada jalur produksi: diproduksi sebanyak 7 unit.

Mk V

Pesawat Armstrong Whitworth Whitley Tipe 207. Versi produksi masa perang utama berdasarkan Mk IV, modifikasi sirip bermata lurus, penghilangan tepi-tepi terdepan, buritan ekor pesawat atau empennage diperpanjang 15 in (381 mm) untuk meningkatkan bidang tembakan penembak ekor. [2 ] Pertama terbang pada Desember 1938, produksinya berhenti pada Juni 1943: diproduksi sebanyak 1.466 unit.

Mark VI

Usulan Pratt & Whitney G.R.1830 Versi Twin Wasp yang didukung Mk V jika terjadi kekurangan produksi Merlin: tidak ada yang diproduksi.

Mark VII

A.W. Tipe 217. Dirancang untuk layanan dengan Coastal Command dan membawa anggota awak keenam, yang mampu melakukan penerbangan jarak jauh (2.300 mi / 3.700 km dibandingkan dengan 1.250 mi / 2.011 km versi awal) yang memiliki tangki bahan bakar tambahan yang dipasang di bay bom dan badan pesawat , dilengkapi dengan radar Air to Surface Vessel (ASV) untuk patroli anti-pengiriman dengan tambahan empat tiang radar dorsal stickleback dan antena lainnya: diproduksi sebanyak 146 unit.

Pesawat Pembom Medium/Medium Bomber
Armstrong Whitworth Whitley
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Pesawat Pembom Armstrong Whitworth Whitley Mark V


Asal Negara: Inggris
Tipe Pesawat: Pesawat Pembom Medium 2 Mesin
Terbang Perdana: 17 Maret 1936  
Kru: Enam Kru (pilot, navigator/bombardier, radio operator, nose and dorsal gunners)
Bobot: 8.785 kg (Kosong), MTOW: 15.209 kg

Dimensi 

Panjang Pesawat: 21,5 m 
Bentangan sayap: 25,60 m
Tinggi: 4.75 m
Wing Area: 105.63m2

Persenjataan 

1 X senapan mesin MAC 1934 kaliber 7,7mm di hidung 
4 X senapan mesin kaliber 7,7mm di ekor
Muatan bom sampai dengan 3.178 kg

Mesin: 2 X Rolls Royce 1145hp Merlin X Piston engines 1,145 hp (854 kW) each

Performa  

Kecepatan maksimum: 357 km/jam
Elevasi maksimum: 7.930 m
Kecepatan menanjak: 244 m/menit
Radius tempur maksimum: 2.654 km

Demikianlah artikel tentang Pesawat Pembom Medium / Medium Bomber Armstrong Whitworth Whitley, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. 

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh.blogspot.com

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe.com

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di: pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista di: kilas-copas.blogspot.com

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang berbagai hal di: portal-lambe-receh.blogspot.com

Baca juga berbagai artikel menarik tentang berbagai misteri dan hal-hal yang diluar akal sehat di: portal-kisah.blogspot.com

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber: 

1. Wikipedia
2. PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)

Tag:
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer , #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #anjay, #tik-tok, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana, #Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia, #pangkalan militer pubg, #militer Indonesia 2020, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV, #Covid-19, Vaksin Covid-19, #Corona Virus, #Virus, #Isolasi Mandiri, #OTG (Orang Tanpa Gejala), #lockdown, #PPKM, #varian-Delta, #Sinovac, #AstraZeneca, #Pfizer-BioNTech, #Moderna, #Sinopharm, #Jhonson & Jhonson, #CanSino, #Omicron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar