Pages

Kamis, 12 Juli 2018

Tank Perusak / Tank Destoyer - M50 Ontos


Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Cileduk, Tangerang, Banten, Kamis, 12 Juli 2018

Pertengahan tahun 1950-an, Amerika Serikat mengembangkan tank perusak (tank destroyer) M50 Ontos (bahasa Yunani untuk “Thing”) sebagai usaha awal untuk menyediakan senjata hebat yang mudah dan cepat digelar dan memiliki mobilitas tinggi serta dapat diangkut oleh pesawat angkut untuk mendukung pasukan lintas udara. 

Basisnya adalah casis tank eksperimental T55/T56, yang dikombinasikan dengan turet berdimensi kecil yang berbentuk piramid, yang dipasangi dengan enam recoilless rifle (RCR) M40A1 kaliber 106mm, dengan konfigurasi tiga tabung peluncur pada setiap sisi kendaraan. Senjata ini mampu menembakkan amunisi tipe HEAT (High Explosive Anti Tank) atau amunisi anti personel.


Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Sistem pengarah atau penuntun bidikan senjata ini menggunakan Spotting Rifle yang terpasang di atas tank, ditembakkan pertama kali untuk mengetahui jarak dan arah ke target sasaran, setelah itu baru enam RCR ditembakkan, baik mode tembakan satu per satu atau enam sekaligus.

Ontos memiliki bobot operasional 8,64 ton, diawaki oleh tiga orang kru, dapur pacunya menggunakan mesin Chrysler V8, yang mampu menghela tank perusak ini sampai dengan kecepatan tertinggi 48 km/jam, dan jarak tempuh maksimumnya adalah 241 km.


Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Tetapi ternyata, tank perusak ini terbukti memiliki seabreg kekurangan, yang berimbas pada singkatnya masa operasional tank destroyer ini, diantara sekian banyak kekurangan tersebut antara lain: Juru meriam rentan tertembak oleh pihak lawan saat mengisi ulang senjata utama, karena harus keluar dari tank, dan amunisi RCR ternyata tingkat akurasinya rendah, dan juga semburan hebat dan berbahaya saat roket RCR ditembakkan. Belum lagi diperparah dengan lapisan proteksinya yang tipis, mudah dijebol oleh senjata anti tank seperti RPG.

Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Ontos dianggap sebagai produk yang gagal, diproduksi hanya sedikit, sekitar 300 unit, dan hanya beroperasi dalam waktu yang singkat pada Perang Vietnam, digunakan oleh pasukan darat dalam sistem operasi mode artileri di pangkalan sementara. 

Pada tahun 1966, mesinnya ditingkatkan dayanya menjadi 134,2 kW/180 hp, tetapi ternyata tak banyak merubah performanya secara keseluruhan.


Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Tank perusak ini segera di non aktifkan pada tahun 1970, dan posisinya digantikan oleh tank ringan lain yang lebih superior dalam hal senjata maupun proteksinya.

Secara umum, tank perusak ini tak lebih dari tank eksperimental dengan masa operasional dalam perang yang sangat singkat.

Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Spesifikasi Tank Perusak / Tank Destoyer M50 Ontos


Asal negara: Amerika Serikat
Operasional aktif: 1955
Kru: 3 Orang
Bobot: 8.641 kg/8,64 ton

Dimensi 

Panjang: 3,83 m  
Tinggi: (over turret hutch) 2,13 m 
Lebar: 2,60 m

Persenjataan
Senjata utama: 6 x 106mm recoilless rifle
Senjata sekunder: 1x7,62mm machine gun

Armor: maximum 13 mm
Mesin: General Motors 302 V6 petrol, 108,1 kW/145hp

Tank Perusak/Tank Destroyer
M50 Ontos
militerbanget.blogspot.com

Performa  

Kecepatan maksimum: 48 km/jam 
Jarak jelajah maksimum: 241 km

Demikianlah artikel yang berjudul "Tank Perusak / Tank Destoyer - M50 Ontos", semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di: pustakasenjatadanfotografi

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista di: kilas-copas

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang berbagai hal di: portal-lambe-receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang berbagai misteri dan hal-hal yang diluar akal sehat di: portal-kisah

Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
ENSIKLOPEDIA DUNIA “TANK” – GEORGE FORTY
Edisi terbitan Lorenz Book, dicetak oleh AnnessPublihing Ltd.
www.lorenzbook.com
www.annesspublishing.com

Anti Submarine Warfare Airplane/Pesawat Anti Kapal Selam-S-3 Viking (Bagian Pertama)


Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Cileduk, Tangerang, Banten, Kamis, 12 Juli 2018

Kembali pada artikel tentang militer, kali ini yang akan diulas adalah, salah satu pesawat terbang yang memiliki fungsi sebagai pesawat anti kapal selam, racikan dari negara Amerika Serikat, dan diproduksi oleh Lockheed. Kalau dalam artikel sebelumnya, yang kita bahas adalah dari jenis helikopter (Ka-25 "Hormone" contohnya), kali ini yang kita ulas adalah dari tipe pesawat terbang.


Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Pabrik pesawat terbang Lockheed memang terbilang memiliki reputasi tinggi dalam menelurkan pesawat terbang antikapal selam (Anti-Submarine Warfare/ASW). Disamping membuat pesawat P-3 Orion yang desain awalnya adalah berupa pesawat penumpang Lockheed Electra, maka pesawat antikapal selam yang lain adalah S-3 Viking, yang dibuat atas pesanan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk ditempatkan di kapal induk. Kelahiran S-3 Viking, yang ditenagai oleh mesin jet ini, dimaksudkan untuk menggantikan pesawat S-2 Tracker buatan Grumman.


Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

S-3 Viking telah dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat lebih dari 30 tahun, sejak ia pertama kali digelar pada 20 Februari 1974. Berbeda dengan pesawat-pesawat tempur lain yang sering dipublikasikan kehebatannya, maka S-3 Viking ini nyaris tidak pernah mendapat sorotan. Namun, dibalik itu semua, peran yang dimainkan tak kalah pentingnya dalam menangkal setiap ancaman lawan.


Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Secara umum, misi yang biasa diemban pesawat S-3 Viking terdiri atas tiga bagian, yaitu:

A. Surface Search and Control (SSC)
B. Strike Warfare.
C. Anti Submarine Warfare.

Sesuai dengan misi yang diembannya, pesawat bermesin dua ini dilengkapi dengan sensor Magnetic Anomaly Detection (MAD) Texas Instruments ASQ-81 untuk melacak keberadaan kapal selam dalam air. 

Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Disamping itu, dibawa pula piranti Electronic Surveilance Measures (ESM) IBM AN/ALR-47, Forward Looking Infrared (FLIR) Texas Instruments OR 89/AA Pulse-Compressed Digital Radar Texas Instruments APS-116 dan sonobuoys sebanyak 60 buah, serta ditunjang dengan Navi Tactical Data System Link-11. Aneka ragam alat sensor tersebut masih didukung lagi dengan kemampuan S-3 viking untuk menggotong berbagai persenjataan yang meliputi rudal Harpoon, torpedo, ranjau, roket, bom biasa serta bom cluster. 

Efektifitas S-3 Viking dalam melacak dan menyerang kapal selam akan semakin meningkat bila pada setiap operasi, dipadukan dengan kapal permukaan serta aset kekuatan udara lain, contohnya helikopter SH-3, SH-60, ataupun P-3C Orion.

Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Jumlah awak pesawat yang dibawa Viking sebanyak empat orang. Mereka terdiri dari seorang pilot atau juga dijuluki sebagai Naval Aviator, dua orang Naval Flight Officer (Cotac dan Tacco) dan seorang awak udara Angkatan Laut atau Senso. Senso merupakan satu-satunya awak Viking yang dilengkapi dengan kursi lontar.

Sebelumnya, seorang senso telah dilatih secara ekstensif agar dapat manganalisis hal yang berkaitan dengan tanda-tanda akustik. Tugas utama Senso adalah untuk mengkonfigurasikan prosesor data akustik agar bekerja secara maksimum, serta menganalisis tanda-tanda akustik sasaran untuk diklasifikasi, ditentukan lintasan, kecepatan, dan kedalamannya. Ia pula yang bertugas sebagai penerus informasi visual. Contohnya, adalah menunjukkan posisi buoy, atau apabila yang digunakan buoy aktif, maka yang diinformasikan adalah jarak serta kecepatan Doppler.

Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Tacco (Tactical Coordinator) ditugaskan untuk mengkoordinasikan setiap misi berdasarkan parameter-parameter tertentu, yakni berupa kemampuan pesawat, situasi taktis, dan beban kerja serta pengalaman masing-masing awak. Disamping itu, Tacco juga yang mengerjakan tugas untuk melepaskan buoy serta menentukan arah pesawat untuk menuju buoy selanjutnya, atau menentukan posisi melepaskan senjata.

Tugas seorang Cotac adalah sebagai kopilot dan membantu Tacco. Karena S-3 pada awalnya dirancang sebagai pesawat yang diawaki dua orang pilot, maka Cotac juga dilengkapi dengan instrument dan sistem kendali penerbangan yang sama dengan pilot. Selama masa pendidikan, Cotac dilatih untuk melakukan pengamatan udara, navigasi radar pada ketinggian rendah, pengeboman, serta manuver pertempuran udara.


Pesawat Anti Kapal Selam S-3 Viking
militerbanget.blogspot.com

Lantaran mengemban tugas sebagai ASW, S-3 mau tak mau harus banyak melakukan terbang rendah sembari dikombinasikan dengan operasi-operasi yang terkoordinasi dengan kapal-kapal permukaan, serta dengan pesawat terbang lainnya. Disini, disamping juga membantu pilot dalam mencermati tentang kecepatan dan ketinggian pesawat, Cotac juga menjaga agar hubungan dengan unit-unit udara lainnya tetap berjalan.

Dalam membantu tugas Tacco, tugas yang dilakukan Cotac bergantung pada masing-masing beban kerja mereka. Biasanya, kerja yang ia lakukan adalah menangani sensor-sensor non-akustik serta melakiukan komunikasi taktis.


Demikianlah artikel tentang Anti Submarine Warfare Airplane/Pesawat Anti Kapal Selam-S-3 Viking (Bagian Pertama), semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di: portal-receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di: trisoenoe

Artikel dialih bahasa dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Sumber: 
Majalah Teknologi dan Strategi Militer (TSM)
Wikipedia
Beberapa sumber lain