Pages

Selasa, 13 Februari 2018

Si Pelumat Panzer - Pesawat Anti Tank - Serang Darat / Anti Tank - Close Support - Heinschel Hs-129 Panzerknacker - Bagian 1


Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Kemayoran, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018

Kembali pada materi tentang alutsista jaman Perang Dunia Ke II, dan masih ada hubungannya dengan Tank, alutsista yang akan saya postingkan kali ini adalah pesawat anti tank atau lebih dikenal dengan tank booster. Pesawat racikan dari Nazi Jerman ini sangat terkenal pada masanya! Walaupun kecepatannya tergolong rendah, dan memiliki profil yang kurang aerodinamis, serta terkesan kurang "gahar", namun, pesawat ini memiliki reputasi yang cukup disegani kala itu. 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Dipersenjatai dengan kanon kaliber 75mm, dijamin, tank-tank musuh akan luluh lantak dihajar 1 atau 2 proyektil dari senjata ini. Seperti kita ketahui, kendaraan tempur jenis tank memang memiliki proteksi yang cukup kuat, terutama pada bagian depan dan turret, namun proteksinya tidak terlalu kuat pada bagian atas, terutama bagian dari kap mesin, yang memang dirancang tipis (bahkan terkadang hanya ditutup dengan besi ram/besi berlubang) agar dapat melepaskan panas dengan baik sehingga mesin tidak overheat alias kepanasan, dan bagian inilah yang disasar oleh pesawat jenis ini. 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Pesawat HS-129 ini merupakan pesawat penyapu tank yang andal, sehingga dikenal sebagai Panzerknacker. Latar belakang penciptaannya adalah meneruskan motto penggunaan pesawat udara sebagai salah satu bagian pertempuran di matra darat dan sebagai penghancur moral pasukan musuh di darat. 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Motto ini sangat lazim digunakan pada tahun 1930-an. Hs-129 dilengkapi dengan kanon kaliber 75mm di hidung pesawat yang mampu menembus lapisan baja yang tebal. Walupun ampuh, sebenarnya kemampuannya masih kalah dengan pesawat sejenis yang dikembangkan oleh focke Wulf. Hanya karena biaya produksinya lebih murah dan dimensi pesawat lebih kecil, Hs-129 menjadi prioritas dan FW sebagai back up. Beberapa varian Hs-129 adalah Hs-129 A-0, Hs-129 B-1, Hs-129 B-2, Hs-129 B3, dan Hs-129 C.

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Pada pertengahan 1930-an, militer Jerman, serta seperti halnya militer di negara-negara lain, telah mengetahui kehebatan pesawat serang darat sebagai penghancur jalur logistik dan material, sebuah tugas di mana target sering tidak mendapat perlindungan yang memadai. Untuk target taktis bernilai tinggi dan terlindungi dengan baik, pesawat pembom tukik seperti Junkers Ju-87 Stuka menjadi andalan utama untuk menghancurkannya.

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Namun, pengalaman Legiun Kondor Jerman selama Perang Saudara Spanyol (1936-39) membantah gagasan ini. Meskipun itu dilengkapi dengan tipe yang tidak cocok dengan peran itu, seperti Henschel Hs 123 dan Heinkel He 112 versi bersenjata meriam, Legiun Kondor membuktikan bahwa pesawat serang darat adalah senjata yang sangat efektif. Hal ini menyebabkan dukungan dalam Luftwaffe untuk penciptaan pesawat yang didedikasikan untuk peran ini, dan Reichsluftministerium (RLM; "Kementerian Udara Reich") meminta tender untuk pesawat dengan fungsi yang spesifik sebagai pesawat serang darat.

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Diperkirakan bahwa sumber utama kerusakan pada pesawat semacam itu adalah tembakan senjata ringan dari bawah, yang berarti bahwa pesawat harus memiliki lapis baja yang baik di sekitar kokpit dan mesinnya. Perlindungan serupa juga diperlukan di kanopi, dalam bentuk kaca lapis baja setebal 75 mm (2,95 in). 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Pesawat itu diharapkan akan menyerang di elevasi rendah, terbang lurus, sehingga kokpit harus ditempatkan sedekat mungkin dengan hidung, untuk memaksimalkan visibilitas targetnya. Tetapi, ternyata proses pembuatan pesawat ini tidak berjalan mulus, hambatan lain justru dari kebijakan dari RLM. 

RLM bersikeras bahwa pesawat tersebut harus menggunakan mesin yang tidak diperuntukkan bagi pesawat-pesawat prioritas, sehingga produksi mesin itu tidak akan mengganggu produksi mesin yang dianggap penting untuk perang. 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Hanya empat perusahaan yang diminta untuk mengajukan tender; tiga pengajuan diikuti dan hanya dua di antaranya yang dianggap layak dipertimbangkan: Satu berasal dari jenis pesawat pengintai Focke-Wulf yang ada, Fw 189, yang lain adalah Hens 129 all-new Henschel.

Purwarupa Hs 129 dirancang dengan proteksi yang berlebihan, sehingga pilot seperti duduk dalam kompartment baja yang membentuk seluruh area hidung pesawat, benar-benar menutup pilot hingga setinggi kepala. Bahkan kanopi terbuat dari baja, dengan hanya jendela kecil di sampingnya yang bisa dilihat dan dua balok kaca bersudut untuk kaca depan. 

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Untuk meningkatkan kemampuan lapisan baja untuk memantulkan peluru, sisi badan pesawat miring membentuk bentuk segitiga, sehingga hampir tidak ada ruang untuk bergerak secara leluasa. Sangat sedikit ruang tersedia di kokpit sehingga panel instrumen berakhir di bawah hidung di bawah kaca depan yang hampir tidak terlihat; beberapa instrumen mesin dipindahkan ke luar ke permukaan menghadap ke dalam mesin nacelles, seperti pada beberapa model pesawat tempur berat Messerschmitt Bf 110, dan senapan itu dipasang di luar di hidung.

Pesawat Henschel memiliki kelebihan berat sekitar 12% dengan mesin 8% kurang bertenaga, yang berakibat pada performa manuver yang buruk. Kontrol pesawat terbukti sangat sulit ketika kecepatan pesawat meningkat, dan dalam pengujian, purwarupa V2 jatuh ketika pilot tak mampu mengendalikan pesawat, saat pesawat diuji pada moda menukik singkat pada tanggal 5 Januari 1940. Rancangan Focke-Wulf terbukti juga tidak lebih baik. Kedua pesawat itu mengalami masalah pada kekurangan tenaga dengan mesin Argus As 410 berpendingin udara yang berujung pada buruknya performa pesawat tersebut.

Namun RLM merasa mereka harus melanjutkan dengan konsep dasar. Satu-satunya faktor penentu nyata antara kedua rancangan adalah bahwa Henschel lebih kecil dan lebih murah. Focke-Wulf ditempatkan pada prioritas rendah sebagai cadangan, dan pengujian dilanjutkan dengan Hs 129 A-0.

Pesawat Anti Tank - Serang Darat
Heinschel Hs-129 Panzerknacker
militerbanget.blogspot.com

Serangkaian peningkatan menghasilkan seri Hs 129 A-1, yang dipersenjatai dengan dua meriam MG 151/20 kaliber 20mm dan dua senapan mesin MG 17 kaliber 7,92mm (0,312 in.), bersama dengan kemampuan untuk membawa empat unit bom dengan masing-masing seberat 50 kg (110 lb) di bawah garis tengah badan pesawat.


Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh

Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi

Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista di laman kilas copas

Artikel dialih bahasa dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Tank

3 komentar: