![]() |
Pistol Mitraliur Submachine Gun - Type 79 militerbanget.blogspot.com |
Kediri, Tabanan, Bali, Senin, 12 Mei 2025
Selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II berakhir, Cina menikmati hubungan kerja yang sangat erat dengan Uni Soviet. Keuntungan dari hubungan ini termasuk akses ke peralatan militer Soviet yang jauh lebih maju daripada yang dapat diproduksi Tiongkok secara mandiri (pada saat itu). Banyak sekali lisensi senjata yang diberikan kepada Cina oleh Uni Soviet, dan sayangnya, Cina seringkali memproduksi senjata lisensi tersebut diluar kesepakatan, dan mengcopynya untuk diproduksi secara internal (bahkan mengekspornya keluar negeri) untuk keuntungannya sendiri.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Multirole Helicopter / Helikopter Multi Peran - Aerospatiale SE 316 Alouette III")
![]() |
Pistol Mitraliur/Submachine Gun - Type 79 militerbanget.blogspot.com |
Seiring berjalannya waktu, sebuah inisiatif dari dalam negeri muncul yang mendorong militer Cina untuk mulai merancang, mengembangkan, dan memproduksi secara massal persenjataan lokal yang dibuat dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Cina. Dan ternyata inisiatif ini sangat tepat, karena tak lama kemudian hubungan Soviet dan Cina mulai merenggang pada tahun 1950-an karena perbedaan pandangan politik dan ideologis, yang menyebabkan Perpecahan Tiongkok Soviet tahun 1960 (dan baru pulih pada tahun 1990-an). Namun, dalam kurun waktu itu, Tiongkok terus bekerja berdasar pada ilmu yang diperoleh dan mengembangkan berbagai alutsista dan salah satunya adalah pistol mitraliur Tipe 79.
Pistol mitraliur Type 79 dirancang sepanjang tahun 1970-an yang model pra produksinya (purwarupa awal) diperkirakan muncul pada tahun 1981. Produksi secara definitif kemudian dimulai pada tahun 1983.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pistol Mitraliur / Submachine Gun - Brugger & Thomet APC9")
![]() |
Pistol Mitraliur/Submachine Gun - Type 79 militerbanget.blogspot.com |
Senjata ini menjadi desain pistol mitraliur yang sangat konvensional dengan satu pengecualian utama, pistol mitraliur ini dirancang dengan mengadopsi sistem operasi gas (dengan bolt berputar – rotating bolt) sementara banyak pistol mitraliur lain umumnya mengadopsi sistem operasi blowback. Sistem operasi rotating bolt ini merupakan sistem operasi yang umum diaplikasikan pada senapan serbu dan senapan organik militer Cina lainnya yang ada saat itu, yang tentu saja berasal dari Soviet (termasuk senapan serbu Kalashnikov). Rotating bolt sengaja dipilih karena memiliki kelebihan, dimana sistem itu tidak bergantung pada perangkat kerja internal yang berat sehingga mampu menekan bobot keseluruhan serta membuat dimensi senjata menjadi lebih simple (kompak).
Demikianlah tadi artikel yang mengulas tentang pistol mitraliur alias submachine gun lansiran dari RRC (Republik Rakyat Cina). Artikel ini bersambung ke bagian kedua dengan judul: "Pistol Mitraliur (Submachine Gun) Type 79, Langkah Awal Kemandirian Cina Di Teknologi Persenjataan Ringan (Bagian Kedua)", semoga artikel ini dapat berguna dan bisa menambah khasanah literasi alutsista rekan-rekan semua.
Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh
Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe
Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi
Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
1. World Small Arm
3. Wikipedia
4. Beberapa sumber lain
Tag:
#Alutsista
#Cina
#Pistol_Mitraliur
#Submachine_Gun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar