![]() |
Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III militerbanget.blogspot.com |
Beraban, Tabanan, Bali, Senin, 3 Februari 2025
Tank perusak (Tank Destroyer) ini dapat dibilang sebagai alutsista yang cukup unik. Alutsista ini diciptakan karena kebutuhan yang sangat mendesak di front pada saat Perang Dunia II tengah berkobar, akhirnya Jerman menempuh jalur inovatif dan juga kreatif untuk menghadirkan senjata yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memanfaatkan apa yang tersedia pada saat itu, tank perusak ini menjelma menjadi alutsista yang sangat mematikan, serta mudah dan juga murah dalam hal produksi maupun operasional. Walaupun memiliki tingkat proteksi yang sangat minim, tank perusak ini bisa jadi senjata yang sangat mematikan apabila dipadukan dengan strategi yang tepat. Agar artikel ini dapat enak untuk dibaca, silahkan simak artikel sebelumnya yang berjudul: “Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keempat)”. Dan berikut ini adalah artikel kelanjutannya:
Catatan Opersional (termasuk catatan pertempuran)
Sebagian besar tank perusak Marder III dikirim ke Front Timur, tempat alutsista semacam ini sangat dibutuhkan oleh pasukan Jerman. Hampir sepertiga dari Marder III yang diproduksi akan dikirim ke Afrika Utara, memperkuat “DAK” (Deutsches Afrika korps) yang bertempur melawan tank-tank Inggris dan kemudian bahkan tank-tank milik Amerika.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Helikopter Serang / Attack Helicopter - Mil Mi-35")

Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III
militerbanget.blogspot.com
Front Afrika Utara

militerbanget.blogspot.com
Setelah serangan Italia yang gagal terhadap posisi Inggris di Mesir, Mussolini sangat ingin meyakinkan Hitler untuk mengirim bantuan militer kepada pasukannya yang hancur di Afrika. Awalnya, Hitler tidak tertarik dengan Mediterania, tetapi kemudian dia dengan berat hati memutuskan untuk membantu sekutunya dan mengirim pasukan lapis baja di bawah pimpinan Erwin Rommel (kemungkinan besar disebabkan karena Hitler tak ingin kehilangan kendali atas benua Afrika).
Jerman dengan cepat mengetahui bahwa senjata anti tank standar kaliber 3,7 cm dan 5 cm yang mereka miliki ternyata tidak mampu menghancurkan tank Matilda milik Inggris yang berlapis baja dengan baik (kecuali dari jarak tembak yang sangat dekat, yang mana sangat membahayakan bagi awak senjata itu sendiri). Sejumlah meriam PaK 36(r) kaliber 76,2 mm yang disita dan dimodifikasi juga dikirim ke garis depan Afrika Utara. Salah satu masalah besar dengan senjata ini adalah mobilitasnya yang rendah di garis depan di mana kecepatan sangat penting untuk keberhasilan. Beberapa solusi untuk masalah ini diuji, seperti Sd.Kfz.6 yang dipersenjatai dengan meriam PaK 36(r) 76,2 mm dalam turet berbentuk kotak dan half-track eksperimental yang dipersenjatai dengan meriam L/41 kaliber 7,5 cm.
Sebelum mengirim Marder baru ke Afrika, mereka perlu diadaptasi untuk bertugas di gurun Afrika. Pada bulan Maret 1942, satu Marder III dilengkapi dan diuji dengan filter pasir. Pengujian ini ternyata berhasil dengan baik dan kendaraan selanjutnya yang dikirim ke Afrika kemudian dilengkapi dengan filter ini. Jumlah kendaraan yang dikirim berkisar antara 66 hingga 117 unit (tergantung pada sumbernya).
Marder III pertama (6 kendaraan) tiba di Afrika Utara pada bulan Mei 1942, dengan yang terakhir tiba pada bulan November 1942. Marder III yang baru tiba digunakan untuk memperkuat dan melengkapi batalyon anti-tank dari Divisi Panzer ke-15 dan ke-21.
![]() |
Tank Perusak/Tank Destroyer - Marder III militerbanget.blogspot.com |
Pada akhir Oktober 1942, Divisi Panzer ke-15 memiliki sekitar 16 kendaraan Marder III. Semuanya dialokasikan ke Batalyon Anti-Tank ke-33, bersama dengan sejumlah senjata anti-tank 5 cm PaK 38. Setelah serangan Inggris di El Alamein pada akhir Oktober 1942, Batalyon Anti-Tank ke-33 diserang dengan hebat. Mereka berhasil menimbulkan beberapa kerusakan berat pada unit-unit terdepan Inggris tetapi juga menderita kerugian yang cukup besar. Hampir semua unit Marder III hancur, kecuali satu unit yang selamat.
(Baca juga artikel yang sangat menarik yang berjudul: "Pesawat Tempur Tanpa Awak / Unmanned Combat Aerial Vehicle - MQ-9 Reaper")
Pada September 1942, Batalyon Anti-Tank ke-39 dari Divisi Panzer ke-21 memiliki sekitar 17 meriam PaK 38 dan 18 unit Marder III yang dibagi antara dua Kompanien (1 dan 2). Ada sedikit informasi tentang partisipasi unit ini dalam Pertempuran Alam Halfa (Oktober-September 1942). Pada akhir Oktober 1942, selama serangan balik Inggris di El Alamein, semua 18 kendaraan Marder III dilaporkan masih beroperasi. Pada tanggal 25 Oktober, unit ini ditarik keluar menjadi cadangan. Keesokan harinya, Kompanie ke-2 dikirim ke utara untuk membantu menghentikan serangan Inggris sementara Kompanie ke-1 ditempatkan di selatan.
Demikianlah artikel tentang Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Kelima). Artikel ini bersambung ke bagian keenam dengan judul: "Tank Perusak / Tank Destroyer “Marder III” (Panzerjäger 38(t) für 7,62 cm PaK 36(r) (Sd.Kfz)), Andalan Pasukan Jerman Saat Perang Dunia II (Bagian Keenam)", semoga artikel ini bisa berguna bagi rekan-rekan semua.
Baca juga berbagai artikel menarik tentang khasiat dan manfaat buah dan sayuran di laman portal receh
Baca juga berbagai artikel menarik tentang fotografi dan juga berbagai hal lain di laman trisoenoe
Baca juga ulasan sekilas dari berbagai artikel menarik tentang alutsista dan fotografi di laman pustaka senjata dan fotografi
Artikel ini dialihbahasa, diadaptasi, dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
1. World War II Panzer
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain
Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Tank_Destroyer
#Perang_Dunia_II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar