Pages

Senin, 18 Januari 2021

Pesawat Tempur "Paling Populer" Di Dunia, F-16 Fighting Falcon


F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 18 Januari 2021

Predikat sebagai jet tempur terlaris saat ini masih dipegang oleh si elang besi buatan negeri Paman Sam ini, dengan mencatatkan lebih dari 4.400 unit sudah diserahkan pada pengguna. Banyak kelebihan yang disandang pesawat tempur yang punya nama julukan “Viper" ini. Dengan mengadopsi kanopi model gelembung (bubble), membuat ruang pandang (visibility) pilot sangat baik, bahkan disebut sebagai yang terbaik. 

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

F-16 juga menjadi pesawat pelopor yang menerapkan kemudi fly by wire. Pesawat ini juga mengaplikasikan rancangan aerodinamika yang cukup revolusioner untuk pesawat tempur, yaitu relaxed static stability yang membuat pesawat ini sangat lincah dalam bermanuver. Menurut satu sumber,  factor inilah yang menjadi penentu kemenangan kandidat YF-16 (purwarupa F-16) atas YF-17 dalam kompetisi lightweight fighter yang digelar USAF tahun 1970 an. 

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

Kandidat YF-17 sendiri akhirnya dimodernisasi dan dimodifikasi menjadi F/A-18. Karena hampir semua sistemnya menganut asas modular, jet tempur ini sangat mudah di upgrade dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik penggunanya. Dengan sedikit modifikasi saja, jet tempur ini bisa mengusung rudal antikapal Penguin buatan Norwegia ataupun rudal udara ke udara Python racikan Israel.

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

Berbagai varian F-16 telah menjadi kekuatan tempur udara berbagai negara di dunia. Varian paling mutakhir dari jet ini dimiliki oleh AU Uni Emirat Arab, F-16E/F (Block 60) Desert Falcon. Varian tercanggih ini dilengkapi IRSTS dan radar baru dari jenis “agile beam”. F-16 varian A, C dan E merupakan varian pesawat tempur berkursi tunggal, sedangkan varian B, D dan F berkursi ganda/tandem.

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.con

Mulai dari varian Block 30, pihak pabrikan menawarkan alternatif dapur pacu, bisa memakai Pratt & Whitney F-100 atau mengusung mesin General Electric F-110. Angkaatan Udara Amerika Serikat sebagai penguna terbesar, secara bertahap akan mulai mengganti F-16 ini dengan F-35 Lightning II.

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

Varian
Varian F-16 ditandai oleh nomor blok yang menandakan modernisasi yang signifikan. Blok ini mencakup varian kursi tunggal dan kursi ganda.

Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) relatif memiliki sedikit perbedaan. Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 unit Blok 1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi dengan hidung dicat hitam.

Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang saluran air.

Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai mengadopsi material alumunium. Metode pemasangan baru juga dilakukan: aluminium disekrup ke permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara perekatan pada pesawat sebelumnya.

Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 dengan ditambahkan stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada tahun 1996 ke Thailand. 

Indonesia memiliki varian ini sebanyak 12 unit. Pada bulan Februari 2020, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) sukses melakukan uji coba pesawat tempur F-16 A/B Block 15 hasil pembaruan yang dipiloti Dwayne "Pro" Opella di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. 

Pesawat tempur F-16 berhasil diperbarui dalam program Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) yang dilakukan TNI AU dibantu PT Dirgantara Indonesia. Proyek ini juga melibatkan Lockheed Martin, pengawas dari pabrik pesawat F-16 di Amerika Serikat. Program Falcon Star dan EMLU bertujuan untuk meningkatkan kemampuan airframe, avionic, dan armament system pesawat F-16 A/B Block 15, serta memaksimalkan usia pakainya menjadi 8.000 actual flying hours.

Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup mesin F100-PW-220 turbofans dengan kendali digital, kemamampuan menembakkan rudal AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta modernisasi pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. 214 pesawat dimodernisasi menjadi varian ini, ditambah dengan beberapa pesawat Blok 10.

Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45 Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN. Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740 kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.

F-16 C/D
Varian F-16 C/D adalah varian yang paling banyak diproduksi. Awalnya diperlengkapi dengan radar Westinghouse AN/APG-68, mesin Pratt & Whitney F100, versi-versi selanjutnya juga diperlengkapi dengan turunan radar AN/APG-68, dan juga radar phased array Northrop Grumman AN/APG-80, selain juga mesin General Electric F110 yang lebih bertenaga dibanding Pratt & Whitney F100. Beberapa Block terbaru juga diperlengkapi pod infra merah seperti LANTRIN, LITENING, dan SNIPER untuk memudahkan operasi malam hari, dan pemboman presisi di segala cuaca.

Block 25
Ini adalah varian pertama F-16 C/D dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984. Dibandingkan dengan F-16 A/B, versi ini diperlengkapi radar AN/APG-68 yang memungkinkan perbaikan kinerja untuk operasi malam hari. Selain juga memiliki sistem penembakan dan persenjataan yang lebih baik. Awalnya diperlengkapi dengan mesin Pratt & Whitney F100-PW-200, beberapa pesawat kemudian juga diperlengkapi mesin F100-PW-220E yang lebih bertenaga.

Block 30/32
Block ini adalah varian produksi F-16 pertama yang terdampak oleh program Alternative Fighter Engine Project. Mulai diperkenalkan tahun 1987, tidak seperti versi F-16 terdahulu, pada Block produksi ini beberapa pesawat menggunakan mesin General Electric F110 dan diberi kode Block 30, sementara yang menggunakan mesin Pratt & Whitney F100 diberi kode Block 32. Karena tenaga mesin General Electric lebih besar, kemudian diperkenalkan juga varian Block 30D yang mempunyai intake lebih besar agar kinerja mesin optimal.

Dari segi persenjataan varian ini adalah model pertama yang sanggup menggotong rudal AGM-45, AGM-88, dan AIM-120. Untuk membantu operasional malam hari, Block ini kemudian diupgrade agar bisa menggunakan pod pembidik LITENING.

F-16 C/D terbaru milik TNI-AU, walaupun sering disebut sebagai F-16 Block 52ID, sebenarnya adalah F-16 Block 32+ atau F-16 Block 32 dengan tambahan fitur-fitur teknologi ala Block 52.

Block 40/42
Mulai diperkenalkan tahun 1988, F-16 Block 40/42 adalah pengembangan Block 30/32 yang diperlengkapi dengan pod infra merah LANTRIN, roda pendarat yang lebih tinggi dan lebih kuat, varian radar yang lebih canggih, dan antena GPS.

Block 50/52
Varian yang diperkenalkan pada tahun 1991 ini mempunyai fitur bisa membawa jenis senjata yang jauh lebih banyak daripada pendahulunya, dan sistem navigasi yang lebih handal. Dari segi tenaga, Block ini diperlengkapi dengan mesin yang lebih bertenaga, yaitu General Electric F110-GE-129 untuk Block 50, dan Pratt & Whitney F100-PW-229 untuk Block 52.

Block 50/52 Plus
F-16 Block 50/52 Plus merupakan pengembangan dari Block 50/52. Perbedaan dibanding pendahulunya antara lain tangki bahan bakar tambahan di badan, yang sering disebut sebagai Conformal Fuel Tank, bagian "punuk" (dorsal spine) untuk avionik tambahan, generator oxygen (OBOGS), helm JHMCS yang memungkinkan pilot membidik sasaran melalui pandangan di helm, dan radar APG-68(V9).

Salah satu turunan dari version ini yang cukup terkenal adalah F-16I Sufa milik Angkatan Udara Israel, yang pada dasarnya adalah F-16D Block 52 yang dimodifikasi dengan mengganti 50% avioniknya dengan avionik buatan Israel sendiri.

F-16 E/F Block 60
Kode ini awalnya akan diperuntukan untuk F-16XL yang memiliki konfigurasi sayap "cranked arrow". Sementara Block 60 tadinya akan dipakai untuk varian serang darat F-16, yaitu A-16. Namun karena semua proyek itu dibatalkan, akhirnya kode ini tidak jadi dipakai.

F-16 E/F Block 60 baru dihidupkan lagi sewaktu Uni Emirat Arab berniat untuk memesan pesawat tempur baru. Varian untuk Angkatan Udara Uni Emirat Arab ini merupakan pengembangan dari Block 50 Plus. Beberapa fitur teknologinya membuatnya menjadi salah satu varian tercanggih F-16 yang pernah diproduksi. Tidak seperti pendahulunya yang menggunakan radar pulse dopper AN/APG-68, varian ini menggunakan radar phased array "Agile Beam" AN/APG-80 yang memungkinkan pesawat tempur untuk mengunci dan menyerang target di darat dan udara secara bersamaan. 

Mesin yang digunakan adalah General Electric F110-GE-132 bertenaga 32,500 lbf (144 kN) yang merupakan mesin bertenaga paling besar yang pernah dipakai untuk F-16. Varian ini juga diperlengkapi dengan kamera infra merah yang terpasang paten di badan pesawat (seperti yang ditemui di pesawat MiG-29 dan Sukhoi Su-27) yaitu Northrop Grumman AN/ASQ-28. Hal ini memungkinkan pesawat F-16 Block 60 membawa senjata lebih banyak dibanding pendahulunya.
Varian ini diproduksi antara tahun 2004 hingga 2007, dan sejauh ini, varian ini hanya dioperasikan oleh Angkatan Udara Uni Emirat Arab.


Spesifikasi Pesawat Tempur F-16 (F-16C Block 50 dan 52)

Karakteristik umum
Panjang: 49 kaki 5 inci (15,06 m)
Bentang Sayap: 32 kaki 8 inci (9,96 m)
Tinggi: 16 kaki (4,9 m)
Luas area sayap: 300 kaki persegi (28 m2)
Airfoil: NACA 64A204
Berat kosong: 18.900 lb (8.573 kg)
Berat kotor: 26.500 lb (12.020 kg)
Berat lepas landas maks: 42.300 lb (19.187 kg)
Kapasitas bahan bakar: internal 7.000 pound (3.200 kg)
Mesin: 1 × General Electric F110 -GE-129 turbofan afterburning (untuk versi Block 50), 


Daya dorong 
Tanpa afterburner: 17.155 lbf (76,31 kN)
Dengan afterburner: 29.500 lbf (131 kN)
Mesin: 1 × Pratt & Whitney F100 -PW-229 turbofan afterburning (untuk versi Block 52), 
Daya dorong
Tanpa afterburner: 17.800 lbf (79 kN), 
Dengan afterburner: 29.160 lbf (129,7 kN) 


Performa
Kecepatan maksimum: 
Mach 2.05 1.145 kn (1.318 mph; 2.121 km / jam) pada elevasi 40.000 kaki
Mach 1.2, 800 kn (921 mph; 1.482 km / jam) di permukaan laut
Jarak jelajah tempur: 295 nmi (339 mi, 546 km) dalam misi hi-lo-hi dengan bom 4 × 1.000 lb (454 kg)
Kisaran feri: 2.277 nmi (2.620 mi, 4.217 km) dengan tangki eksternal
Elevasi maksimum operasional: 50.000 kaki (15.000 m) plus
batas g: +9.0
Kecepatan menanjak: 72.000 kaki/mnt (370 m/s)
Beban sayap: 88,3 lb/sq ft (431 kg/m2)
Rasio daya dorong/berat : 1,095 (1,24 dengan berat beban & bahan bakar internal 50%)


Persenjataan
Senjata tetap: 
1 × meriam kaliber 20 mm (0,787 in) M61A1 Vulcan 6-barrel rotary meriam , 511 butir peluru

Pylon: 
2 × rel peluncuran rudal udara-ke-udara ujung sayap, 
6 × di bawah sayap 
3 × pylon di bawah badan pesawat (2 dari 3 untuk sensor) dengan kapasitas hingga 17.000 lb (7.700 kg)

Roket:
4 × LAU-61 / LAU-68 roket pod (masing-masing dengan 19/7 × Hydra 70 mm / APKWS [329] roket, masing-masing)
4 × LAU-5003 roket pod (masing-masing dengan roket 19 × CRV7 70 mm)
4 buah roket LAU-10 (masing-masing dengan roket 4 × Zuni 127 mm)

F-16 Fighting Falcon
militerbanget.blogspot.com

Rudal:
Rudal udara-ke-udara
6 × AIM-9 Sidewinder
6 × AIM-120 AMRAAM
6 × IRIS-T
6 × Python-4
6 × Python-5
Rudal udara-ke-permukaan
6 × RUPS-65 Maverick
2 × RUPST-88 HARM
AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM)
4 × AGM-154 Joint Standoff Weapon (JSOW)
Rudal anti-kapal
2 × AGM-84 Harpoon
4 × RUPS-119 Penguin


Bom
8 × CBU-87 Gabungan Efek Munisi
8 × CBU-89 Gator tambang
8 × CBU-97 Sensor Fuzed Weapon
Bom serba guna 4 × Mark 84
8 × Mark 83 GP bom
12 × Mark 82 GP bom
8 × GBU-39 Small Diameter Bomb (SDB)
4 × GBU-10 Paveway II
6 × GBU-12 Paveway II
4 × GBU-24 Paveway III
4 × GBU-27 Paveway III
4 × Seri Joint Direct Attack Munition (JDAM)

Dispenser Munisi Koreksi Angin (WCMD)
Bom nuklir B61
Bom nuklir B83

Lainnya:
SUU-42A / A Flare / Infrared decoys dispenser pod dan chaff pod atau
AN / ALQ-131 & AN / ALQ-184 ECM polong atau
Pod penargetan LANTIRN , Lockheed Martin Sniper XR & LITENING atau
Hingga 3 × 300/330/370/600 galon AS drop tank Sargent Fletcher untuk penerbangan feri / terbang jarak jauh / waktu terbang atau
Pod sensor EO / IR jarak jauh UTC Aerospace DB-110 berada di garis tengah

Avionik
AN / APG-68 radar
MIL-STD-1553 bus
Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber : 
1. Majalah COMMANDO Volume III, Edisi No. 2 Tahun 2007
2. Wikipedia
3. Beberapa sumber lain

Tag:
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer , #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #Kemarin (Seventeen), #Lily (Alan Walker,K-391 & Emelie Hollow), #Celengan Rindu (Fiersa Besari), #Senorita (Shawn Mendes, Camila Cabello), #Hanya Rindu (Andmesh), #Solo (Jennie), #On My Way (Alan Walker, Sabrina Carpenter & Farruko), #I Love You 3000 (Stephanie Putri), #A Whole New World (ZAYN, Zhavia Ward), #Didi Kempot, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana,
#Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia, #pangkalan militer pubg, #militer Indonesia 2019, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV

1 komentar:

  1. Artikel Menarik, izin bookmark :)
    Oya tertarik dgn spesifikasi super completed dari "saudara mudanya" F-16 Viper, silakan kunjungi :
    https://nusantaradefense.com/kupas-tuntas-spesifikasi-f-16-viper/

    BalasHapus