Serpong, Tangerang Selatan, Rabu, 15 April 2020
Sistem artileri ini adalah senjata artileri pertama yang dapat memiliki daya hancur yang luas, dan memiliki jarak tembak dalam radius 50 km menggunakan proyektil berhulu ledak nuklir.
Selama Perang Dingin, masing-masing Blok, baik Blok Timur dan Blok Barat bekerja keras untuk mengembangkan sistem artileri yang dapat menembakkan proyektil dengan hulu ledak nuklir taktis di medan perang. Dan Rusia berhasil menciptakan sistem semacam itu (walaupun Amerika Serikat juga berhasil menciptakan senjata yang sejenis sejenis).
Yang pertama adalah meriam artileri otomatis “2S7 Pion”. Sistem artileri ini memiliki kapasitas angkut proyektil maksimal empat proyektil nuklir kaliber 203mm yang dapat mengenai target sampai dengan jarak terjauh 37,5 km.
“Setelah uji coba nuklir pertama berhasil, para ilmuwan mulai bekerja untuk menerapkan teknologi ini ke semua sistem senjata, bahkan di ranjau darat dan peluru tank. Namun, hasil uji di lapangan membuktikan bahwa jenis proyektil ini ternyata kurang efektif jika dibandingkan dengan proyektil berhulu ledak konvensional. Pada proses uji coba, didapatkan hasil yang kurang menggembirakan, ternyata walaupun target yang dituju dapat dihancurkan secara total, tapi efek dari munculnya awan radioaktif yang menyebar di medan perang seluas beberapa kilometer, yang berdampak untuk semua orang, baik teman atau musuh," Alexei Ramm, analis militer dari surat kabar Izvestia, mengatakan kepada Russia Beyond.
Seperti yang ia sebutkan, lewat beberapa pengujian ini membuktikan bahwa senjata nuklir taktis tersebut tidak efektif dalam menghadapi potensi konflik, dan sistem artileri Pion hanya menggunakan proyektil konvensional kaliber 203mm, bukan yang sifatnya penghancur massal.
Namun, walaupun menggunakan proyektil berhulu ledak konvensional, dengan proyektil tersebut masih menjadikan sistem artileri ini salah satu artileri yang paling kuat di abad ke-20.
Lantas, apa yang dapat menggantikan proyektil berhulu ledak nuklir tersebut?
Setiap Pion, dan versi terakhirnya yang bernama Malka — sekarang dapat menghancurkan musuh sejauh 50 km — sekarang diisi dengan proyektil 203mm berhulu ledak konvensional.
Proyektil ini berbobot lebih dari 100 kg, proyektil tersebut tersusun dari baja murni yang di dalamnya diisi dengan berbagai jenis bahan peledak. Senjata penghancur ini dapat memusnahkan seluruh pos terdepan teroris yang tersembunyi jauh di pegunungan.
“Di tahun-tahun mendatang, sistem Malka akan menerima jenis amunisi korektif yang baru dengan sistem pengendali navigasi laser. Inovasi ini akan meningkatkan akurasi secara signifikan dan membuatnya lebih mematikan," kata Viktor Murahovsky, pemimpin redaksi majalah Homeland Arsenal.
Ia mengatakan, deviasi peluru baru itu tidak akan lebih dari lima hingga tujuh meter dari target mereka, cukup mengesankan untuk sistem artileri yang membidik target di jarak puluhan kilometer jauhnya.
“Saat ini para jenderal Rusia mempertimbangkan untuk mengintegrasikan sistem Malka dengan drone. Saat uji tempur baru-baru ini, mereka berhasil membuktikan kemampuan untuk bekerja sama dengan drone Orlan-10, dan saya tidak akan terkejut jika mesin ini nantinya digunakan dalam operasi militer yang berbeda," tambah Murahovsky.
Terlepas dari semua kelebihan yang tersebut di atas, ternyata sistem artileri Malka memiliki kelemahan.
Kelemahan terbesar adalah kecepatan penembakan dan daya angkut amunisi internalnya. Versi ini telah ditingkatkan kecepatannya menjadi 2,5 tembakan per menit, dan kapasitas amunisinya telah ditingkatkan menjadi delapan proyektil.
“Setiap tembakan yang ditembakkan oleh Malka begitu kuat sampai bisa membanting operator dan orang-orang di sekitarnya. Ini adalah sistem yang sangat kuat namun tidak menyenangkan bagi orang-orang untuk digunakan," kata sang pakar.
Sistem versi lamanya dikerahkan dalam semua konflik militer internal yang dimulai dengan Perang Afganistan. Kemudian, pasukan Rusia menggunakannya selama Perang Chechen I dan II.
Tentara Georgia menggunakannya dalam Perang Rusia-Georgia pada 2008; enam unit di antaranya berhasil dirampas oleh pasukan Rusia.
Spesifikasi Sistem Artileri 2S7 Pion
Tipe: Artileri self-propelled
Asal Negara: Uni Soviet
Catatan Operasional:
Dalam pelayanan
1976 – sekarang
Perang
Perang Soviet-Afghanistan
Perang Chechnya Pertama
Perang Chechnya Kedua
Perang Rusia-Georgia
Perang di Donbass
Sejarah produksi
Diproduksi
1975–1990
Spesifikasi
Berat keseluruhan sistem: 46,5 ton
Panjang: 10,5 m (34 kaki 5 in)
Lebar: 3,38 m (11 kaki 1 in)
Tinggi: 3 m (9 kaki 10 in)
Jumlah kru: 7 orang
Kaliber Meriam: 203 mm
Jumlah laras: 1
Jarak tembak efektif: 37,5-55km
Lapisan baja/proteksi: 10mm maks.
Persenjataan utama: Meriam tunggal kaliber 203mm 2A44 gun
Mesin
V-46-I V12 diesel turbocharged dengan daya 840 hp
Sistem suspense/peredam: Torsion bar
Kemampuan Operasional
Jarak jelajah (Jalan raya): 650 km (400 mi)
Kecepatan maksimum (jalan raya): 50 km / jam (31 mph)
Artikel asli diambil dari laman Russia Beyond dengan judul "S7M Malka: Versi Modern 2S7 Pion, Mampu Hancurkan Teroris dari Jarak 50 Kilometer”
Ditulis oleh NIKOLAY LITOVKIN
Sumber:
Laman id.rbth.com
Wikipedia
Beberapa sumber lain
tag:
#Close Support Vehicle, #Heavy Sniper Rifle/Senapan Runduk Berat, #Heer , #Helicopter, #Helicopter Angkut/Serang, #Helicopter tempur/serang, #Helikopter, #Helikopter Anti Kapal Selam, #Helikopter multi peran, #Helikopter Serang-Tempur, #Kapal Cepat, #Kendaraan Intai/Tempur Ringan, #Kendaraan Serba Guna, #Kendaraan Taktis Lapis Baja, #Kriegsmarine, #Luftwaffe, #MiG, #Pesawat Angkut Berat Jet, #Pesawat Angkut Propeller, #Pesawat Anti Kapal Selam, #Pesawat Anti Tank Propeller, #Pesawat Latih Jet/Basic Training Airplane, #Pesawat pembom berat Jet, #Pesawat Pembom Medium-Propeller, #Pesawat Pembom Propeller, #Pesawat Pembom Ringan Jet, #Pesawat Pembom Strategis, #Pesawat Pembom Tukik Propeller, #Pesawat Pembom/Tempur Jet, #Pesawat serang jet, #Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV), #Pesawat Tempur Jet, #Pesawat Tempur Malam, #Pesawat Tempur Propeller, #Pistol, #Senapan, #Kemarin (Seventeen), #Lily (Alan Walker,K-391 & Emelie Hollow), #Celengan Rindu (Fiersa Besari), #Senorita (Shawn Mendes, Camila Cabello), #Hanya Rindu (Andmesh), #Solo (Jennie), #Corona Virus, #Covid-19, Corona, #On My Way (Alan Walker, Sabrina Carpenter & Farruko), #I Love You 3000 (Stephanie Putri), #A Whole New World (ZAYN, Zhavia Ward), #sobat ambyar, #Didi Kempot, #Santuy, #Halu, #Apa itu, #Bucin, #Berita Viral, #Viral, #Ide Sederhana, #Senapan Serbu, #Pistol Mitraliur/Submachine Gun, #Senapan Serbu Otomatis, #Senapan Serbu Semi Otomatis, #Tank, Tank Amfibi, #Tank Destroyer, #Tank Tempur Super Berat/Super Heavy Tank, #Tank Tempur Berat/Heavy Tank, #Tank Tempur Medium/Medium Tank, #Tank Tempur Ringan/Light Tank, #Tank Tempur Utama/Main Battle Tank, #senjata, #senapan serbu, #amunisi, #peluru, #sniper, #pesawat, #pesawat tempur, #helikopter tempur, #perang, #lapis baja, #pembom, #PUBG, #FF, #PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS, #Free Fire, #Rules Of Survival, #Rules Of Survival, #Knives Out, #Creative Destruction, #Hopeless Land, #Survivor Royale, #PUBG versi PC, #PUBG Mobile, #PUBG Lite, #PUBG x Resident Evil 2, #IFV, #Kendaraan Tempur Infantri / Infantry fighting vehicle, #ML, #Mobile Legend, #Bazooka, #Proyektil, #Meriam, #Artileri, #peringkat militer dunia 2019, #pangkalan militer pubg, #militer Indonesia 2019, #militer, #TNI, Tentara Nasional Indonesia, #Angkatan Udara, #Angkatan Darat, #Angkatan Laut, Kepolisian, #Polisi, #Polri, #TNI-AU, #TNI-AL, #TNI-AD, #Panser, #Panzer, #military, #wajib militer, #hobby militer, #militermeter, #battle, #Pelontar Granat, #Tembak, #Bayonet, #APC, #IFV
Bismillah kenapa yon armed kita tak mengauisisi kan howitser malka produk rusia penamabah kekuatan baru,karena bisa jangkuan 50 km bidikan artilerinya.
BalasHapus